Sabar Yang Menginspirasi

Rabu, 16 Maret 2016
Oleh: Muhaimin Iqbal
 
Menurut laporan McKinsey beberapa tahun lalu, Indonesia butuh meningkatkan produktifitas setiap individu skilled-labor-nya hingga 60 % dan meningkatkan jumlahnya hingga lebih dari 100% - bila ingin menggapai potensinya menjadi kekuatan ekonomi nomor 7 terbesar di dunia. Saya melihat ada peluang lain untuk mencapai dua target itu sekaligus melalui cara yang tidak konvensional, bahkan lebih dari itupun insyaAllah bisa. Dengan apa ? Dengan melatih kesabaran ! Kok bisa ?


Pasti bisa karena ini dijanjikan oleh Allah, orang yang sedikit bisa mengalahkan yang banyak (QS 2:249), yang kecil mengalahkan yang besar (QS 2:250-251), satu orang bisa memiliki kekuatan 10 orang (QS 8:65) atau minimal satu orang berkekuatan dua orang (QS 8:66) – ini semua kata kuncinya adalah sabar.

Sabar tidak identik dengan nrimo, sabar adalah teguh pendirian dalam berjuang dan bertahan dalam kebenaran. Ada sekitar 100-an ayat-ayat Al-Qur’an tentang sabar ini, diantaranya ada yang disandingan dengan keunggulan atau kekuatan seperti dalam ayat-ayat tersebut di atas.

Ada yang disandingkan dengan syukur, ada yang disandingkan dengan kasih sayang , kejujuran, keyakinan, ketaatan, kebenaran, ketakwaan, amal shaleh dan berbagai kebaikan lainnya.

Hasil dari sabar bukan hanya untuk kehidupan di dunia, orang yang sabar dan beramal shaleh juga dijanjikan ampunan dan pahala yang besar di akhirat (QS 11: 11).

Bila sabar identik dengan seluruh kebaikan tersebut di atas, sebaliknya hilangnya kesabaran adalah sumber petaka yang ada di jaman modern ini. Sabar nampaknya telah pergi dari masyarakat kita sehingga kebaikan-pun pergi bersamanya.

Sabar pergi dari pemerintahan, karenanya pemerintah tidak menggunakan ayat-ayatNya dalam memimpin negeri (QS 32:24). Sabar pergi dari system hukum kita sehingga kebenaran menjadi barang yang langka. Sabar-pun pergi dari kalangan pegawai dan pekerja sehingga produktifitas dan daya saing kita menjadi lemah.

Pertanyaannya adalah lantas bagaimana kita bisa memanggil kembali agar sabar hadir bersama kita ? Bisa jadi subject sabar inilah yang harus masuk di setiap kurikulum pendidikan sejak dini hingga kita mati. Berlatih sabar harus masuk kurikulum pelatihan pegawai sipil maupun  swasta agar mereka meningkat produktifitasnya.

Pelatihan sabar harus masuk kurikulum pelatihan militer agar mereka unggul di medan peperangan. Sabar bahkan harus menjadi kurikulum inti di setiap pelatihan kepemimpinan – karena hanya dengan sabar inilah seorang pemimpin akan bisa memimpin dengan ayat-ayatNya.

Lantas siapakah para pelatih bidang kesabaran ini ? inilah yang saat ini sedang kita cari. Di project SkillsWhiz nantinya akan dibutuhkan pelatih soft skill untuk kesabaran ini, Anda yang yakin bisa melatih kesabaran ini dapat mulai melayangkan idenya ke kami.


Yang kami bayangkan adalah bila kita bisa menebarkan soft skills berupa kesabaran secara terstruktur, sistematis dan massive – maka bangsa ini akan menjadi bangsa yang unggul karena kekuatan pada setiap pribadinya setara dengan minimal dua orang lain di luar sana. Kita bahkan akan bisa mengalahkan siapapun pada bidang apapun yang sudah jauh lebih besar dari kita sekarang. InsyaAllah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar