Tampilkan postingan dengan label islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label islam. Tampilkan semua postingan

Colorful Life

Senin, 9 Juni 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal 
Di antara nikmat tidak terhingga yang diberikan oleh Allah kepada makhlukNya itu terwujud secara harfiah dalam bentuk kekayaan warna-warni yang bisa kita nikmati. Tidak hanya dalam bentuk nikmat pandangan yang tidak bisa ditiru sepenuhnya oleh computer yang paling canggih sekalipun, tetapi juga nikmat makanan. Kita harus makan makanan yang berwarna-warni agar tubuh kita sehat, memiliki daya tahan yang tinggi,  tidak mudah terjangkit penyakit dan tidak mengalami penuaan dini.

Dinar yang Terus Bersinar

sumber : http://investasi.kontan.co.id/news/alhamdulillah-kilau-dinar-juga-bersinar

Pamor dinar atau yang lebih dikenal dengan koin emas belum mampu menandingi logam mulia atau emas batangan. Namun prospek investasi dinar tidak kalah berkilau dibandingkan dengan investasi emas batangan.
Praktisi Dinar dan Dirham, Endy Kurniawan menjelaskan, dinar dan dirham merupakan logam berbahan dasar emas dan perak seperti layaknya emas dan perak batangan. Namun, koin dinar dan dirham ini memiliki kadar khusus. Yakni, satu keping dinar memiliki unsur emas 22 karat (91,7%) dengan berat 4,25 gram. Sedangkan satu keping dirham adalah perak murni seberat 2,97 gram.

Science Yang (Tidak) Menyelamatkan…

Sabtu, 29 Maret 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Semalam saya diundang teman saya seorang profesor science dan mantan dekan perguruan tinggi negeri di Jawa Timur. Ada hal yang menarik sekali dari pernyataan beliau ini bahwa science saja ternyata tidak bisa menyelamatkan kehidupan manusia di muka bumi ini. Maka pak professor ini melalui organisasi sosial keagaamaan yang dipimpinnya, minta kami membantu menyiapkan sekolah untuk anak-anak sejak usia dini di lingkungan masjidnya. Lantas seperti apa kira-kira pengembangan science ke depan kalau begitu ?

Pilihan Mbah Google...

Senin, 3 Februari 2014
Oleh: Gerai Dinar Malang
Ada fenomena menarik di jaman ini yang tidak dimiliki oleh jaman-jaman sebelumnya, yaitu terdapatnya data elektronis yang bisa diakses oleh siapa saja untuk bidang apa saja dan kapan saja. Data tersebut bukan hanya data statis yang menggambarkan kondisinya pada saat tertentu, tetapi juga pergerakannya dari waktu ke waktu yang membentuk trend. Anda bisa gunakan trend ini sebagai bahan pendamping keputusan Anda dalam bidang apapun mulai dari politik, makanan sampai investasi.

Pesantren Wirausaha Akhir Pekan insya Allah segera hadir di Jawa Timur


Pesantren Wirausaha Daarul Muttaqiin dengan program rutin Pesantren Akhir Pekan di Jonggol, Bogor, sangat diminati. Dengan diprakarsai rekan-rekan dari JPMI Malang, Gerai Dinar Malang, dan beberapa rekan lain, pertemuan yang mencerahkan telah dilakukan di kantor Gerai Dinar Malang tanggal 26 Mei 2012 dengan menghadirkan pengasuh Pondok Pesantren Wirausaha Daarul Muttaqiin, Bogor. Kesepahaman yang indah telah dicapai.
   
Dalam rangka  terus menambah ilmu dan meningkatkan amal nyata untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi umat, Insyaallah mulai Juli 2012, kita bisa mengadakan pesantren wirausaha akhir pekan dengan format dan materi yang kurang lebih sama dengan format yang dilakukan di Jonggol Farm, Bogor. Hal ini sekaligus menjawab beberapa pertanyaan peserta seminar "Membangun Kemakmuran Umat Berdasar Sirah Nabi" tahun 2011 lalu tentang kursus wirausaha gratis.
Tempatnya insya Allah juga sama seperti di Bogor, yakni di sebuah masjid di perkebunan. yang akan datang insya Allah di masjid di perkebunan di Blitar Jawa Timur. Peserta tidak dipungut biaya, tetapi dianjurkan untuk mempersiapkan keperluannya tersendiri utamanya sleeping bag (tidur di masjid terbuka), lampu senter/lampu darurat/lilin, dlsb. Para peserta juga diperkenankan untuk membawa bekalnya sendiri. Peserta wanita diizinkan apabila disertai mahramnya.

Bagi yang ingin mengikuti pesantren wirausaha akhir pekan ini, silakan mengirim CV ke geraidinarmlg@gmail.com untuk database kami. Bisa kontak kami via sms ke  081333909595 atau BBM 2982CE77, Pambudi Utomo (Mitra FM) atau 085815000155 atau BBM 25939491, Sugeng   Hariyanto, Gerai Dinar Malang.
Untuk gelombang pertama peserta dibatasi 100 orang. Tanggal akan kami beritahukan kemudian. Semoga apa yang kita lakukan bersama  ini dicatat Allah sebagai amal shaleh. Amin.

UTAH (AS) resmi mengakui koin emas sebagai mata uang, menyusul Kelantan. Indonesia?


Oleh Muhaimin Iqbal
Selasa, 31 May 2011 07:33
(Tulisan aslinya di: http://geraidinar.com/index.php?option=com_content&view=article&id=638:setelah-kelantan-dan-utah-bagaimana-dengan-kita&catid=39:ekonomi-makro&Itemid=88)

Entah siapa yang lebih pinter dan lebih berpikiran maju di era tidak berdayanya mata uang kertas dalam menghadapi krisis financial global yang masih segar di ingatan kita, tetapi ada tiga peristiwa penting yang bisa jadi pelajaran kita yang terjadi dalam setahun terakhir ini dalam hal mata uang dunia. Di Indonesia pekan lalu tanggal 24 Mei 2011, di Komisi XI DPR RI seluruh fraksi menyetujui RUU Mata Uang untuk selanjutnya dibawa ke rapat Paripurna untuk mendapatkan pengesahan. Di Amerika Serikat, salah satu negara bagiannya yaitu Utah dua bulan sebelumnya tepatnya tanggal 25 Maret 2011 – Gubernur negara bagian itu secara resmi menanda tangani apa yang disebut Utah Legal Tender Act, yang intinya mengakui koin emas dan perak sebagai salah satu uang resmi yang bisa di gunakan di negara bagian itu.


Utah sebenarnya bukan negara bagian yang pertama yang secara resmi mengakui koin emas dan perak sebagai uangnya, di negeri tetangga kita negara bagian Kelantan - Malaysia sudah mendahuluinya hampir satu tahun lalu untuk secara resmi menggunakan koin emas Dinar dan koin perak Dirham sebagai uang di negara bagiannya.


Emas dalam Islam

Tidak ada aturan atau hukum lain di mana pun di dunia ini yang mengatur penggunaan emas sedetail syariat Islam. Perintah agar harta selalu berputar (al-Hasyr: 7) adalah kuncinya. Kalau emas ini benar-benar bisa berputar, maka jumlah tidaklah jadi masalah. Sedikit yang berputar akan cukup, sebaliknya sebanyak apa pun yang ditimbun atau diribakan tidak akan pernah cukup. Jadi, untuk cukup kuncinya adalah:
  1. Harta selalu berputar
  2. Tidak menimbun
  3. Tidak riba
  4. Tidak menggunakan emas sebagai tempat makan dan sejenisnya
  5. Laki-laki tidak menggunakan perhiasan emas
 (Muhaimin Iqbal dalam "Dinarnomics")