Tahu Tempe DIY

Jum'at, 16 Januari 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
 
Mengangkat masalah itu mudah sedangkan memberi solusi itu yang sulit. Maka setelah saya angkat potensi resiko yang tidak diketahui (unknown risks) dari sumber protein utama negeri ini yaitu kedelai, saya juga harus berusaha  semaksimal mungkin memberikan solusinya. Yang immediate adalah bagaimana se-segera mungkin masyarakat bisa makan tahu dan tempe yang bebas GMO. Bagi yang sudah merasa membutuhkan ini – Anda bisa mulai mengkonsumsi Tahu Tempe DIY – yaitu Tahu Tempe Do It Yourself ! 


Membuat tahu dan tempe tidaklah sesulit yang dibayangkan, Anda bisa membuatnya sendiri di rumah. Mungkin tidak sebaik tahu dan tempe hasil perajin – tetapi Anda dapat memastikan bahwa yang dikonsumsi oleh Anda dan keluarga adalah makanan yang aman dan murni – azkaa tho’aaman.

Untuk ini yang pertama Anda perlu lakukan adalah mencari kedelai lokal yang masih ada di pasar-pasar tradisionil di sekitar Anda. Bagi yang kesulitan insyaAllah dalam waktu dekat Startup Center akan memfasilitasi keberadaan kedelai lokal yang terjamin kealamiannya, insyaAllah kami sudah mengidentifikasi sumber-sumbernya – hanya perlu waktu untuk mengumpulkannya dalam jumlah yang berarti.

Gambar dibawah adalah cara sederhana untuk mengetahui kedelai lokal dan kedelai impor yang sangat besar kemungkinannya adalah GMO. Bila dilihat secara terpisah agak sulit membedakannya, tetapi bila disandingkan akan nampak lebih jelas.


Kedelai Lokal vs Impor

Kedelai impor yang diduga kuat adalah GMO secara fisik lebih besar , cenderung bulat dan berwarna kuning tua. Kedelai lokal lebih kecil, cenderung lonjong dan berwarna kuning kehijauan.

Setelah Anda  berhasil memperoleh kedelai lokal ini, Anda bisa search di internet cara-cara membuat tahu dengan peralatan rumah tangga biasa – sudah sangat banyak yang menulisnya – tinggal dipilih cara yang Anda merasa comfortable untuk melakukannya.

Saya sendiri menempuh cara membuat tahu yang cepat dan mudah dengan alat juicer rumahan. Kalau tidak ada juicer, Anda juga bisa menggunakan blender biasa – bedanya bila menggunakan blender akan dibutuhkan penyaringan – sedangkan bila menggunakan juicer sudah otomatis terpisahkan antara air kedelai dengan ampasnya.

Pertama setelah dicuci bersih kedelai dimasukkan kedalam air mendidih dan ditunggu beberapa menit. Fungsinya untuk membuat kedelai mengembang maksimal dan lunak – agar mudah diproses di juicer atau blender. Setelah itu dengan tetap bercampur air 1:1 kedelai yang sudah mengembang dan lunak dimasukkan juicer.

Juicer akan ‘memeras’ kedelai tersebut dan memisahkan air kedelai dari ampasnya. Bila Anda menggunakan blender, maka hasilnya akan seperti bubur yang kemudian bisa Anda peras semaksimal mungkin agar airnya terpisahkan dari ampasnya.

Air kedelai kemudian direbus sampai mendidih, ketika timbul busa ditambahkan lagi air air dingin. Ketika mendidih sekali lagi – maka ini menandakan perebusan air kedelai sudah cukup. Bila Anda berhenti disini, hasilnya adalah susu kedelai – Anda tinggal memberi gula dan/atau perasa – sudah menjadi sumber minuman berprotein yang sehat bagi keluarga.

Untuk membuat tahu, susu kedelai yang masih relatif panas diberi coagulant atau penggumpal. Ini bisa air jeruk atau cuka makan yang diencerkan. Cuka makan yang Ada di supermarket biasanya berkonsentrasi 5 % , campurkan satu bagian cuka makan ini dengan 4 bagian air – maka Anda akan memperoleh cuka encer dengan kadar 1 % - konsentrasi yang cukup untuk coagulant.

Dalam suatu hadits sahih disebutkan bahwa cuka adalah lauk pauk terbaik, jadi insyaAllah ada berbagai manfaat lain dengan menggunakan coagulant cuka ini. Anda tinggal mencari di pasar cuka yang jelas kehalalannya – karena ada juga cuka yang tidak halal.

Bila tidak memperoleh cuka makan dengan kadar 5 %, Anda dapat juga menggunakan asam cuka yang berkadar 25 %. Tetapi Anda perlu mengencerkannya dengan satu bagian asam cuka ditambah 24 bagian air untuk memperoleh kadar cuka encer 1%.

Kurang lebih dibutuhkan jumlah larutan cuka encer yang sama dengan air kedelai yang sudah masak  atau susu kedelai. Tuangkan larutan cuka encer ini kedalam air kedelai masak tersebut dan diaduk perlahan 2-3 kali supaya merata.

The moment of truth untuk melihat tahu Anda akan jadi atau tidak adalah ketika Anda lihat mulai terjadi gumpalan-gumpalan protein dan air bening mulai memisah di atas gumpalan tersebut. Anda kemudian dapat ciduki air bening tersebut dengan menaruh pembatas kain saringan tahu – supaya protein yang menggumpal tidak terambil bersama air.

Setelah air diambil secara maksimal, sisanya berupa gumpalan-gumpalan bahan tahu yang lunak. Anda tinggal mencetaknya didalam wadah yang dibawahnya bolong-bolong untuk memudahkan air keluar. Dalam wadah tersebut dialasi kain saringan tahu – kemudian bakal tahu setelah terbungks kain dipres dengan pemberat – apa saja yang cukup berat yang ada di dapur Anda.

Setelah 10-15 menit Anda buka, maka itulah Tahu DIY Anda. Anda sudah terbebas dari bahaya GMO dengan sedikit waktu ekstra – demi kesehatan keluarga jangka panjang. Selanjutnya Anda bisa juga mencari cara yang mudah untuk membuat tempe dlsb.

Anda tidak mau repot melakukan ini ? Saya memang sudah menduga mayoritas orang tidak akan melakukan ini sendiri – tidak mengapa, inipun akan menjadi peluang bagi yang mau repot-repot melakukannya.

Dari sudut pandang startup keduanya bisa menjadi peluang usaha tersendiri. Bagi sedikit orang yang mau repot-repot membuat Tahu Tempe DIY, ini bisa jadi niche market untuk produk yang saya sebut saja paket Tahu Tempe DIY. Ini adalah satu kantong plastik kedelai alami – Non GMO yang dipaket dengan ragi dan cuka.

Didalam kantong plastik tersebut tertera petunjuk bagaimana membuat sendiri tahu atau tempe yang mudah. Bagi yang mau membuat tempe tinggal menggunakan kedelai yang ada dan raginya, sedangkan bagi yang mau membuat tahu tidak menggunakan ragi tetapi menggunakan cukanya.

Dengan paket Tahu Tempe DIY ini, Anda yang di remote area – camp-camp pertambangan atau bahkan Anda yang jauh di negeri orang, tetap bisa merasakan Tahu Tempe DIY Anda sendiri. Penyebaran tahu dan tempe tidak akan lagi terbatas ruang dan waktu, dan ini adalah tahu dan tempe Non-GMO !

Di luar niche market ini akan ada pasar yang lebih besar lagi, yaitu orang-orang yang tidak mau repot-repot membuat tahu dan tempenya sendiri. Maka ini peluang bagi Anda yang mau melakukannya.

Kantin-kantin sekolah, koperasi di kantor, mas-mas tukang gorengan dlsb. bisa mengambil peluang membuat tahu dan tempenya sendiri ini. Manfaatnya bagi mereka adalah akan memiliki produk yang lebih aman bagi kesehatan, akan menjadi peluang untuk mengunggulkan usaha serta meningkatkan margin usahanya. Untuk setiap Rupiah yang sama akan dihasilkan lebih banyak Tahu Tempe DIY ketimbang membelinya dalam bentuk jadi dari sumber lain.

Potensi Di Kedelai
Peluang tersebut tidak hanya berhenti disini. Ada potensi besar lainnya di negeri Tahu Tempe ini yang belum diolah secara maksimal – yaitu ampas tahu. Bila Ampas tahu tersebut dikeringkan dengan kekeringan maksimal (kadar air sekitar 5 %), maka ampas tahu ini sesungguhnya adalah bahan makanan yang bergizi lebih tinggi dari beras, tepung terigu dan bahkan juga tahunya sendiri.

Ampas tahu bisa diproses dengan mudah menjadi tepung kedelai. Setelah menjadi tepung tinggal pandai-pandai kita untuk menjadikannya produk akhir seperti aneka cookies, biscuit dlsb.

Anda bisa melihat sekarang, bahwa awalnya adalah sebuah masalah – yaitu kekhawatiran kita tentang bahaya-bahaya unknown risks dari kedelai GMO yang menjadi bahan baku utama tahu dan kedelai negeri ini. Ketika masyalah ini berusaha kita atasi, segudang peluang muncul bagi siapa saja yang mau mengambilnya.

Peluang-peluang ini insyaAllah akan kami share lebih detil dalam acara Vision Sharing , 14/2/2015 mendatang di Startup Center – Depok. Bahkan bagi yang ingin menggarapnya langsung dengan pembinaan dan pendampingan, bisa berlanjut dengan bergabung di Startup Academy – yang kelas intensif perdananya insyaAllah akan berlangsung tiga hari dari tanggal 16-18 Februari 2015. Bagi Anda yang sudah mendaftar di Startup Academy, silahkan konfirmasi ulang bila Anda akan bergabung di kelas perdananya ini.

Di Startup Academy inilah insyaAllah kami tidak akan membiarkan masyalah tetap menjadi masyalah, kita akan mencari solusinya dan menjadikannya peluang untuk usaha. InsyaAllah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar