Trade Not Aid…

Oleh: Muhaimin Iqbal
Kamis, 31 Mei 2012

Baru-baru ini team dari Sahabat Al Aqsha (www.sahabatalaqsha.com) mendapatkan ijin memasuki Gaza dan tinggal sekitar satu bulan di sana. Seluruh perjalanan ini didokumentasikan dalam sebuah film dokumenter yang sebagian penggalan-penggalannya sudah bisa disaksikan di Hijrah.TV, film lengkapnya saat ini sedang tahap finalisasi. Ada pelajaran yang sangat berharga dari saudara-saudara kita yang bertahun-tahun diboikot, dibom, diintimidasi dan didzolimi Israel ini yang saya ingin share di situs ini. Pelajaran untuk menjaga izzah atau harga diri dari umat ini.

10 Jalan Untuk Modal Usaha…

Oleh: Muhaimin Iqbal
Rabu, 30 Mei 2012

Ketiadaan modal sering dikambing hitam-kan oleh para (calon) entrepreneur yang gagal dalam (memulai) usahanya. Harus diakui bahwa meskipun modal bukan satu-satunya faktor dominan dalam merintis usaha, ketiadaan modal memang bisa menjadi kendala. Agar ketiadaan atau kekurangan modal ini tidak berakibat fatal bagi (rencana) usaha Anda, berikut saya sampaikan 10 jalan untuk memperoleh modal usaha. Saya yakin minimal satu atau beberapa diantaranya – pasti ada yang cocok untuk Anda.

Solusi Dari Balik Gunung…

Oleh: Muhaimin Iqbal
Selasa, 29 Mei 2012

Karena dari kecil kita diajari ‘ayo menabung…’, maka dana yang sangat besar dari mayoritas umat ini terbesarnya adalah tersimpan di tabungan-tabungan dari berbagai bank. Tetapi apakah menabung ini memang langkah terbaik untuk meraih keberuntungan bagi masyarakat ?, bukankan hasil tabungan rata-rata lebih rendah dari inflasi ?, siapa pula yang menjamin bahwa uang Anda di tabungan tidak malah tersalurkan ke konglomerasi yang dengan jaringan retail-nya mengambil pasar rakyat kecil ?, yang dengan bisnis property-nya menggusur tanah rakyat ?, yang dengan mal-mal megahnya membuat hanya yang kaya yang bisa berdagang ?.

Plak-Plek-Plok…

Oleh: Muhaimin Iqbal
Ahad, 27 Mei 2012

Di Jonggol pada setiap acara pesantren akhir pekan kita tidur di Masjid yang terbuka. Teman-teman yang datang biasa membawa obat nyamuk yang dioleskan di badan untuk berjaga-jaga meskipun tidak selalu ada nyamuk. Bila pas bener-bener ada nyamuk, malam hari ketika semua tidur dengan hening – saya masih bisa mendengar suara “…plak-plek-plok…” di sana sini, yaitu suara teman-teman yang secara reflek dalam tidurnya masih bisa berusaha memukul nyamuk yang lagi asyik mengisap darah di badannya. Berhasilkah mereka memukul nyamuk sekali pukul ?.

Quality Transfer dan Quality Development Melalui Makanan…

Oleh: Muhaimin Iqbal
Jum'at, 25 Mei 2012

Islam adalah agama yang begitu detil mengatur makanan. Jangankan hewan yang jelas haram seperti babi, sapi-pun bisa menjadi haram ketika penyembelihannya dilakukan tanpa menyebut namaNya. Daging sapi yang sudah dipotong dengan menyebut namaNya-pun yang mestinya halal,  menjadi haram bila yang dipakai untuk membelinya uang yang haram. Seperti sebuah mobil, pabrikannya membuat spesifikasi yang sangat detil tentang bahan bakar apa yang boleh dipakai – karena ini terkait langsung dengan kinerja mobil tersebut.

Belenggu Ijazah…

Oleh: Muhaimin Iqbal
Kamis, 24 Mei 2012

Tahun 1994 saya diundang untuk ceramah di sebuah institut finansial di Wellington – New Zealand. Mereka secara khusus mengundang saya karena saya menjadi orang pertama di luar New Zealand yang memperoleh gelar profesi tertinggi di institut tersebut. Beberapa tahun kemudian saya memperolehnya pula dari institut sejenis di Inggris dan di Australia. Tanpa saya sadari, gelar profesi yang didambakan para professional ini ternyata justru membelenggu saya sampai 14 tahun kemudian.

Ketika Wong nDeso Naik Pesawat…

Oleh: Muhaimin Iqbal
Rabu, 23 Mei 2012

Pada suatu akhir pekan yang padat saya berangkat pagi-pagi ke sawah percobaan kami di Boyolali, disana telah menunggu dengan antusias rombongan petani yang datang dari sentra produksi beras nasional di Jawa Barat. Selesai berdiskusi di sawah bersama team kami dan para petani tersebut, saya harus bergegas balik ngejar pesawat ke Jakarta. Namanya juga dari sawah, tanpa saya sadari sepatu saya masih ada bekas tanah sawah disana sini ketika masuk ruang tunggu bandara. Rupanya beberapa penumpang lain melihatnya, saya membayangkan apa yang ada di pikiran mereka seandainya terucap mungkin akan bilang “ …ono wong ndeso naik pesawat…”.

Hikmah Yang Menghibur…

Oleh: Muhaimin Iqbal
Selasa, 22 Mei 2012

Hari-hari ini ada penyanyi kondang yang menjadi tambah kondang saja yaitu Lady Gaga, sampai-sampai teman saya seorang ustadz yang seumur-umur tidak mengenalnya-pun kini ikut mendalami tentang siapa Lady Gaga ini – agar dia bisa menentukan sikapnya terhadap isu yang berkembang. Saya sendiri melihatnya bahwa ini adalah puncak gunung es dari rendahnya kwalitas hiburan yang ada di masyarakat. Meminjam istilah Dr. Yusuf Qaradhawi yang mengambil dari ucapan Ali bin Abu Thalib RA, sudah waktunya kini kita perlu mencari ‘Hikmah Yang Menghibur’.

Pengelolaan Aset Waktu…

Oleh: Muhaimin Iqbal
Senin, 21 Mei 2012

Bayangkan kalau tiba-tiba pagi ini di account M-Dinar Anda ada yang transfer dana sebesar 86,400 Dinar (sekitar Rp 184 milyar) tetapi dengan syarat, yaitu Anda harus habiskan dalam waktu 1 x 24 jam. Bila dana ini tidak habis, maka berapapun sisanya akan ditarik kembali oleh yang memberikannya. Apa yang Anda akan lakukan ?, Anda pasti mau bekerja keras sekuat tenaga untuk menghabiskannya – karena setiap detik Anda harus mampu membelanjakannya sebesar 1 Dinar !.

Obat Galau To The Max : Ini Baik, Ini Baik, Ini Baik…

Oleh: Muhaimin Iqbal
Rabu, 16 Mei 2012

Berbagai upaya orang untuk mengungkapkan kegalauan dalam segala hal sampai sekarang muncul istilah gaul yang popular Galau To The Max – mungkin maksudnya adalah bener-bener galau, atau amat sangat galau (?).  Maka saya ingin berbagi obat yang saya yakini bisa mengobati segala macam kegalauan itu – apapun bentuk kegalauan Anda, ada satu obat untuk semuanya. Untuk memudahkan Anda memahami cara kerja obat ini, cerita berikut barangkali bisa membantu.

Work Smart & Work Hard…

Oleh: Muhaimin Iqbal
Selasa, 15 Mei 2012
Waktu saya mulai bekerja 25 tahun lalu, pimpinan perusahaan tempat saya bekerja  mengajarkan konsep work smart – kerja secara cerdas. Dia tidak suka kerja lembur dan tidak suka pula bila ada karyawannya yang kerja sampai larut. Menurut dia hanya ada dua kemungkinan ketika orang harus secara rutin bekerja sampai larut, yaitu dia tidak capable untuk menyelesaikan tugas-tugasnya atau beban kerjanya yang terlalu tinggi. Keduanya menunjukkan ada sesuatu yang bermasalah, yang pertama masalah di dirinya sendiri dan yang kedua adalah masalah kemampuan manajemen dari atasannya.

Berkontribusi Agar Yang Sedikit Menjadi Cukup…

Oleh: Muhaimin Iqbal
Senin, 14 Mei 2012

Ke-optimis-an saya dalam memberikan pelatihan entrepreneurship sering berbenturan dengan realita di lapangan bahwa faktanya mayoritas (calon) entrepreneur gagal mencapai tujuannya. Bahkan statistiknya di dunia-pun hanya 2 % sampai 20 % usaha pemula yang berhasil, tergantung bidang yang dipilih. Tetapi mengapa upaya menghasilkan para entrepreneur tersebut layak untuk terus diperjuangkan ? Ini adalah karena yang gagal-pun sebenarnya berkontribusi pada masyarakat luas dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan memberi peluang yang lain untuk berhasil.

Permaculture : Berpikir Luas Di Lahan Sempit…

Oleh: Muhaimin Iqbal
Kamis, 10 Mei 2012

Tiga puluh tahun lalu ketika kuliah di pertanian, saya masih ingat diajari untuk melihat kelemahan mendasar para petani kita yang memiliki rata-rata lahan sangat sempit yaitu kurang dari 0.25 ha. Karena proses bertambahnya jumlah penduduk, pewarisan dan alih fungsi lahan, kepemilikan lahan pertanian pada dekade ini diperkirakan tinggal 0.1 ha per keluarga. Tetapi apakah ini berarti produksi pertanian kita akan semakin  turun, dan kita semakin tergantung pada impor bahan pangan kedepan ?. Saya melihat peluang lain yang sebaliknya.

Dari Embargo Ke Organic …

Oleh: Muhaimin Iqbal
Rabu, 9 Mei 2012

Sekitar 50 tahun lalu suatu negeri pulau kecil mulai diembargo oleh negeri terkaya di dunia yang hanya berbatas laut dengannya. Negeri pulau kecil ini adalah Cuba dan yang memimpin embargo adalah salah satu tetangga terdekatnya yaitu Amerika Serikat. Setelah hampir setengah abad negeri yang diembargo itu hidup dalam segala keterbatasan, kini negeri yang memimpin embargo itu dan juga negeri-negeri lain mulai berbalik mengambil pelajaran darinya.

Alfaafa Dan Kejayaan Bangsa-Bangsa Di Dunia…

Oleh: Muhaimin Iqbal
Selasa, 17 Januari 2012



Bisa Anda bayangkan, setelah Tariq mendaratkan pasukannya dan membakar kapalnya – dengan apa dia bisa terus  masuk merangsek ke daratan Spanyol ?. Berjalan kaki kah ?. Tentu tidak. Mereka juga menyiapkan kuda-kuda perang yang perkasa untuk dapat mengalahkan kekuatan musuh yang jauh lebih besar.

‘Berita Besar’ : Untuk Negeri Kita Kah…?

Oleh: Muhaimin Iqbal
Senin, 21 Nopember 2011

Sebelum sampai ayat “wa jannaatin alfaafa” (QS 78 : 16), Al-Qur’an bercerita tentang gunung-gunung (QS 78 :7) , tentang perimbangan malam dan siang (QS 78 :10-11) , tentang sinar matahari yang amat terang (QS 78 :13) , tentang air hujan yang tercurah (Qs 78 :14), tentang berbagai biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan (QS  78 :15).

Hidup Di Antara Dua ‘Tetapi’…

Oleh: Muhaimin Iqbal
Selasa, 8 Mei 2012

‘Tetapi’ adalah satu kata yang luar biasa, Anda bisa menulis beribu kata untuk mengungkapkan sesuatu yang indah – namun begitu Anda tutup tulisan tersebut dengan kata ‘Tetapi’ – maka artinyapun berubah, keindahan-pun bisa sirna karenanya. Sebaliknya juga terjadi, Anda bisa mengungkapkan seribu kata keburukan, kesedihan dan sejenisnya – namun bila Anda tutup dengan kata ‘Tetapi’, keburukan atau kesedihan tersebut akan berubah menjadi tidak seburuk sebelumnya. Nah, kemampuan untuk menghilangkan kata ‘Tetapi’ yang seharusnya tidak ada atau menghadirkan kata ‘Tetapi’ yang memang seharusnya ada – ternyata akan ikut menentukan kwalitas hidup Anda, maka melatihnya menjadi penting.

Perhatikan contoh aplikasinya di dua kasus berikut.

‘Tetapi’ yang Seharusnya Tidak Ada…

Masyarakat sekarang rata-rata memiliki penghasilan yang semakin tinggi, tetapi kebanyakan merasa semakin tidak cukup.

Mereka memiliki rumah-rumah yang besar, tetapi mereka merasa hidupnya semakin sempit.

Jalan-jalan semakin panjang dibuat, tetapi macet dimana-mana.

Segala jenis makanan dapat mereka beli, tetapi mereka memiliki begitu banyak pantangan untuk memakannya.

Mereka bekerja keras untuk keluarganya, tetapi mereka tidak memiliki waktu untuk memberikan perhatiannya.

Ilmu mereka tinggi, tetapi tidak membuatnya semakin bijak.

Jaringan pertemanan mereka luas, tetapi mereka kehilangan empati.

Nama-nama mereka terkenal, tetapi mereka tidak memiliki jati diri.

Mereka menyekolahkan anaknya tinggi-tinggi, tetapi mereka gagal mempersiapkannya untuk menjadi orang yang beriman dan mandiri.

Mereka berebut menguasai dunia, tetapi mereka tidak berusaha memakmurkannya.

Mereka…………………………………., tetapi…………………………………………(Anda dapat melengkapinya sampai seribu kata bila perlu…)

‘Tetapi’ Yang Seharusnya Ada…

Bumi semakin sempit dengan jumlah penduduk yang terus bertambah, tetapi selalu ada tempat yang cukup untuk semuanya.

Kerusakan Nampak semakin nyata dimana-mana, tetapi masih ada peluang untuk memperbaikinya.

Keamanan dunia terancam oleh arogansi para penguasa, tetapi selalu ada kekuatan penyeimbang yang akan menghentikan langkahnya.

Kapitalisme global mencengkeram ekonomi dunia untuk kepentingannya, tetapi semua ada masanya – cepat atau lambat ketidak adilan akan berakhir.

Masalah demi masalah datang silih berganti, tetapi selalu ada solusi untuk mengatasinya.

Lapangan pekerjaan semakin susah dicari, tetapi selalu ada pekerjaan bagi yang mau bekerja.

Kebutuhan semakin tinggi sedangkan penghasilan tidak naik, tetapi tetap akan cukup bila Anda pandai mengelolanya.


Sekolah untuk anak-anak-pun semakin mahal padahal kwalitas lulusannya semakin tidak bisa diandalkan, tetapisiapa bilang hanya jalur sekolah yang bisa membuat anak kita bisa berprestasi ?.

Penyakit semakin beragam ditengah obat yang semakin mahal dan tidak mempan, tetapi seluruh penyakit tetap ada obatnya – kecuali penyakit mati.

Dan kita semua akan mati, tetapi selagi nyawa dikandung badan – kita masih bisa beramal maksimal untuk bekal nanti.

Nah sekarang Anda lihat, bahkan hal yang bisa memutus segala kebahagiaanpun – yaitu kematian, bila anda ungkapkan dengan kata ‘Tetapi’ – dia malah bisa menjadi kebaikan, yaitu menjadi nasihat yang paling efektif untuk kita bisa beramal maksimal selagi sempat.

Jadi pilihan kata ‘Tetapi’ itu ada di kita, kita bisa gunakan untuk menghapus segala kebaikan, kegembiraan dan sejenisnya. Atau kita bisa gunakan untuk menghibur kesedihan kita, mengurangi keburukan kita atau mempersiapkan diri kita untuk kehidupan yang abadai kelak – dimana kata ‘Tetapi’ tidak lagi relevan. Wa Allahu A’lam.

Entrepreneurship : Antara Wortel, Telur Atau Kopi…

Oleh: Muhaimin Iqbal
Senin, 7 Mei 2012

Dalam setiap kali pelatihan, seminar, coaching maupun mentoring para (calon ) entrepreneur saya nyaris hafal pertanyaan-pertanyaan yang hampir selalu muncul. Yang paling sering adalah “…saya sudah sekian kali mecoba, tetapi gagal lagi dan gagal lagi…”.  Yang sering muncul juga adalah “…Saya sudah mencoba, tetapi masalah ini muncul, masalah itu muncul….bahkan masalah demi masalah bergatian muncul…”. Selain jawaban yang sifatnya teknis, jawaban kiasan yang saya ambil dari cerita tentang Wortel, Telur dan Kopi biasanya  juga tidak kalah efektifnya.

The Next Big Trends : Siapa Yang Akan Ikut Mengubah Dunia…?

Oleh: Muhaimin Iqbal
Rabu, 2 Mei 2012

Tiga dekade lalu ketika sumber berita utama masih berupa koran, penulis kondang John Naisbitt menulis buku yang legendaris Megatrends. Buku ini kemudian diterbitkan di 57 negara dan terjual sekitar 14 juta copy. Tetapi bagaimana John Naisbitt bisa membuat prediksinya yang begitu memukau dunia dengan hanya membaca koran ?. Ternyata bukan hanya sekedar membaca koran, John Naisbitt membuat prediksinya dengan cara yang lebih ‘primitif’ lagi yaitu dengan mengukur panjang kolom di masing-masing subject yang diamatinya !.

Peluang Di Industri Kreatif…

Oleh: Muhaimin Iqbal
Rabu, 2 Mei 2012

Dalam rangka menyiapkan GeDi.TV yang lebih serius, kami membutuhkan mitra-mitra kreatif baik yang sudah professional maupun yang masih amatiran untuk memproduksi acara-acara televisi yang akan kami tampilkan di GeDi.TV.  Dibutuhkan production house berupa perusahaan atau individu yang mampu dengan sangat baik ‘menterjemahkan’ tulisan-tulisan yang paling banyak dibaca di situs ini kedalam film pendek, monolog , dialog atau program lainnya yang menarik.

Bioeconomy : Peluang Bagi Umat Di Negeri Katulistiwa…

Oleh: Muhaimin Iqbal
Selasa, 1 Mei 2012

Ketika di pesantren dahulu Pak Kyai mengajari kami untuk menghafal surat Al-Waqi’ah agar tidak jatuh miskin, kami mengira bahwa hanya dengan menghafalnya kita akan bisa menjadi kaya. Tentu saja ini juga mungkin bila Allah menghendaki, tetapi lebih dari itu surat Al-Waqi’ah ternyata memang bisa bener-bener menjadi sumber kekayaan suatu bangsa bila bangsa ini mampu memahami dan menggali maknanya sampai ke tingkat aplikasinya di berbagai aspek kehidupan. Konsep baru economy yang mulai banyak dibicarakan di dunia barat sejak beberapa tahun terakhir seperti Bioeconomy misalnya, sebenarnya hanya salah satu saja contoh dari aplikasi ayat-ayat tentang tanaman, air dan api di surat tersebut.

Kafilah-Kafilah Perdagangan Di Era Digital…

Oleh: Muhaimin Iqbal
Senin, 30 April 2012

Kita sering mendengar istilah kafilah perdagangan ini ketika kita belajar sejarah Islam. Ketika kita belajar Sirah Nabawiyah, bagaimana sejak kecil dan remaja Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sudah akrab terlibat langsung dalam kafilah-kafilah perdagangan antar kota atau bahkan antar negara. Ketika kita belajar sirah para sahabat seperti Abdurrahman bin ‘Auf misalnya, yang pernah menyedekahkan seluruh barang bawaan kafilah perdagangannya dari negeri Syam yang memenuhi kota Madinah dengan 700 untanya.