Senin, 26 Januari 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
Dalam
suatu arisan keluarga besar yang komplit, saya dikejutkan oleh
kehadiran sejumlah ponakan laki-laki saya yang sangat tinggi-tinggi – di
sekitar 185 cm-an. Ini mengejutkan karena data terakhir orang Indonesia menurut situsnya www.averageheight.co tinggi
kita rata-rata hanya 158 cm atau 14 cm lebih rendah dari rata-rata
tinggi laki-laki di seluruh dunia yang berada pada angka 172 cm. Menurut
situs tersebut orang Indonesia memang yang paling pendek, sedangkan
yang paling tinggi adalah orang Belanda yang mencapai rata-rata 183.8
cm. Tetapi fakta ini mestinya bisa diperbaiki hanya dalam satu generasi
saja, bagaimana caranya ?
Kamis, 22 Januari 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
Ada
hikmah besar dibalik ketertinggalan rata-rata penduduk Indonesia dalam
mengkonsumsi daging – yang menurut FAO hanya mencapai 12.9 kg/th/kapita
sementara rata-rata penduduk dunia mengkonsumsi 41.9 kg/th/kapita. Dalam
pergeseran fokus sumber protein dari hewani ke nabati, rata-rata kita
akan jauh lebih siap ketimbang penduduk-penduduk negeri lain. Kita sudah
terbiasa lebih banyak mengkonsumsi protein nabati ketimbang hewani –
sementara penduduk-penduduk negeri lain masih harus belajar !
Senin, 19 Januari 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
Ada
dua hal yang mendorong harga emas naik hampir 8.5 % dalam satu bulan
terakhir dan bisa saja ini berlanjut. Pertama perubahan yang dipicu oleh
ketidak stabilan baru ekonomi dunia karena merosotnya harga minyak, dan
yang kedua disebabkan oleh apa yang disebut SNB (Swiss National Bank) Black Swan –
yaitu kejadian sangat langka/tidak terduga yang dilakukan oleh otoritas
moneter Swiss. Keduanya menjadi pelajaran sangat penting bagi negeri
ini – bila tidak ingin menjadi korban dari adanya perubahan-perubahan paradigma ini.
Jum'at, 16 Januari 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
Mengangkat masalah itu mudah sedangkan memberi solusi itu yang sulit. Maka setelah saya angkat potensi resiko yang tidak diketahui (unknown risks) dari sumber protein utama negeri ini yaitu kedelai, saya juga harus berusaha semaksimal mungkin memberikan solusinya. Yang immediate
adalah bagaimana se-segera mungkin masyarakat bisa makan tahu dan tempe
yang bebas GMO. Bagi yang sudah merasa membutuhkan ini – Anda bisa
mulai mengkonsumsi Tahu Tempe DIY – yaitu Tahu Tempe Do It Yourself !
Rabu, 14 Januari 2015
Oleh: Muhaimin iqbal
Setelah kita belajar bersama bahaya makanan yang berbahan baku tanaman GMO,
lantas apa yang bisa kita lakukan ? Apakah kita akan berhenti makan
tahu dan tempe – makanan berprotein tinggi yang paling populer dan
terjangkau oleh masyarakat luas di negeri ini ? Bukan ini solusinya.
Justru kita harus menjadikannya ini peluang bagi negeri ini untuk
swasembada protein, juga peluang bagi kita semua untuk membangun usaha,
menciptakan lapangan kerja secara massal sekaligus memperbaiki kwalitas
generasi yang akan datang.
Senin, 12 Januari 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
Kita sering mendengar istilah you are what you eat –
Anda tergantung dari apa yang Anda makan. Kalimat yang sering digunakan
untuk iklan makanan ini sebenarnya bisa menjadi sangat menarik apabila
kita pahami makna yang sesungguhnya. Bahwa kita sangat dipengaruhi oleh
apa yang kita makan, maka Allah-pun memerintahkan kita untuk
memperhatikan makanan kita (QS 80 : 24). Kalau saja kita bener-bener
melaksanakan satu perintah ini, kita akan rela mati-matian untuk
memperjuangkan swasembada pangan kita sendiri. Mengapa ?
Sabtu, 10 Januari 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
Alhamdulillah sekolah yang mengutamakan Iman, Al-Qur'an dan Kemandirian – Kuttab Al-Fatih yang kami rintis hampir tiga tahun lalu, kini
telah hadir di 10 kota. Bahkan kini telah dilengkapi juga tingkat
lanjutannya Madrasah Al-Fatih yang target lulusannya hafal Al-Qur’an 30
Juz, hafal sekitar 1,500 hadits-hadits utama dan mandiri di usia belia
(sekitar 18 tahun). Dengan lebih dari 100 orang guru yang
telah bergabung dan masih sekitar 150 lagi dalam proses pendidikan,
itupun belum cukup untuk mengakomodasi semua minat masyarakat – oleh
sebab itu yang ingin mendaftarkan anaknya harap bergegas.
Jum'at, 9 Januari 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
Food security atau keamanan pangan yang kini menjadi issue global
perlu diwaspadai dan disikapi secara cerdas. Salah sikap akan
menyebabkan salah tindak, sehingga upaya untuk membangun ketahanan
pangan bisa salah sasaran. Problem Indonesia yang utama di bidang
keamanan pangan ini sebenarnya bukan pangan secara keseluruhan, tetapi
pangan secara specific – yaitu utamanya protein. Maka top priority – yang berarti juga top opportunity – seharusnya lebih fokus pada produksi protein ini.
Kamis, 8 Januari 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
Sebenarnya
ada petunjuk yang sangat detil dan jelas untuk setiap problem kehidupan
kita, hanya saja kita sering abai terhadap petunjuk tersebut. Dalam hal
pangan misalnya, negeri agraris yang sudah hampir berusia 70 tahun ini
masih jungkir-balik untuk sekedar memenuhi kebutuhannya sendiri saja
yang belum juga kesampaian – apalagi membantu orang lain yang negerinya
gersang. Lantas bagaimana seharusnya kebutuhan mendasar kita dalam hal pangan ini dipenuhi ?
Selasa, 6 Januari 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
Kekuatan
perdagangan umat ini di masa lalu antara lain terungkap dalam Seminar
Numismatika Bank Indonesia 27 Oktober 2009 yang membahas sejarah mata
uang Indonesia. Sekitar satu setengah abad setelah VOC merajalela di
Nusantara ini, VOC akhirnya memperoleh persetujuan dari Kerajaan Mataram
untuk mencetak uangnya sendiri. Uang itu kemudian diberi nama Derham
Djawi dan di kedua sisinya bertuliskan huruf Arab. Inilah menariknya,
mengapa harus diberi nama Derham dan mengapa harus ditulis dengan huruf
Arab ?
Senin, 5 Januari 2015
Oleh: Muhaimin Iqbal
Ketika
hendak menciptakan makhluk yang sangat kecil bernama manusia, Allah
memberitahu ciptaanNya yang lebih dahulu bahwa manusia ini akan diberi
misi yang sangat besar – yaitu sebagai khalifah, wakilNya, sebagai
pemimpin atau penguasa bumi (QS 2:30). Di ayat lain juga dijelaskan
manusia memiliki tugas untuk memakmurkan bumi (QS 11:61), dan juga
sebagai penjaga keseimbangan di alam semesta (QS 55 : 8-9).
Pertanyaannya adalah dengan apa manusia yang sangat kecil ini bisa
mengemban misi yang begitu besar ?
Jum'at, 6 Desember 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Bisa jadi ada hikmah besar di balik minimnya anggaran pemerintah dan enggannya bank –bank membiayai sektor pertanian,
yaitu kita diberi kesempatan agar produksi makanan kita tidak tercampur
dengan pembiayaan ribawi. Tantangannya kemudian adalah dari mana sektor
ini akan mendapatkan kapitalnya bila tidak dari pemerintah dan tidak
dari bank ? Bisa dari masyarakat langsung seperti yang kita lakukan
rame-rame di project iGrow atau melalui pembiayaan yang aman tetapi belum banyak dikenal seperti pembiayaan Sistem Resi Gudang.
Rabu, 24 Desember 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Di
sebuah hotel di Bali saya penasaran melihat ada menu makanan yang
mereka sebut Jukut Kelor, maka langsung saya pesan. Tidak seberapa lama
si pramu saji datang dengan sop daun kelor yang sangat segar. Esuk
paginya ketika keluar dari kamar, saya melihat ada pohon kelor tegak di
samping restoran. Saya bertanya ke pegawai yang lagi bersih-bersih, dari
pohon inikah sop yang saya makan tadi malam ? Diapun membenarkan. Sop
itu berharga Rp 35,000 dan hanya membutuhkan kira-kira segenggam daun
kelor yang dipetik dari pohonnya langsung !
Senin, 22 Desember 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Sekitar setengah tahun lalu dalam tulisan “Udara Bersih : Dagangan Baru Era MEA” saya menulis tentang konsep Active Tourism –
atau wisata aktif. Pelancong bukan hanya menikmati keindahan yang sudah
ada di bumi atau hasil peradaban masa lalu, tetapi ikut aktif membangun
keindahan masa kini. Alhamdulillah program ini sudah mulai berjalan,
bahkan diantaranya jalan di bagian negeri ini yang menjadi etalase dunia
yaitu Bali.
Kamis, 18 Desember 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Bagi
Anda yang telah memutuskan untuk membangun usaha sendiri, atau bahkan
sudah memulainya – Anda pasti sudah tahu segala konsekwensi dari
keputusan besar Anda. Anda bekerja dengan keringat dan bahkan kadang
juga air mata, sendirian – tidak ada yang bisa di blame dan tidak ada tempat untuk melempar tanggung jawab. Maka untuk ini Anda butuh bekal yang kokoh, butuh teman untuk share dan
menguji ide-ide besar Anda siap-tidaknya diwujudkan. Untuk inilah
Startup Academy kami lahirkan dengan program perdananya Startup Basic –
24 Hours Program.
Kamis, 18 Desember 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Bila
ada produk industri legal yang sangat massif di dunia tetapi
penggunaaannya diupayakan ditekan juga oleh lembaga-lembaga resmi di
dunia – maka produk itu adalah gula putih. Tahun 2012 United Nation World Health Assembly mencanangkan untuk menurunkan angka kematian dari apa yang mereka sebut Non Communicable Diseases (NCDs)
25 % pada tahun 2025. Saat ini sekitar 35 juta orang meninggal karena
NCDs ini diantaranya jantung, diabetes , cancer dlsb setiap tahunnya.
Lantas mengapa penggunaan gula putih ikut ditekan ?
Rabu, 17 Desember 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Makanan bagi kaum muslimin di jaman penuh fitnah ini tidak lagi cukup halalan- thoyyiban tetapi juga harus azkaa- tha’aaman – makanan yang paling murni. Makanan yang paling banyak dikonsusmi dan digemari kaum muslimin sehari-hari seperti tahu dan tempe – insyaAllah adalah makanan yang halalan thoyyiban,
tetapi karena diproduksi dari kedelai impor – yang hampir dapat
dipastikan kedelai GMO – maka tahu dan tempe standar kita sudah bukan
lagi makanan yang paling murni. Ini sebenarnya peluang besar bagi negeri
ini dan kaum muslimin untuk mulai mengurusi makanannya sendiri.
Senin, 15 Desember 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Bahwasanya
air dijual – belikan itu sudah dilakukan oleh Yahudi sejak jaman Nabi
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan bahkan juga sebelumnya. Kaum Muhajirin
yang terbiasa memperoleh air gratis dari air Zam-Zam di Mekkah, menjadi
tambah berat beban hidupnya ketika air-pun harus dibelinya setiba mereka
hijrah ke Madinah. Tetapi ini tidak berlangsung lama karena setelah itu
air bisa digratiskan kembali, bagaimana caranya ? tidakkah kita ingin
belajar untuk menggratiskan air ini ?
Jum'at, 12 Desember 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Bila di Amerika startup itu bisa sampai membuat spaceport –
lapangan terbang untuk perjalanan ke luar angkasa – hanya untuk
berwisata, startup di negeri ini bisa tidak kalah menariknya karena
berurusan dengan kebutuhan dasar manusia seperti makanan, energi dan air
atau yang lebih dikenal dengan FEW (Food, Energy and Water). Startup
adalah usaha baru yang (diharapkan) tumbuh dengan cepat untuk menjadi
besar, bagaimana memulainya ?
Kamis, 11 Desember 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Anda
yang setiap hari terjebak dalam kemacetan kota Jakarta dan sekitarnya
pasti sudah hafal dengan bau asap kemacetan yang semakin menyengat –
karena kemacetan yang semakin parah. Dengan sedikit kreatifitas dalam
meng-optimalkan energi terbarukan dari dalam negeri, bau asap kendaraan
bermotor tersebut dengan teknologi yang ada saat ini bisa berubah
menjadi aroma kopi – kok bisa ? Sebuah riset di University of Nevada –
AS menghasilkan sebuah proposal yang menarik bagi negeri
penghasil kopi seperti Indonesia. Di dalam biji kopi mengandung 11-20 %
minyak yang bisa menjadi biodiesel.
Rabu, 10 Desember 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Beberapa
hari lalu chairman of Indonesia Petroleum Association – organisasi yang
menaungi 58 operator minyak dan gas besar di Indonesia – menyatakan
bahwa Indonesia akan menjadi negeri pengimpor energi terbesar pada tahun
2019. Dengan produksi yang hanya 798,000 barrels oil per day (bopd),
konsumsi kita kini sudah mencapai 1.6 juta bopd dan terus meningkat.
Ketergantungan kita pada impor energi yang semakin besar akan bisa
mengganggu kedaulatan negeri ini secara keseluruhan. Apa yang bisa kita
perbuat ?
Selasa, 9 Desember 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Ketika
lebah pekerja keluar sarang untuk mencari makan bagi koloninya, dia
sesungguhnya mencari nectar (madu bunga) dari bunga-bunga yang
dikunjunginya. Tetapi dalam pencarian ini kaki-kaki lebah menginjak
pollen (serbuk sari) yang kemudian ikut terbawa kemana lebah pergi,
ketika dia hinggap di bunga yang lain dia juga meninggalkan sebagian
pollen yang terbawa di kakinya tersebut. Dari situlah awal terjadinya
pembuahan, yang nantinya akan berujung pada lahirnya tanaman baru.
Sambil mencari makan lebah juga melahirkan sumber makanan berikutnya,
inilah contoh keseimbangan yang berkelanjutan.
Senin, 8 Desember 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Bila
negeri-negeri berkembang terus berjuang memerangi kemiskinan tentu ini
adalah hal yang wajar karena di negeri-negeri tersebut memang masih
banyak kemiskinan. Yang mungkin tidak banyak yang tahu adalah bahwa
negeri adikuasa-pun terus berjuang melawan kemiskinan, apakah ini mudah
bagi mereka ? Ternyata tidak juga. Setengah abad mereka berjuang
memerangi kemiskinan tetapi yang terjadi malah kemiskinan di negeri
mereka juga terus membengkak. Apakah kita layak mencontoh, berguru atau
mengidolakan sesuatu yang gagal ?
Jum'at, 5 Desember 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Food and Agriculture Organization (FAO)
memprediksi bahwa sekitar 1.3 milyar ton bahan makanan terbuang secara
sia-sia setiap tahunnya. Sementara di satu sisi dunia berjuang untuk
memproduksi makanan, di sisi lain makanan yang sudah diproduksi
disia-siakan. Salah satu kunci untuk menurunkan jumlah bahan makanan
yang terbuang adalah dengan mengolahnya dengan baik, agar bahan pangan
bisa disimpan lebih lama dan mudah didistribusikan ke daerah yang
membutuhkannya.
Rabu, 3 Desember 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Setelah ide yang awalnya digagas di situs ini iGrow memenangi juara pertama Startup Asia Arena , challenge berikutnya
adalah mengimplementasikan sedemikian rupa agar ide ini bener-bener
bisa diwujudkan menjadi sebuah usaha yang berkelas Asia atau bahkan
dunia. Bersamaan dengan implementasi tersebut, tidak ada salahnya milestone juara tersebut bisa mulai di- share untuk diambil manfaat sebesarnya bagi lahirnya ide-ide besar berikutnya yang melibatkan Anda semua pembaca situs ini.
Selasa, 2 Desember 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Dari
APBN 2015 yang sebesar Rp 2,039 trilyun (dua kuadriliun tiga puluh
sembilan trilyun), Departemen Pertanian hanya memiliki anggaran belanja
sekitar Rp 15.9 trilyun atau kurang dari 0.8 % - bandingkan misalnya
dengan Departemen Pendidikan yang memiliki anggran belanja sampai Rp 409
trilyun atau lebih dari 20%. Asumsinya bila keberhasilan program
pendidikan dan pertanian berbanding lurus dengan anggarannya
masing-masing, kita akan melahirkan generasi yang cerdas tetapi tidak bisa makan atau kurang gizi – apa mungkin ?
Senin, 1 Desember 2014
Oleh: muhaimin Iqbal
Dua
pekan lalu pemerintah menetapkan harga baru BBM dalam negeri yang
menyengat rakyat. Meskipun langkah ini bisa dipahami, tak urung beban
hidup memang menjadi lebih berat bagi sebagian rakyat yang mobile
seperti kita-kita pada umumnya. Tetapi masalahnya yang lebih mendasar
adalah apakah kita akan terus begini ? terus tergantung pada satu sumber
energi (minyak) dan satu source (pemerintah) ? mestinya tidak, mestinya kita bisa mulai berbuat !