Agar Anak Panah Srikandi Sampai Sasaran...

Bila di jaman teknologi ini banyak ilmuwan muslim yang berhasil membuktikan kebenaran Islam dengan keselarasan temuan di bidang ilmu dan teknologi, tidak demikian halnya ketika awal Islam masuk di tanah jawa. Wali Songo yang menyebarkan Islam saat itu menjumpai masyarakat jawa sangat gemar wayang, maka konon para wali-pun kemudian sebagian menggunakan wayang untuk menyampaikan nilai-nilai ke- Islam-an di tanah jawa.

Bila di jaman teknologi ini banyak ilmuwan muslim yang berhasil membuktikan kebenaran Islam dengan keselarasan temuan di bidang ilmu dan teknologi, tidak demikian halnya ketika awal Islam masuk di tanah jawa. Wali Songo yang menyebarkan Islam saat itu menjumpai masyarakat jawa sangat gemar wayang, maka konon para wali-pun kemudian sebagian menggunakan wayang untuk menyampaikan nilai-nilai ke- Islam-an di tanah jawa.

Tidak heran bila banyak episode cerita pewayangan yang hingga kini mirip dengan nilai ke-Islam-an. Salah satunya adalah episode pasangan ideal – yang orang jawa menyebutnya bila melihat pasangan serasi – yaitu (bagaikan) pasangan Arjuna dan Srikandi.

Meskipun Srikandi ini sangat disegani di medan pertempuran karena takdirnya dialah yang bisa membunuh panglima perang Kurawa Resi Bisma, di dalam rumah tangganya – sang suami Arjuna tetap melihat Srikandi sebagai istri yang terus menerus memerlukan dukungannya. Arjuna mengetahui betul kelemahan sang istri keduanya Srikandi yang juga mantan muridnya di perguruan memanah ini.

Bahkan ketika terjun di medan peperangan Baratayudha  sekalipun, sang suami Arjuna tidak lepas perhatiannya terhadap yang dilakukan istrinya. Maka ketika detik-detik menentukan tiba, peluang terbaik muncul bagi sang istri Srikandi untuk memanah dada Resi Bisma – kodrat kewanitaannya justru muncul saat itu. Srikandi bimbang untuk melepaskan anak panah dari busurnya, hingga Prabu Kresna memandang perlu memerintahkan Srikandi untuk segera melepaskan anak panahnya.

Sebagian karena kebimbangan ini dan sebagian lain karena kodrat wanita yang tenaganya tidak sekuat laki-laki, maka panah Srikandi-pun nyaris tidak sampai ke sasarannya yaitu dada Resi Bisma. Disinilah peran sang suami Arjuna menjadi sangat penting, dia yang tahu betul kekuatan dan kelemahan istrinya. Dia amati (dalam slow motion !) gerakan anak panah istrinya, dia melihat gerakan anak panah tersebut tidak akan sampai ke sasaran – maka secepat kilat Arjuna memanah pangkal anak panah Srikandi tersebut untuk memberi daya dorong tambahan agar sampai kesasarannya.

Pesan dari dunia pewayangan ini yang antara lain membuat wanita-wanita jawa mudah menhayati kedudukannya terhadap suaminya, dia terus memerlukan dukungan dan bimbingan suaminya meskipun setinggi apapun karirnya. Pesan ini pula yang membuat priyayi jawa berperan terus membimbing dan membina istrinya, menyadari kelemahan dan kekurangannya – dan memberikan dukungan maksimal pada saat yang tepat.

Tetapi pesan-pesan tersebut sebenarnya bukan hanya dari dunia pewayangan, para wali yang menyebar luaskan ajaran Islam ditanah jawa tentu sangat memahami isi dan pesan-pesan kitab suci Al-Qur’an. Maka tidak mengherankan bila kedudukan istri terhadap suami dan sebaliknya tersebut diatas, selaras dengan pesan Al-Qur’an dalam surat An-Nisa’ yang berbunyi : “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)...” (QS 4 :34).

Di jaman inipun bagi Anda para wanita karir, Anda bisa mencapai karir puncak di berbagai bidang yang Anda tekuni.  Tetapi tetaplah hormati suami Anda, mintalah terus bimbingan dan dukungannya, taatilah dia dan jangan dikhianati.  Bagi kita para laki-laki,  diberikan olehNya kelebihan laki-laki terhadap wanita bukan untuk diperbandingkan dan tidak juga untuk disetarakan. Laki-laki diberi kelebihan agar mampu terus membimbing, membina dan memberikan dukungan dalam segala hal yang dibutuhkan istrinya.

Bila peran tersebut dihayati oleh pasangan suami istri, maka insyaAllah apapun sasaran Anda – anak panah Anda akan dapat menjangkaunya !.

Kalimat hikmah (perkataan yang baik/bijaksana) adalah senjatanya orang mukmin, dimanapun ia mendapatkannya maka dia lebih berhak untuk mengambilnya”. (HR. Tirmidzi/Ibnu Majjah).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar