BREXIT : Bukti Fitrahnya Mata Uang Dinar dan Dirham

Ahad, 26 Juni 2016
Oleh: Muhaimin Iqbal 

De Ja Vu, seperti mengulang kejadian bulan Ramadhan 8 tahun lalu – ketika dalam perjalanan untuk Itikaf saya dihubungi banyak orang yang menanyakan apa yang terjadi dengan harga emas, mengapa tiba-tiba melonjak dlsb. Kali ini hal yang sama berulang, dalam penerbangan saya ke luar negeri begitu turun dari pesawat – sms dan email menumpuk menanyakan hal yang sama. Hanya  penyebabnya yang berbeda, kalau 8 tahun lalu penyebabnya adalah krisis di Amerika – kali ini krisis di Inggris. Setiap ada krisis orang kembali ke emas dan perak, bukankah ini message yang paling jelas sebenarnya ?


Bahwa mata uang yang fitrah itu sesungguhnya harus emas dan perak, dua mata uang yang namanya disebut di Al-Qur’an. Emas  atau Dinar namanya disebut di surat Ali Imron ayat 75 :

Di antara Ahli Kitab ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya harta yang banyak, dikembalikannya kepadamu; dan di antara mereka ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya satu Dinar, tidak dikembalikannya padamu, kecuali jika kamu selalu menagihnya. Yang demikian itu lantaran mereka mengatakan: "Tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang umi. Mereka berkata dusta terhadap Allah, padahal mereka mengetahui.” (QS 3:75)

Sedangkan Dirham disebut di Surat Yusuf ayat 20   :

“Dan mereka menjual Yusuf dengan harga yang murah, yaitu beberapa Dirham saja, dan mereka merasa tidak tertarik hatinya kepada Yusuf.” (QS 12:20)

Fitrahnya emas (Dinar) dan perak (Dirham) itu seperti fitrahnya manusia yang ketika berada dalam ketakutan yang sangat - seorang atheis sekalipun akan berdo’a kepada Tuhan yang tidak pernah dikenalnya – mohon pertolongan. Kemana saja dia ketika tidak sedang dalam bahaya ?

Demikian pula dengan mata uang, ketika tidak dalam kondisi krisis semua bisa membanggakan kekuatannya masing-masing. Tetapi mata uang yang paling mahal selama ini – yaitu British Pound Sterling -pun lunglai dalam semalam ketika hasil referendum negeri itu – ternyata mayoritas masyarakatnya ingin keluar dari Uni Eropa atau yang dikenal dengan BREXIT.

Maka dalam semalam  saja GBP sudah kehilangan 7 persen nilainya terhadap mata uang lain yaitu Dollar Amerika. Sebaliknya pada waktu yang sama orang lari ke emas, yang dampak dari melonjaknya demand tiba-tiba ini mengakibatkan emas naik lebih dari 3 persen.

Bila tahun 2008 krisis itu di-trigger oleh berbagai istilah asing yang bagi masyarakat awam seperti kita, saat itu tiba-tiba kita kenal dengan CDO (Collateralized Debt Obligations), CDS (Credit Default Swaps) dlsb. Krisis kali ini tiba-tiba kita kenal BREXIT yaitu Brtisih Exit dari Uni Eropa.

Penyebabnya bisa dari dua negeri yang berbeda dan dua alsan yang berbeda pula. Krisis 2008 awalnya adalah housing buble di Amerika, sedangkan kali ini awalnya adalah keputusan rakyat Inggris yang merasa lebih baik bagi mereka bila keluar dari Uni Eropa. Tetapi dampaknya sama, dalam arti memberikan ketidak pastian yang luar biasa bagi seluruh ekonomi dunia.

Yang perlu kita waspadai sekaligus juga belajar dari krisis 2008 di Amerika adalah perlu 2-3 tahun untuk recovery, bahkan sebagian negara seperti negara-negara Eropa Selatan yang belum pulih benar sampai kini – setelah 8 tahun ditrigger krisis AS tersebut di atas,  krisis yang ditrigger oleh BREXIT tersebut juga bisa panjang.

Bagi kita sebenarnya solusi itu simple, ada atau tidak ada krisis kita tinggal menggunakan Dinar dan Dirham yang namanya memang disebut di Al-Qur’an - yang tanpa terasa pula telah exist ditengah-tengah kita lebih dari 8 tahun ini melewati perjalanan waktu dari krisis ke krisis.

Yang sudah menggunakannya selama 8 tahun ini, tentu juga sudah merasakannya – bagaimana Dinar dan Dirham menjadi proteksi bagi jerih payah Anda. Yang belum mungkin waktunya terbaik adalah sekarang, amankan paling tidak tunjangan lebaran Anda dari gerusan nilai mata uang – yang penyebabnyapun nun jauh disana BREXIT – seperti makhuk yang tadinya tidak kita kenal tetapi bisa tiba-tiba mencuri trilyunan Dollar aset-aset kertas dunia (termasuk mata uang kertas) – dalam berbagai gelombang kejatuhan nilai mata uang dan bursa saham dunia.



Maka seperti seorang captain pilot yang akan terbang memasuki daerah berawan, dari cockpit dia mengumumkan agar para penumpangnya memasang sabuk pengaman – seperti itulah tulisan ini berfungsi, mengingatkan kita semua untuk hold proteksi nilai kita – agar guncangan BREXIT ini tidak sampai mengganggu jerih payah kita di sini. Insyaallah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar