Oleh: Muhaimin Iqbal
Dua hari kemarin (1-2 Nov 2014) kami di Jonggol Farm punya gawe besar yaitu menjadi tuan rumah dari Silaturahmi Nasional (Silatnas) peternak domba dan kambing Indonesia. Sengaja tidak saya umumkan di situs ini sebelumnya karena kawatir tempatnya tidak muat, jadi hanya berdasarkan undangan asosiasi saja. Namun hasil dari silatnas ini ada yang sangat menarik untuk saya share ke pembaca semua, awalnya adalah inovasi untuk pakan ternak – tetapi insyaAllah menjadi salah satu solusi pangan kita ke depan.
Prinsipnya
sederhana, tetap memiliki referensi yang sangat kuat dari ayat-ayat
Al-Qur’an antara lain melalui petunjukNya di ayat berikut ;
“…Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman ? ” (21:30)
Berdasarkan
ayat ini, maka negeri yang insyaAllah selalu mendapatkan air – meskipun
turunnya tidak sepanjang tahun seperti negeri kita – pasti kita diberi
solusi untuk melestarikan kehidupan kita– tinggal kita meng-imaninya
kemudian melaksanakan petunjukNya.
Kemudian petunjuk berikutnya sudah lebih detil lagi : “Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu
kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami
keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau...” (QS 6:99)
Dengan
ayat-ayat yang begitu jelas tersebut, mengapa bumi kita gersang ?
mengapa kita harus mengimpor begitu banyak makanan kita dari luar, dari
jenis daging, susu, buah sampai sayur ? Ini adalah karena kita tidak
menempuh ujian kita, menempuh jalan yang mendaki dan sukar untuk memberi
makan.
“Maka
tidakkah sebaiknya (dengan hartanya itu) ia menempuh jalan yang mendaki
lagi sukar?. Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu?
(yaitu) melepaskan budak dari perbudakan, atau memberi makan pada hari
kelaparan” (QS 90 : 11-14)
Bila
kita rela menempuh perjalanan mendaki dan sukar tersebut, untuk memberi
makan umat ini agar tidak diperbudak oleh bangsa-bangsa lain karena
ketergantungan impor pangan kita – insyaAllah pasti ada jalan yang
dibukakan olehNya.
Pakan
ternak dari hijauan (fodder) ini bisa ditanam sendiri oleh setiap
peternak – tidak perlu membelinya dari pabrikan. Bisa ditanam dari
jagung, padi, sorghum dlsb. Pakan ternak ini juga murah – karena proses
pelipat gandaannya adalah proses tumbuhnya kehidupan yang diberikan
olehNya melalui air dalam ayat-ayat tersebut di atas.
Matematikanya
begini, satu kilogram jagung di pasar harganya Rp 3,000 (bisa lebih
murah kalau beli dalam skala besar di tingkat petani). Bila jagung ini
langsung digiling dan dijadikan pakan ternak – maka menjadi pakan yang
mahal karena per kg-nya adalah Rp 3,000 tersebut. Dalam kondisi aslinya,
jagung ini juga tidak mudah diserap oleh ternak kita.
Nah dengan teknik fodder – jagung ini, maka jagung tersebut ditumbuhkan dahulu dengan air -
seperti proses menumbuhkan kecambah. Setelah perkecambahannya muncul
dipindahkan ke tempat yang lebih luas – misalnya di nampan-nampan yang
disusun sedemikian rupa untuk memudahkan penyiraman airnya.
Tidak harus menggunakan zat kimia apapun
untuk menumbuhkannya, air saja mencukupi. Hanya saja bila pingin tumbuh
lebih baik lagi – tambah dengan ayat yang lain yang mengkaitkan antara
tumbuhnya segala macam tanaman dengan menggembala (QS 16:10-11). Air
kencing domba misalnya, sudah mengandung Nitrogen (N) 1.35 %, Phosphor
(P) 0.05 % dan Kalium (K) 2.10%. Maka air kencing domba bisa menjadi
nutrisi yang sangat baik bagi fodder tersebut, untuk lebih efektifnya bisa dilakukan dengan teknik fermentasi lebih dahulu.
Dalam
7-9 hari, kecambah jagung tersebut akan tumbuh sperti dalam foto
tersebut di atas. Dari jagung 1 kg, tumbuh menjadi tanaman dari akar
sampai daun yang beratnya sekitar 6 kg. Dari bahan pakan yang semula
berharga Rp 3000/kg ; kini bahan pakan tersebut turun menjadi 1/6-nya
yaitu menjadi tinggal Rp 500 / kg. Setelah dimasukkan ongkos tenaga
kerja-pun insyaAllah masih sangat menarik.
Ternak
tentu lebih suka makan hijauan yang memang fitrahnya ini, bahkan
seluruh komponen kecambah jagung yang membesar tersebut bisa dimakan
dengan mudah dan enak untuk segala macam ternak ruminansia seperti
domba, kambing dan sapi. Kemudahan bahan pakan baru ini untuk diserna
oleh perut ternak, akan meningkatkan berat badan , produksi susu dlsb.
Yang menariknya lagi adalah semua proses itu dapat dilakukan dalam skala kecil, fully manual
sekalipun sehingga akan membebaskan peternak dari ketergantungan
terhadapa pabrik pakan. Ini juga menjawab problem peternak yang karena
lahannya sempit tidak atau belum bisa menggembala seperti yang
diisyaratkan di Al-Qur’an.
Dengan
konsep ini Anda-pun bisa beternak kambing susu misalnya, di komplek
perumahan tempat Anda tinggal. Setiap pagi Anda dan tetangga Anda bisa
minum susu kambing segar – kalau mereka mengijinkan Anda beternak
kambing di komplek tentu saja.
Teknik
yang sama bisa Anda lakukan untuk menumbuhkan bayam, kangkung dan
sejenisnya – sehingga kemandirian pangan kita bisa bener-bener terwujud
dengan petunjukNya yang amat sangat jelas – semua kehidupan dari air !
Inovasi ini merupakan salah satu piece dari big puzzle
yang sedang kita susun untuk menjawab tantangan kebutuhan pangan
masyarakat perkotaan yang semakin padat. Anda kini bisa menjadi petani
paripurna meskipun Anda pekerja kantoran. Anda bisa menanam buah dengan
cara cloud farming
di iGrow, yang sekarang sudah bertambah pilihan komoditinya – yaitu SKP
untuk zaitun sebagai bahan baku industri herbal dan makanan, dan yang
terakhir ditambahkan adalah komoditi kacang tanah di Bali – hanya
jumlahnya belum banyak, jadi siapa cepat dapat saja.
Selain menjadi cloud farmer di system iGrow tersebut (www.igrow.asia)
, dengan teknik fodder jagung (atau padi, sorghum, bayam, kangkung
dlsb) Anda bisa bener-bener bertani secara fisik di rumah Anda di pusat
kota sekalipun. Inilah berkah kehidupan dari air itu… dimana ada air, di
situ ada kehidupan. InsyaAllah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar