(Episod 009) Dinaria : Memimpin Melalui Contoh…

Oleh: Muhaimin Iqbal
28 Februari 2012
Suatu hari Sang Pemimpin kedatangan utusan dari wilayah yang jauh yang tidak puas dengan pemimpin daerah atau gubernur-nya. Utusan-utusan daerah ini mengungkapkan kekesalannya : “Wahai Sang Pemimpin, kami mengadukan nasib kami yang didhalimi oleh gubernur kami. Dia mengambil lahan kami dengan alasan untuk pembangunan, dia tidak membayar kami kecuali dengan uang yang sedikit. Dia menerapkan pajak yang berlebihan kepada kami sehingga pendapatan kami selalu tidak cukup. Dia tidak membangun pasar untuk kami sehingga kami tidak bisa melakukan jual beli secara maksimal. Dia tidak membuat pengairan untuk lahan kami sehingga produktifitas pertanian kami sangat rendah. Dia tidak membuat sekolah-sekolah yang baik dan terjangkau sehingga anak-anak kami tidak terdidik.  Dia tidak menjaga daerah kami sehingga banyak perampokan dan kejahatan di daerah kami…”.


How To Get Above And Beyond Target …?

Oleh: Muhaimin Iqbal
Jum'at, 17 Februari 2012


Pada saat Ibnu Jarir at Tabari sedang berada di Makkah untuk menunaikan ibadah haji, dia melihat seorang lelaki dari Khurasaan berteriak-teriak di jalan : “ Wahai para haji dan penduduk Makkah baik yang hadir maupun yang tidak, saya kehilangan kantong yang berisi 1000 Dinar.  Barang siapa yang bisa mengembalikan ke saya, Allah akan membalasnya dengan kebaikan, menjauhkannya dari api neraka, memberinya rezeki dan kesenangan di hari pembalasan”. 

Gold Rush…

Oleh: Muhaimin Iqbal
Ahad, 12 Februari 2012


Istilah ‘gold rush’  atau perburuan emas awalnya digunakan untuk mengungkapkan demam migrasi besar-besaran pekerja ke daerah-daerah dimana emas banyak ditemukan. Ini terjadi abad 19 di negara-negara Amerika, Kanada, Brazil, Afrika Selatan, Australia dan juga negara-negara lain dengan skala yang berbeda. Demam menyerupai ‘gold rush’ ini kemudian dari waktu ke waktu terjadi kembali, tidak hanya terkait dengan emas saja – tetapi bisa juga untuk bidang-bidang lain yang menimbulkan efek menular dengan cepat.

Petani Tua Dan Pohon Durian-nya…

Oleh: Muhaimin Iqbal
Rabu, 8 Februari 2012

Seorang petani tua dengan susah payah mencangkuli tanah di halaman rumahnya untuk membuat lubang.  Orang-orang yang lewat, sebagian besar hanya untuk basa-basi, tetapi ada yang memang  serius bertanya : “lagi membuat apa pak ?”. Si petani menjawab : “Ini, lagi pingin menanam durian !”. Si penanya menjadi penasaran, bertanya lagi : “Durian kan perlu waktu lama untuk berbuah ?” , petani tua tersebut maklum dengan pertanyaan ini - dalam benaknya dia menebak si penanya pasti mengira bahwa dia menanam durian ini untuk dirinya sendiri - dengan usia yang dimiliki si petani,  dia sadar bawa kecil kemungkinannya dia bisa menikmati buah durian yang dia tanam tersebut.