Dinar Equity Exchange : Jual Beli Yang Nyaris Tanpa ‘Uang’…

Krisis finansial global ini sungguh memberikan banyak hikmah bagi yang mau mengambil pelajaran darinya, salah satunya adalah pasar property di Amerika Serikat seperti yang ditulis oleh penulis kondang Robert Kiyosaki dalam buku terakhirnya The Real Book of Real Estate ( Vanguard Press, 2009).

Krisis finansial global ini sungguh memberikan banyak hikmah bagi yang mau mengambil pelajaran darinya, salah satunya adalah pasar property di Amerika Serikat seperti yang ditulis oleh penulis kondang Robert Kiyosaki dalam buku terakhirnya The Real Book of Real Estate ( Vanguard Press, 2009).

Dalam buku tersebut sebenarnya Robert Kiyosaki tidak menulisnya sendiri, dia hanya meng-compile pengalaman-pengalaman dari para praktisi real estate terbaik di negeri itu. Dari sekian banyak pengalaman-pengalaman tersebut, disini saya hanya ambil satu saja yang menurut saya paling menarik yaitu pengalaman yang ditulis oleh Wayne Palmer seorang Exchangor atau Equity Marketing Specilist (EMS).

Profesi apakah EMS ini sebenarnya ?, saya kesulitan mencari padanannya yang pas disini tetapi kurang lebih adalah semacam fasilitator perdagangan barter terutama untuk asset-aset bernilai tinggi seperti rumah, hotel, perkantoran, tanah perkebunan dlsb.

Profesi EMS ini menjadi semakin penting belakangan ini di Amerika justru setelah mereka dilanda krisis. Begitu banyak orang ingin menjual atau mengganti rumahnya tetapi begitu sedikit pembeli yang punya uang. Uang (likuiditas) menyusut dengan drastis sehingga kalau hanya mengandalkan harus adanya uang untuk terjadi transaksi property, maka sangat sedikit property yang bisa berganti tangan semasa krisis ini.

Lantas apa solusinya ?, barter antara pemilik rumah yang satu dengan pemilik rumah yang lain menjadi pilihan yang sangat menarik. Hanya saja barter rumah bukanlah hal yang mudah dilakukan, karena seandainya si A dan si B sama-sama ingin menukar rumahnya – belum tentu A cocok dengan rumah si B dan sebaliknya.

Disinilah dibutuhkan keahlian khusus untuk meng-arrange sejumlah orang yang ingin menukar rumahnya satu sama lain, yang masing-masing mendapatkan apa yang diinginkannya dan sekaligus memperoleh orang yang mau menerima apa yang ingin ditawarkannya.


After Exchange
Sebelum saya memberikan contoh, saya ganti dahulu mata uang atau timbangannya menjadi Dinar dan bukannya US$. Mengapa ?, karena sifat uang kertas yang nilainya terus menurun termasuk US$ - membuat mata uang US$ ini sebenarnya tidak dapat digunakan sebagai penilai yang adil bagi objek-objek yang akan di-barter-kan.

Sebaliknya Dinar adalah benda riil yang memiliki nilai intrinsik dan terbukti memiliki tingkat inflasi rata-rata 0 % lebih dari 1400 tahun, akan menjadi penilai yang sempurna bagi system Equity Marketingyang di Amerka Serikat bahkan sudah ada asosiasinya yaitu National Council of Exchangors dan Society of Exchange Counselors ini.

Karena berbasis Dinar, maka system barter property ini saya namakan saja Dinar Equity Exchange (DEE). Bagaimana cara kerjanya ?, berikut sebagai contoh.

Perhatikan gambar diatas; Pak Abdullah saat ini memiliki rumah setara 160 Dinar yang sebagian masih hutang KPR setara 60 Dinar. Karena naik pangkat dan pekerjaannya menuntut Pak Abdullah pindah rumah kedekat kantor, maka beliau ingin pindah ke rumah di pusat kota meskipun harus menambah/memperbesar pinjaman rumahnya.

Pak Abdurahman juga demikian, disamping ingin memperbesar rumah dari rumahnya yang sekarang setara 100 Dinar, Pak Abdurahman perlu uang tunai setara 20 Dinar. Karena gajinya lumayan besar, Pak Abdurahman tidak keberatan untuk mengambil KPR untuk menutupi kekurangan dari pembelian rumahnya yang baru.

Pak Abdurrahman tertarik dengan rumah pak Abdullah, tetapi Pak Abdullah tentu tidak tertarik dengan rumah Pak Abdurrahman karena yang dibutuhkan Pak Abdullah adalah Rumah yang lebih besar di pusat kota, bukan rumah yang lebih kecil. Jadi barter belum bisa terjadi hanya dua orang antara pak Abdullah dengan pak Abdurrahmann.

Maka perlu kehadiran pihak ketiga, katakanlah namanya pak Abdurrazak yang sudah pensiun dan pingin rumah di pinggiran kota. Pak Abdurrazak ini punya rumah yang besar, namun juga punya hutang yang banyak. Dia hanya ingin pindah ke rumah yang kecil saja, dan juga ingin seluruh hutangnya lunas. Rumah Pak Abdurrahman sudah memadai bagi Pak Abdurrazak sekarang. Secara kebetulan rumah Pak Abdurrazak juga diminati oleh Pak Abdullah. Maka tiga orang tersebut bisa saling melakukan barter dalam satu scheme dan hasilnya seperti pada gambar disamping.

Karena terdiri dari tiga pihak, maka solusi ini disebut Three-Way Exchanges, sangat langka barter bisa terjadi antara dua pihak saja atau Two-Way Exchanges. Yang lebih sering diperlukan keterlibatan banyak pihak untuk bisa saling memenuhi kebutuhan masing-masing. Kalau tiga juga tidak cukup, dicari orang keempat, kalau empat belum cukup maka dicari orang kelima dan seterusnya. Barter yang melibatkan sejumlah besar orang ini disebut Multileg Exchanges.

Dijaman informasi ini, urusan me-matching-kan antara sekian banyak kebutuhan dan sekian banyak penawaran dapat dilakukan dengan teknologi – minimal untuk identifikasi awal calon-calon exchangor yang diperkirakan tepat untuk diajak dalam satu exchange scheme. Jadi secara teknis  tidak terlalu sulit untuk mengimplementasikan Dinar Equity Exchange ini.

Namun sebelum Anda keburu ingin menukar rumahnya melalui system ini ke rumah yang lebih besar atau sebaliknya; tunggu dahulu kesiapan kita untuk merapikan segala sesuatunya.

Diantara yang masih kita perlukan adalah team yang ngurusi aspek legal, perpajakan, pembiayaan, pertanahan, ahli penilai, ahli properti dlsb. Setelah team ini ada, teknologi siap – maka insyaallah konsep Dinar Equity Exchange ini akan jalan pada waktunya. Bila Anda memiliki salah satu keahlian tersebut dan ingin aktif mengimplementasikan konsep ini, kami akan dengan senang hati mengundang Anda pada acara brainstorming session dan pembentukan team inti kita. Insyaallah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar