Startups That Work

Kamis, 14 Agustus 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Beberapa tahun sebelum saya ambil pensiun dini dari pekerjaan saya di industri keuangan, saya membaca buku yang berjudul Startups That Work karya Joel Kurtzman & Glenn Rifkin (2005). Inti dari buku yang isinya hasil survey ke 350-an startups (perusahaan pemula) ini, mayoritasnya adalah gagal. Buku ini menantang saya untuk meninggalkan pekerjaan sebelumnya dan mulai startup demi startup, dan betul saja - mayoritasnya gagal ! Namun masih ada beberapa yang berhasil jalan baik, inipun sudah cukup untuk mengimbangi yang gagal atau belum berhasil.


Dari sekian startups yang saya terlibat di dalamnya, saya ambilkan dua kasus startups yang berjalan baik – bahkan melebihi ekspektasi awal para pendirinya yaitu satu dari startup komersial dan satu lagi startup sosial. Ternyata banyak kemiripan dua stratups yang berhasil jalan baik ini yang bisa saya share untuk pembelajaran kita semua.

Yang komersial saya ambilkan Badr Interactive (www.badr.co.id), yaitu startup di bidang teknologi informasi yang melibatkan sejumlah besar anak-anak muda lulusan Fakultas Ilmu Komputer – UI. Yang sosial saya ambilkan Kuttab Al-Fatih (www.kuttabalfatih.com) yang melibatkan sejumlah besar anak-anak muda ahli pendidikan, penghafal Al-Qur’an dan berbagai ilmu ke-Islaman lainnya.

Kedua startups tersebut sudah menjadi badan hukum yang sesuai untuk bidang masing-masing, Badr Interactive menjadi PT. Badr Interactive dan Kuttab Al-Fatih berbadan hukum Yayasan Pilar Peradaban. Keduanya sekarang memang baru memasuki usia tahun ketiganya, namun saya melihatnya sebagai ide besar yang mulai bisa benar-benar dijalankan.

Sebagai perusahaan teknologi informasi yang sangat belia, di Badr kini ada sekitar 25 orang tenaga tetap dan sekitar 20-orang tenaga magang – sebuah kekuatan yang luar biasa untuk bidang ini. Tidak mengherankan bila Badr berhasil memperoleh berbagai penghargaan demi penghargaan, juga kontrak demi kontrak dari berbagai perusahaan dengan berbagai skalanya.

Untuk Kuttab Al-Fatih, mungkin ini pertama kalinya di Indonesia sebuah sekolah yang usianya baru tiga tahun tetapi sudah ada di enam kota di Indonesia. Kelas-kelas di Kuttab Al-Fatih dibatasi tidak lebih dari 12 orang dan masing-masing membutuhkan dua orang guru, sehingga untuk mengajar sekitar 580 santri – kami memiliki sekitar 100-an guru dan tenaga administratif !

Tetapi tentu saja kami tidak mengukur suatu keberhasilan dengan kwantitas jumlah tenaga kerja, murid atau guru – lebih pada kwalitasnya. Di institusi komersial, parameternya profit and loss – maka bila sebuah usaha yang relatif baru dengan melibatkan sejumlah besar tenaga tersebut sudah tidak memerlukan lagi injeksi capital – maka berarti mereka sudah mampu berjalan di atas  kaki sendiri – inilah yang saya sebut sudah bisa berjalan baik itu.

Di Kuttab parameternya adalah kwalitas produk berupa anak didik yang dihasilkan. Di tingkat Kuttab (setara SD 6 tahun) target kami anak didik terbangun keimanannya,  hafal minimal 7 juz dan menguasai berbagai ilmu penunjang seperti baca-tulis-berhitung dan bahasa. Kini baru menginjak tahun ketiga Alhamdulillah sudah banyak yang melampaui target enam tahun tersebut, disamping juga perubahan perilaku yang nyata bagi anak-anak didik.

Lantas apa yang membuat keduanya bisa mengimplementasikan gagasan besarnya  masing-masing ? Ini hasil pengamatan saya dari setiap rapat-rapat yang saya hadir didalamnya bersama team inti mereka masing-masing.

Keduanya memiliki visi yang jelas dan visi ini di-share dengan seluruh anggota team. Di Badr visi itu adalah menjadi perusahaan jasa di bidang IT yang paling bisa diandalkan di negeri ini, sedangkan di Kuttab visinya adalah generasi yang gemilang di usia belia.

Visi-visi ini kemudiang dituangkan kedalam Strategy – Operationalization & People (SOP) yang sangat matang untuk masing masing institusi. Mix ketiganya yang pas kemudian menjadi sarana untuk berjalannya ide-ide besar tersebut.

Strategy saja tanpa adanya break down detail ke tingkat operasionalisasi yang melibatkan orang-orang yang pas – maka strategy it tidak akan menghasilkan apa-apa. Demikian pula bila hanya ada people yang bekerja detil, tetapi tanpa strategy yang pas – maka kerja kerasnya tidak akan mengarah kemana-mana.

Lantas untuk apa jalannya dua startups tersebut saya share dengan pembaca disini bila pebaca tidak bisa ikut mengambil manfaatnya ? Efek manfaat yang luas inilah yang hendak kita capai.

Pertama, ibarat perjalanan di sirah – dua startups tersebut sudah melalui tahapan perang Badar yang dimenangkan oleh keduanya. Tetapi masih akan ada perang Uhud, perang khandaq, perjanjian Hudaibiyah, penaklukan Khaibar, penaklukan Mekah, perang Hunain dst-dst. Intinya masih akan sangat banyak pekerjaan kedepan – yang bisa jadi Anda-Anda pembaca situs inilah yang dibutuhkan untuk bisa  ikut bergabung didalam implementasinya.

Di bidang IT misalnya, Anda bisa bergabung dari berbagai sisi. Bila perusahaan Anda punya gagasan besar yang membutuhkan dukungan solusi IT, maka team kami insyaAllah sudah sangat siap untuk mendukungnya. Bila Anda ingin terjun ke technopreneur dan membutuhkan mitra untuk sekedar  sharing, kamipun insyaAllah selalu siap untuk ini.

Atau Anda ingin terjun ke dunia IT tetapi belum ada ide sama sekali apa yang harus dilakukan ? Didukung PT. Telkom, markas kami di Startup Center Depok insyaAllah dalam waktu dekat juga akan menjadi creative center mereka – lengkap dengan dukungan infrastruktur internet berkecepatan sangat tinggi 100 Mbps. Berbagai ide segar bahkan sudah bisa mulai Anda peroleh di sini, gagasan para tenaga magang kami yang siap diimplementasikan.

Disinilah diharapkan lahir ide-ide besar berikutnya dan menjadi Ideagoras – tempat bertemunya ide dengan segala resources yang dibutuhkan untuk mengimplementasikannya.

Di bidang pendidikan, setelah melewati ‘perang Badar’ ini kami ingin memasyarakatkannya secara luas konsep pendidikan kami di seluruh Indonesia. Targetnya adalah setiap kecamatan ada satu Kuttab ! Maka bisa dibayangkan resources besar yang kami butuhkan baik dari sisi SDM maupun resources lainnya.

Bila Anda memiliki team yang siap juga sarana seperti tempat belajar mengajar yang cukup, maka dengan persiapan tertentu Andapun sudah bisa bersama kami mendirikan Kuttab di kecamatan Anda masing-masing.

Bila ada perbaikan generasi yang ‘Terstruktur – Systematis – dan Masif’ seperti ini, maka generasi gemilang di usia belia itu insyaAllah akan bener-bener bisa lahir di negeri ini dalam rentang waktu sekitar 7 tahun saja. Saat itulah anak-anak kita yang memasuki usia balig minimal sudah sangat kuat imannya, hafal Al-Qur’an minimal 7 juz dan siap menempuh jenjang pendidikan berikutnya – dimanapun dia berada.

Kemudian di tingkat lanjutannya yang tahun ini juga sudah mulai jalan juga – tingkat madrasahnya (www.madrasahalfatih.com) akan mengantar lebih lanjut anak-anak belia ini ke jenjang pendidikan berikutnya. Ketika mereka selesai dari madrasah tersebut sekitar enam tahun yang akan datang (di usia sekitar 18 tahun), target mereka adalah hafal 30 juz Al-Qur’an, hafal sekitar 1,500-an hadits-hadits dalam kitab Bulughul Maram dan mandiri dalam bidang ekonomi.

Untuk yang terakhir inilah (kemandirian) baik Kuttab maupun Madrasah tidak kami dirikan di menara gading yang jauh dari masyarakatnya, mereka lahir di ecosystem masyarakat yang hendak diperbaikinya. Maka seluruh kegiatan ekonomi, pertanian, kesehatan, teknologi informasi yang kami initiasi – juga bagian dari ecosystem yang akan mendukung kegiatan belajar –mengajar di Kuttab dan Madrasah tersebut – sekaligus juga nantinya menjadi opsi lapangan kemandirian bagi mereka.

Di luar dua startups tersebut di atas, banyak startups kami yang belum berjalan seperti yang diharapkan – inipun bisa menjadi peluang bagi Anda – siapa tahu Anda adalah “People” yang kami butuhkan untuk melengkapi kekurangan kami.

Startups yang masih membutuhkan “People” yang pas ini ada di berbagai bidang baik di bidang pertanian, perdagangan, kuliner, jasa, konstruksi dlsb. Bersama-sama dengan Anda pembaca situs ini yang memiliki keragaman ilmu dan latar belakang pekerjaan, insyaAllah kita akan terus bisa melahirkan lagi Startups That Work !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar