Cara Terbaik Memberi Makan Dunia…

Rabu, 18 Desember 2013
Oleh:  Muhaimin Iqbal
Bulan Juni lalu, televisi bisnis terkemuka dunia merelease video clip tentang cara terbaik dalam menyiapkan makanan bagi dunia. Ada dua yang mereka unggulkan yaitu yang pertama tentang teknologi khususnya teknologi rekayasa genetika, dan yang kedua adalah kembali ke alam dengan konsep Holistic Planned Grazing-nya Allah Savory yang pernah saya ulas sebelumnya. Nampaknya inilah yang mewakili pandangan dunia tentang keamanan pangan itu kini, lantas bagaimana dengan pandangan kita ?

Bagi orang beriman solusi terbaik itu – dalam bidang apapun - adalah solusi yang mengandalkan petunjukNya dan sunah nabiNya. Solusi yang datangnya dari manusia – dia hanyalah dzon – praduga yang bisa saja nampak benar sementara tetapi menjadi keliru setelah muncul dzon yang baru.

Pupuk-pupuk kimia yang dipakai di industri pertanian misalnya, mulai marak dipakai di seluruh dunia pasca Perang Dunia ke II karena memang menggunakan bahan-bahan sisa perang. Tidak sampai 70 tahun, kini pupuk-pupuk kimia banyak sekali ditentang karena berbagai alasan seperti dampak terhadap kesehatan maupun dampak terhadap lingkungan.

Teknologi rekayasa genetika yang menghasilkan Genetically Modified Crops – tanaman yang dimodifikasi secara genetis, pada kemunculan pertamanya tahun 1994 dipandang sebagai solusi pangan bagi dunia – kini belum juga berusia dua dasawarsa sudah ditentang di mana-mana, karena muncul dzon baru bahwa bisa jadi GM Crops ini membawa potensi resiko yang sangat besar bagi kesehatan manusia dalam jangka panjang.

Lantas seperti apa solusi berbasis petunjuk itu ? inilah tantangannya bagi para ahli di segala bidang untuk meng-elaborasi ilmunya kemudian juga mengamalkannya.

Solusi berbasis petunjuk itu tentu tidak men-tabu-kan teknologi, tetapi kita harus selektif teknologi seperti apa yang boleh digunakan dan seperti apa pula yang tidak. Teknologi yang merusak ciptaanNya tentu harus dihindari dan tentang inipun  petunjukNya jelas : “Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan keturunan, dan Allah tidak menyukai kebinasaan.” (QS 2 :205)

Sebaliknya teknologi yang berkembang dengan dasar petunjukNya sangat mungkin dielaborasi dan dikembangkan sehingga tercapai hasil yang maksimal untuk ketersediaan pangan bagi seluruh umat manusia di dunia.

Di sejumlah ayat Al-Qur’an misalnya disebutkan bahwa air hujan yang turun dari langit – mendahului tumbuhnya tanaman-tanaman seperti Kurma, Anggur dan Zaitun. Lantas di mana hujan yang banyak turun itu ?, ya di negeri katulistiwa seperti kitalah hujan itu banyak turun – yang berarti tanaman-tanaman seperti Kurma, Anggur, Zaitun dlsb. mestinya bisa banyak-banyak tumbuh.

Lha tetapi prasangka manusia hinggga kini meyakini bahwa hujan yang banyak menyebabkan gagal panen pada Kurma maupun Zaitun, menyebabkan buah Anggur tidak terasa manis dlsb. Disinilah letak ilmu teknologi manusia untuk mengelaborasi dan menjawabnya.

Jangankan pada Kurma, Anggur dan Zaitun, buah asli kita seperti rambutan-pun pada umumnya gagal panen pada tahun yang terlalu banyak hujan, tetapi bukan berarti rambutan tidak cocok di negeri ini.

Jadi solusi itu mestinya berbasis petunjuk yang hak, kemudian ditindak lanjuti dengan ilmu dan teknologi yang sesuai pada zamannya.

Untuk solusi yang ditawarkan oleh Allan Savory-pun, ada yang lebih akuratnya yang berasal dari sunnah seluruh nabi-nabi. Bila pada teorinya Allan Savory yang digembalakan umumnya sapi, yang diberi contoh oleh seluruh nabi yang digembalakan itu adalah kambing. Maka menggembalakan kambing mestinya bisa lebih unggul dalam melestarikan alam dan kecukupan pangan ketimbang menggembalakan sapi.

Bisa jadi belum semua ilmu dan teknologi itu kita temukan saat ini tetapi bila kita mengikuti petunjukNya dan sunnah nabiNya – insyaAllah kita tidak akan pernah tersesat selamanya. Amin.

Urban Farming...

Selasa, 17 Desember 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Selama Perang Dunia I, hampir seluruh negara Eropa terkuras tenaganya untuk perang sehingga produksi pangan terabaikan. Untuk mengatasi supply pangan impor yang berkurang drastis, Presiden Amerika waktu itu Woodrow Wilson memerintahkan agar seluruh tanah terbuka di negeri itu ditanami dengan tanaman pangan – termasuk yang di kota-kota. Hal yang sama diulangi negeri itu pada masa Perang Dunia II dengan apa yang mereka sebut National Victory Garden Program, yang secara systematis menjadikan tanah-tanah kosong di perkotaan menjadi tanah pertanian.

9 x 3 KPI : Intisari Ekonomi Umat …

Kamis, 12 Desember 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Key Performance Indicators (KPI) atau indikator kinerja kunci adalah salah satu jenis tolok ukur untuk mengetahui seberapa jauh suatu usaha mencapai tujuannya. Tetapi karena mayoritas usaha bertujuan untuk mencapai keuntungan duniawi semata, pendekatan standar KPI yang ada di dunia usaha umumnya tidak sejalan dengan tujuan hidup yang sesungguhnya dari para pelaku usaha itu sendiri – bila dia seorang mukmin. Lantas seperti apa KPI usaha yang Islami itu ? berikut adalah di antara indikator-indikatornya yang saya kumpulkan dari berbagai sumber,  utamanya tentu dari Al-Qur’an dan Al-hadits.

Pembibitan dan Pengembangan Usaha Berbasis Zaitun...

Selasa, 10 Desember 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Dalam tulisan saya bulan lalu ( 21/11/13) Matematika Hijau Pohon Berkah, saya telah berusaha menjelaskan secara matematis bagaimana negeri ini InsyaAllah bisa menjadi produsen zaitun terbesar di dunia dalam kurun waktu 10 tahun mendatang. Dalam tulisan ini saya ingin menjelaskan lebih detil how to do it , dan bagaimana Anda bisa terlibat secara langsung dalam memasalkan pohon yang diberkahi (QS 24:35) tersebut di seluruh negeri ini.

Negeri-Negeri di Malam Hari…

Senin, 9 Desember 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Di Jaman ini, salah satu cara untuk melihat kemajuan fisik suatu negeri adalah dengan melihat potretnya di malam hari. Negeri atau daerah yang maju, dia tampil terang karena lampu-lampu listrik menerangi negeri itu untuk berbagai keperluan. Sebaliknya di negeri atau daerah yang belum banyak mengalami kemajuan, tampilannya gelap karena tidak adanya lampu dan aktifitas lainnya. Seperti apa tampilan negeri kita ?

Tiga Pilar Ekonomi…

Ahad, 8 Desember 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Lengkap sudah musibah menimpa umat Islam di negeri ini dalam bidang kesehatan. Selain pengelolaan JKN yang masih full ribawi – yang haram-pun menjadi kewajiban, ternyata dari 30,000-an obat yang beredar di masyarakat hanya 22 yang bersertifikat halal atau hanya 0.07 % ! Musibah semacam ini terjadi karena umat yang mayoritas ini tidak memegang kendali kekuasaan - kekuasaan ekonomi yang saya sebut Tiga Pilar Ekonomi.

Buku Ke 13 : Kebun Al-Qur’an, Gratis !

Jum'at, 6 Desember 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Setelah sampai buku ke 12 dicetak oleh para penerbit professional, buku saya yang ke 13 dengan judul : Kebun Al-Qur-an, Jalan Menuju Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafuur – saya buat dalam bentuk e-book saja supaya bisa digratiskan dan bisa menyebar lebih cepat ke masyarakat secara luas. Buku itu kini sudah bisa di-download melalui scribd atau bagi yang familiar bisa juga dengan menggunakan Google drive.

Financial Triangle : Solusi Tiga Sisi…

Rabu, 4 Desember 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Belum lama ini berkunjung ke Startup Center komunitas (calon) pengusaha yang anggotanya sudah sangat besar, konon mencapai 10,000 anggota. Dari audiensi tentang permasalahan yang dihadapi mereka, nampaknya modal-lah permasalahan yang paling menonjol di antara mereka. Tanpa mereka sadari, dengan jumlah anggota yang begitu besar sebenarnya solusi itu ada di dalam komunitas itu sendiri. Solusi ini saya menyebutnya sebagai solusi tiga sisi.

Pohon Bengkok Harga Emas…

Selasa, 3 Desember 20`13
Oleh: Muhaimin Iqbal
Seorang kakek sedang mengajari cucuya untuk membuat kapal, pertama yang dia lakukan adalah mengajak cucu tersebut pergi ke hutan untuk mencari pohon-pohon kayu yang paling baik. Dia mengajari cucu tersebut untuk melihat detil setiap pohon kayu yang akan cocok untuk setiap bagian kapal. Untuk dak kapal dibutuhkan kayu yang lurus, untuk lambung kapal dibutuhkan kayu dengan lengkungan yang sesuai dan untuk tiang layar dibutuhkan kayu-kayu yang tinggi.

Si Pengemis Yang Menyindir…

Jum'at, 29 November 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Masyarakat Jakarta hari-hari ini dihebohkan oleh berita tertangkapnya seorang pengemis dengan uang tunai Rp 25,448,000. Menurut Kasi Rehabilitasi Sudin Sosial Jakarta Selatan, uang ini adalah hasil mengemis selama 15 hari. Artinya si pengemis ini memiliki penghasilan hampir Rp 1.7 juta per hari atau lebih dari Rp 50 juta sebulan – bebas pajak pula. Ini kurang lebih setara dengan penghasilan manager atau bahkan general manager perusahaan-perusahaan menengah atas di Jakarta !

Kapitalisme : Musuh Agama-Agama…

Kamis, 28 November 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Ternyata bukan hanya agama kita Islam yang menolak kapitalisme itu, orang Nasrani-pun menolaknya. Setidaknya ini terungkap dari serangan Paus Francis dalam pernyataannya sepanjang 84 halaman yang dikeluarkan dua hari lalu. Dalam pernyataan keras tersebut, Paus menyebut kapitalisme yang tidak terkendali telah menciptakan tirani baru.  Ekonomi ekslusif dan ketidak setaraan kapitalisme bahkan bisa membunuh.

Negeri Makmur Tanpa Pajak dan Tanpa Hutang, Mungkinkah ?

Rabu, 27 November 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Pasti bukan kebetulan kalau negara-negara besar di dunia membiayai belanja negaranya dengan hutang, karena mereka hidup besar pasak dari tiang. Amerika misalnya berhutang sekitar 31 % dari pendapatannya, Jepang 21 %, Inggris 17 %, Canada 12%, Perancis 10%, Italy 8% dan Jerman 2 %. Hanya negara kecil atau yang kaya sumber daya alam yang mengalami surplus dalam anggarannya seperti Kuwait 52 %, Norwegia 25 % dan UAE 16 %.  Bagaimana dengan kita ?