Tampilkan postingan dengan label Startup Center. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Startup Center. Tampilkan semua postingan

Industri Non-GMO : Membangun Usaha dan Memperbaiki Generasi

Rabu, 14 Januari 2015
Oleh: Muhaimin iqbal

Setelah kita  belajar bersama bahaya makanan yang berbahan baku tanaman GMO, lantas apa yang bisa kita lakukan ? Apakah kita akan berhenti makan tahu dan tempe – makanan berprotein tinggi yang paling populer dan terjangkau oleh masyarakat luas di negeri ini ? Bukan ini solusinya. Justru kita harus menjadikannya ini peluang bagi negeri ini untuk swasembada protein, juga peluang bagi kita semua untuk membangun usaha, menciptakan lapangan kerja secara massal sekaligus memperbaiki kwalitas generasi yang akan datang. 

Membangun Industri Berbasis Wahyu

Senin, 27 Oktober 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
 
Awalnya ketika di semester pertama tahun 2013 kami mulai mengkaji konsep Kebun Al-Qur’ansaat itu kami belum pernah melihat apalagi memiliki pohon zaitun. Namun Alhamdulillah begitu kami umumkan di situs ini untuk minta bantuan pembaca, di antara pembaca bahkan ada yang kemudian mengantarkan bibit tersebut ke tempat kami. Dengan kemudahan yang diberikan olehNya semata, enam bulan kemudian kami sudah bisa mengajarkan cara untuk membibit zaitun sendiri melalui teknologi micro cutting. Kini bersama para pembaca pula – khususnya yang ikut program KKP – Alhamdulillah sudah tertanam ribuan pohon zaitun, what next ? 

Startup Challenge : Rumah Untuk Semua…

Rabu, 12 Maret 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Menurut data Habitat – PBB, 30 % penduduk perkotaan tinggal di daerah kumuh sementara yang di desa malah lebih banyak yaitu 35 %. Kekumuhan ini dicirikan antara lain dengan kurangnya air bersih, terbatasnya saluran pembuangan, kepadatan yang berlebihan, struktur bangunan yang tidak layak, dan status tempat tinggal yang tidak sah. Kondisi ini akan terus memburuk seiring dengan bertambahnya penduduk di muka bumi, dapatkah kita melakukan perbaikan ?

Tumbuh Bersama Di Urusan Pangan…

Senin, 3 Maret 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Dasyatnya fitnah pangan seperti yang pernah saya tulis dalam “Menghindari Fitnah Pangan dan Air”, mengharuskan kita untuk mulai mengurusi urusan pangan ini dari hulu sampai hilirnya. Hulunya sudah kita bahas panjang lebar sampai melahirkan buku “Kebun Al-Qur’an…” yang kita gratiskan, hilirnya adalah industri kuliner yang baru saja kita mulai. Selanjutnya ini insyaAllah akan menjadi peluang bagi kita semua, baik yang memiliki modal maupun yang tidak memiliki modal sama sekali.

Jebakan Profesi…

Rabu, 12 Februari 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Bila Anda adalah lulusan terbaik dari perguruan tinggi terbaik di negeri ini, kemungkinan besarnya saat inipun Anda tidak kesulitan untuk mencari pekerjaan. Perusahaan-perusahaan besar yang mapan dengan senang hati akan berebut me-rekrut Anda untuk menjadi pegawainya. Perusahaan senang memperoleh tenaga muda yang cerdas dan penuh potensi, Anda-pun senang dengan segala gaji, fasilitas dan karir yang terbuka selagi Anda masih muda. Tapi inikah yang terbaik untuk Anda sendiri dan masyarakat dalam jangka panjang ?

Jawaban Quiz VI : Business Model Pak Kyai…

Ahad, 29 Desember 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Saya tengah memikirkan konsep  Business Model Pak Kyai ketika terbetik ide untuk melibatkan pembaca dalam penulisannya. Dua manfaat sekaligus diperoleh dengan melibatkan pembaca ini, pertama ada yang melengkapi pengetahuan saya yang terbatas ini dan yang kedua karena melibatkan sejumlah besar participant yang ikut menjawab Quiz VI yang saya lontarkan tersebut – maka penghayatan tentang kebenaran janji Allah itu insyaAllah lebih mudah diyakini bersama – karena pembaca sendiri  yang menemukan jawabannya.

Urban Farming...

Selasa, 17 Desember 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Selama Perang Dunia I, hampir seluruh negara Eropa terkuras tenaganya untuk perang sehingga produksi pangan terabaikan. Untuk mengatasi supply pangan impor yang berkurang drastis, Presiden Amerika waktu itu Woodrow Wilson memerintahkan agar seluruh tanah terbuka di negeri itu ditanami dengan tanaman pangan – termasuk yang di kota-kota. Hal yang sama diulangi negeri itu pada masa Perang Dunia II dengan apa yang mereka sebut National Victory Garden Program, yang secara systematis menjadikan tanah-tanah kosong di perkotaan menjadi tanah pertanian.

Pembibitan dan Pengembangan Usaha Berbasis Zaitun...

Selasa, 10 Desember 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Dalam tulisan saya bulan lalu ( 21/11/13) Matematika Hijau Pohon Berkah, saya telah berusaha menjelaskan secara matematis bagaimana negeri ini InsyaAllah bisa menjadi produsen zaitun terbesar di dunia dalam kurun waktu 10 tahun mendatang. Dalam tulisan ini saya ingin menjelaskan lebih detil how to do it , dan bagaimana Anda bisa terlibat secara langsung dalam memasalkan pohon yang diberkahi (QS 24:35) tersebut di seluruh negeri ini.

Tiga Pilar Ekonomi…

Ahad, 8 Desember 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Lengkap sudah musibah menimpa umat Islam di negeri ini dalam bidang kesehatan. Selain pengelolaan JKN yang masih full ribawi – yang haram-pun menjadi kewajiban, ternyata dari 30,000-an obat yang beredar di masyarakat hanya 22 yang bersertifikat halal atau hanya 0.07 % ! Musibah semacam ini terjadi karena umat yang mayoritas ini tidak memegang kendali kekuasaan - kekuasaan ekonomi yang saya sebut Tiga Pilar Ekonomi.

Financial Triangle : Solusi Tiga Sisi…

Rabu, 4 Desember 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Belum lama ini berkunjung ke Startup Center komunitas (calon) pengusaha yang anggotanya sudah sangat besar, konon mencapai 10,000 anggota. Dari audiensi tentang permasalahan yang dihadapi mereka, nampaknya modal-lah permasalahan yang paling menonjol di antara mereka. Tanpa mereka sadari, dengan jumlah anggota yang begitu besar sebenarnya solusi itu ada di dalam komunitas itu sendiri. Solusi ini saya menyebutnya sebagai solusi tiga sisi.

Membangun Saluran Kemakmuran…

Rabu, 6 november 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Kemakmuran itu seperti air yang seharusnya mengalir bebas ketempat-tempat yang lebih rendah sampai menuju kesamaan permukaan. Bila air itu terbendung di suatu lokasi, air menggenang memenuhi satu tempat tetapi yang lain tidak kebagian. Maka sumbatan-sumbatan yang menyebabkan air menggenang harus dihilangkan – agar air mengalir kembali lancar. Membangun kemakmuran yang merata adalah seperti membongkar sumbatan-sumbatan saluran air tersebut.

LastFeet - Location Based Marketplace : Pasar Untuk Semua…


Seperti yang sudah disinggung di FAQ Startup Centerbahwa akan ada project yang bisa diikuti oleh siapa saja dan di mana saja tanpa harus ikut datang ke kantor Startup Center – project yang dimaksud adalah LastFeet.Com. Ini adalah hybrid antara teknologi mobile, internet dan pasar fisik – yang kemudian membentuk apa yang kami sebut Location Based Marketplace. Sebuah pasar terbuka kolosal yang ukurannya seluas negeri, untuk eksplorasi peluang yang selama ini tidak bisa sepenuhnya digarap oleh teknologi e-commerce dan tidak pula secara optimal bisa diperankan oleh pasar fisik jaman ini.

Memulai Usaha Tambah Susah…?

Rabu, 30 Oktober 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Beberapa hari lalu World Bank Group mengeluarkan laporan terbaru tentang Doing Business 2014 yang datanya dikumpulkan  sampai Juni 2013 lalu. Laporan yang mengulas 11 area dalam siklus hidup usaha ini, menempatkan Indonesia pada ranking 120 dari 189 negara. Ada kemajuan di beberapa area di Indonesia karena tahun lalu kita berada di ranking 128. Tetapi kemundurannya juga ada yaitu dalam hal memulai usaha (start-up), ada kemunduran yg significant dari ranking 166 tahun lalu menjadi ranking 175 di laporan terakhir ini.

Antara Pemimpi, Pencuri dan Pencari...

Kamis, 24 Oktober 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Bumi diciptakan Allah dalam dua masa dan kemudian diisinya dengan makanan-makanan bagi penghuninya secara cukup dalam empat masa (QS 41 : 9-10). Tetapi kini satu dari delapan penduduk bumi kelaparan, lantas dimana letak masalahnya ? Masalahnya ada pada penduduk bumi itu sendiri. Di bumi ini banyak pemimpi, pencuri dan sedikit pencari. Bagian yang manakah kita ?

Pasar Untuk Pemilik 1 Ekor Kambing…

Selasa, 22 Oktober 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Meskipun teknologi informasi dan distribusi telah begitu majunya, saat ini di dunia masih ada sekitar 3 milyar penduduk dunia yang tidak terjangkau oleh para kampiun pemasar produk-produk korporasi. Sepuluh persen dari yang tidak terjangkau tersebut karena berbagai alasan seperti daerah terpencil dlsb, 90 %-nya atau sekitar 2.7 milyar memang tidak memiliki daya beli yang cukup karena daya beli mereka yang kurang dari US$ 2/hari. Lantas siapa yang akan bisa melayani mereka ini dengan adil ?