Citronella : Si Cantik Dari Jawa

Rabu, 1 November 2017
Oleh: Muhaimin Iqbal
 
Citronella bukan nama gadis, tetapi dia merepresentasikan segala sesuatu yang indah dipandang mata dan harum ketika dicium  – yang dalam bahasa arab disebut thiib. Di dunia ada dua jenis citronella yaitu type Ceylon dan type Java, dan type Java inilah yang paling cantik diantara keduanya. Dia mengandung Geraniol dan Citronellal yang lebih banyak, sehingga dia lebih harum. Artinya Jawa dan Indonesia pada umumnya, seharusnya merajai basic industry berbasis citronella ini, mengapa belum ?


Meskipun di dunia citronella sangat dikenal dan dibutuhkan di perbagai industri seperti toiletries (sabun dan sejenisnya), parfum, cosmetics, pertanian, dan bahkan juga industri makanan dan minuman – keberadaan tanamannya sering kita abaikan di sekitar kita. Bentuknya seperti rumput karena dia memang bangsa re-rumputan.

Citronella Industries

Tanamannya biasa disebut sereh wangi (bukan sereh yang biasa dipakai masak), dan nama latinnya yang banyak tumbuh di kita adalah Cymbopogon nardus. L. karena dia bangsa rumput-rumputan, dia mudah sekali hidup dimana saja – dimana rumput tumbuh, dia juga tumbuh.

Karena kemudahan tumbuhnya di tanah-tanah kita, dan habitat terbaik dari citronella terbaik memang juga di negeri ini – maka sungguh ironi besar bila industri ini jutru belum berkembang secara optimal di negeri ini.

Permasalahan klasik seperti akses lahan, pasar, modal, pengetahuan dan  belum terbentuknya kelengkapan industri dlsb. dlsb. membuat si cantik ini justru belum banyak dilirik di negeri sendiri. Selusinan pemain citronella oil di dunia, tidak satupun yang berasal dari Indonesia.

Secara ekonomi menanam citronella juga menjadi alternative yang sangat menarik terutama untuk lahan-lahan yang selama ini idle, jangan lahan sawah atau tegalan yang untuk produksi pangan – karena kalau orang tahu nilai ekonomi citronella nanti tidak mau lagi menanam tanaman pangan. Mengapa demikian ?

Menanam padi, di tanah terbaik – otomatis juga tanah termahal – panen 3 kali setahun @ 5 ton dengan harga gabah Rp 4,000-pun, hanya men-generate income kotor Rp 20 juta per hektar per panen atau Rp 60 juta per hektar per tahun. Sedangkan citronella di tanah tegalan yang keringpun – otomatis harga tanah lebih murah, bisa menghasilkan turnover rata-rata tiga kali dari turnover padi tersebut.

Bagaimana dengan pasarnya ? sampai saat ini kami masih terus menggalakkan penanaman citronlella ini karena demand yang datang masih lebih besar dari yang bisa kami supply. Hanya saja potensi market ke-depan jauh lebih besar dari market yang ada saat ini, dan pasar ke depan inilah yang justru bisa kita create sendiri.

Bila selama ini semua yang kita butuhkan dari bangun tidur sampai tidur kembali, dari sabun, sampo, pencuci piring, pembersih ruangan, obat nyamuk dlsb. dlsb. adalah hasil produksi industri – why not sekarang kita produksi sendiri.

Membuat sabun, sampo , cairan pembersih dlsb. sungguh keahlian yang sangat mudah dipelajari. Sekitar 500-an orang akan belajar membuat home made soap ini secara gratis 25 dan 26 November ini di Indonesia Startup Center. Pelatihan sejenis insyaallah akan kita berikan di kota-kota lain setelah ini.

Semua pelatihan ini gratis karena didanai oleh Yayasan Dana Wakaf Indonesia dalam project-nya yang disebut Essential Institute – menghadirkan  ketrampilan dasar bagi masyarakat untuk mencapai kemandirian ekonomi.

Bayangkan sekarang bila mulai dengan satu saja jenis tanaman yang memang habitat terbaiknya di negeri ini, memanfaatkan lahan-lahan yang selama ini tidak produktif untuk menjadi sumber kemandirian dan kemakmuran baru –maka kita akan menyadari betapa besar potensi kemakmuran negeri ini yang selama ini kita abaikan.

InsyaAllah seluruh skills yang dibutuhkan untuk mengolah citronella ini dari pembibitannya sampai ke produk akhir di tingkat prosumers (produsen dan consumers) – telah tersusun rapi di jajaran startup-startup baik yang bergerak di komersial maupun social di bawah Indonesia Startup Center.

Bahkan kalau Anda tertarik untuk terlibat dalam project ini dari hulu sampai hilir, insyaAllah kami sudah bisa menyediakan lahannya, bibitnya, team penanamnya – sampai melatihkannya menjadi product akhir.


Masyarakat yang tertarik  bisa menghubungi kami di : ceo@iou.id .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar