Kehidupan Dari Air

Senin, 3 Nopember 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal

 
Dua hari kemarin (1-2 Nov 2014) kami di Jonggol Farm punya gawe besar yaitu menjadi tuan rumah dari Silaturahmi Nasional (Silatnas) peternak domba dan kambing Indonesia. Sengaja tidak saya umumkan di situs ini sebelumnya karena kawatir tempatnya tidak muat, jadi hanya berdasarkan undangan asosiasi saja. Namun hasil dari silatnas ini ada yang sangat menarik untuk saya share ke pembaca semua, awalnya adalah inovasi untuk pakan ternak – tetapi insyaAllah menjadi salah satu solusi pangan kita ke depan. 


Prinsipnya sederhana, tetap memiliki referensi yang sangat kuat dari ayat-ayat Al-Qur’an antara lain melalui petunjukNya di ayat berikut ;

“…Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman ? ” (21:30)

Berdasarkan ayat ini, maka negeri yang insyaAllah selalu mendapatkan air – meskipun turunnya tidak sepanjang tahun seperti negeri kita – pasti kita diberi solusi untuk melestarikan kehidupan kita– tinggal kita meng-imaninya kemudian melaksanakan petunjukNya.

Kemudian petunjuk berikutnya sudah lebih detil lagi : “Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau...” (QS 6:99)

Dengan ayat-ayat yang begitu jelas tersebut, mengapa bumi kita gersang ? mengapa kita harus mengimpor begitu banyak makanan kita dari luar, dari jenis daging, susu, buah sampai sayur ? Ini adalah karena kita tidak menempuh ujian kita, menempuh jalan yang mendaki dan sukar untuk memberi makan.

Maka tidakkah sebaiknya (dengan hartanya itu) ia menempuh jalan yang mendaki lagi sukar?. Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu? (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan, atau memberi makan pada hari kelaparan” (QS 90 : 11-14)

Bila kita rela menempuh perjalanan mendaki dan sukar tersebut, untuk memberi makan umat ini agar tidak diperbudak oleh bangsa-bangsa lain karena ketergantungan impor pangan kita – insyaAllah pasti ada jalan yang dibukakan olehNya.

Fodder Jagung Untuk Pakan Ternak
Jalan yang begitu indah bahkan tampil secara visual disamping adalah salah satunya. Foto yang seperti permadani hijau sangat tebal disamping adalah sejatinya pakan ternak yang insyaAllah menjadi salah satu solusi pakan kita.

Pakan ternak dari hijauan (fodder) ini bisa ditanam sendiri oleh setiap peternak – tidak perlu membelinya dari pabrikan. Bisa ditanam dari jagung, padi, sorghum dlsb. Pakan ternak ini juga murah – karena proses pelipat gandaannya adalah proses tumbuhnya kehidupan yang diberikan olehNya melalui air dalam ayat-ayat tersebut di atas.



Matematikanya begini, satu kilogram jagung di pasar harganya Rp 3,000 (bisa lebih murah kalau beli dalam skala besar di tingkat petani). Bila jagung ini langsung digiling dan dijadikan pakan ternak – maka menjadi pakan yang mahal karena per kg-nya adalah Rp 3,000 tersebut. Dalam kondisi aslinya, jagung ini juga tidak mudah diserap oleh ternak kita.

Nah dengan teknik fodder – jagung ini, maka jagung tersebut ditumbuhkan dahulu dengan air  - seperti proses menumbuhkan kecambah. Setelah perkecambahannya muncul dipindahkan ke tempat yang lebih luas – misalnya di nampan-nampan yang disusun sedemikian rupa untuk memudahkan penyiraman airnya.

Tidak harus menggunakan zat kimia  apapun untuk menumbuhkannya, air saja mencukupi. Hanya saja bila pingin tumbuh lebih baik lagi – tambah dengan ayat yang lain yang mengkaitkan antara tumbuhnya segala macam tanaman dengan menggembala (QS 16:10-11). Air kencing domba misalnya, sudah mengandung Nitrogen (N) 1.35 %, Phosphor (P) 0.05 % dan Kalium (K) 2.10%. Maka air kencing domba bisa menjadi nutrisi yang  sangat baik bagi fodder tersebut, untuk lebih efektifnya bisa dilakukan dengan teknik fermentasi lebih dahulu.

Dalam 7-9 hari, kecambah jagung tersebut akan tumbuh sperti dalam foto tersebut di atas. Dari jagung 1 kg, tumbuh menjadi tanaman dari akar sampai daun yang beratnya sekitar 6 kg. Dari bahan pakan yang semula berharga Rp 3000/kg ; kini bahan pakan tersebut turun menjadi 1/6-nya yaitu menjadi tinggal Rp 500 / kg. Setelah dimasukkan ongkos tenaga kerja-pun insyaAllah masih sangat menarik.

Ternak tentu lebih suka makan hijauan yang memang fitrahnya ini, bahkan seluruh komponen kecambah jagung yang membesar tersebut bisa dimakan dengan mudah dan enak untuk segala macam ternak ruminansia seperti domba, kambing dan sapi. Kemudahan bahan pakan baru ini untuk diserna oleh perut ternak, akan meningkatkan berat badan , produksi susu dlsb.

Yang menariknya lagi adalah semua proses itu dapat dilakukan dalam skala kecil, fully manual sekalipun sehingga akan membebaskan peternak dari ketergantungan terhadapa pabrik pakan. Ini juga menjawab problem peternak yang karena lahannya sempit tidak atau belum bisa menggembala seperti yang diisyaratkan di Al-Qur’an.

Dengan konsep ini Anda-pun bisa beternak kambing susu misalnya, di komplek perumahan tempat Anda tinggal. Setiap pagi Anda dan tetangga Anda bisa minum susu kambing segar – kalau mereka mengijinkan Anda beternak kambing di komplek tentu saja.

Teknik yang sama bisa Anda lakukan untuk menumbuhkan bayam, kangkung dan sejenisnya – sehingga kemandirian pangan kita bisa bener-bener terwujud dengan petunjukNya yang amat sangat jelas – semua kehidupan dari air !

Inovasi ini merupakan salah satu piece dari big puzzle yang sedang kita susun untuk menjawab tantangan kebutuhan pangan masyarakat perkotaan yang semakin padat. Anda kini bisa menjadi petani paripurna meskipun Anda pekerja kantoran. Anda bisa menanam buah dengan cara cloud farming di iGrow, yang sekarang sudah bertambah pilihan komoditinya – yaitu SKP untuk zaitun sebagai bahan baku industri herbal dan makanan, dan yang terakhir ditambahkan adalah komoditi kacang tanah di Bali – hanya jumlahnya belum banyak, jadi siapa cepat dapat saja.

Selain menjadi cloud farmer di system iGrow tersebut (www.igrow.asia) , dengan teknik fodder jagung (atau padi, sorghum, bayam, kangkung dlsb) Anda bisa bener-bener bertani secara fisik di rumah Anda di pusat kota sekalipun. Inilah berkah kehidupan dari air itu… dimana ada air, di situ ada kehidupan. InsyaAllah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar