FAQ : Lebih Detil Tentang KKP…

Oleh: Muhaimin Iqbal
Selasa, 18 September 2012

Sejak saya memperkenalkan Kepemilikan Kebun Produktif (KKP) melalui tulisan akhir pekan lalu (14/09/12) dan kemarin (17/09/21),  banyak sekali pertanyaan yang intinya ingin tahu lebih jauh mengenai konsep ini. Maka melalui jawaban atas FAQ (Frequently Asked Questions) dibawah , kami berusaha menjelaskan semaksimal mungkin tentang seluk beluk KKP tersebut. Bila masih ada pertanyaan yang belum terjawab, silahkan Anda mengajukan kembali melalui email ke menu kontak ini.


Apakah KKP itu ?

KKP adalah kependekan dari Kepemilikan Kebuh Produktif, upaya bersama untuk mengambil alih/membeli kebun-kebun yang belum dimakmurkan pemilik sebelumnya – dan menjadikannya kebun-kebun yang makmur.


Apa untungnya KKP dibandingkan dengan investasi lainnya ?

Melalui KKP Anda bukan sekedar berinvestasi tetapi membeli kebun menjadi milik Anda sendiri kemudian memproduktifkannya. Ini adalah investasi sector riil, menimbulkan lapangan kerja riil dan juga produk-produk yang riil.

Hasil dari investasi ini adalah insyaallah Anda dapat mejaga nilai uang Anda – karena nilai tanah tidak pernah menurun. Kedua peluang untuk memberian hasil dari tanaman yang ditanam di atasnya. Dari kedua hal ini, kemungkinan terbesarnya hasil investasi Anda akan lebih tinggi ketimbang investasi finansial seperti deposito dlsb.

Apakah sertifikat kepemilikan (SHM) ada di saya ?

Betul, karena transaksi awalnya adalah jual beli kebun - maka setelah Anda membeli kebun tersebut sertifikat kepemilikan lahan (SHM) akan Anda pegang sendiri.

Apakah kepemilikan bisa dijual belikan ?, siapa pembelinya bila suatu saat akan melepas

Tentu bisa seperti SHM pada umumnya, Anda bisa perjual belikan kapan saja. Kami akan berusaha membangun pasarnya sebagaimana kami membangun pasar Dinar - idenya adalah suatau saat Anda menjual kami beli (untuk diteruskan ke yang lain) dan Anda membeli kami jual.


Apakah investasi ini beresiko ?

Tentu semua investasi ada resikonya. Resiko berkebun yang utama adalah gagal panen dan gagal pasar. Gagal panen bisa karena penyakit, karena tidak mampuan mengelola kebun dlsb. sehingga penenan tidak seperti yang diharapkan. Gagal pasar adalah ketika penenan tercapai seperti yang diharapkan, tetapi saat panen tidak ada pembeli – atau ada pembeli tetapi sudah dibanjiri oleh produk sejenis sehingga harga jatuh.

Dua resiko tersebut bisa diminimalisir dengan skills dan pengalaman lapangan lapangan yang baik. Namun kalau toh keduanya benar-benar terjadi, modal utama Anda lahan tetap utuh milik Anda.


Lahan seperti apa yang cocok untuk KKP ?

Intinya semua jenis lahan bisa dimasukkan program ini, hanya saja untuk lahan-lahan persawahan umumnya sudah dimakmurkan oleh pemiliknya yang ada sekarang. Jadi yang lebih memungkinkan adalah lahan-lahan kebun atau tanah daratan – yang masih sangat banyak yang belum termakmurkan.


Apakah kebun-kebun KKP harus dibeli ?

Sesuai namanya program KKP (Kepemilikan kebun Produktif ) ini kebun memang harus dibeli, nilai tambah maksimal akan dicapai saat kebun sudah menjadi makmur – ini perlu proses yang panjang dan pemiliknyalah yang akan memperoleh manfaat utamanya.


Siapa target pasar atau calon pembeli kebun-kebun dalam KKP ?

Keluarga menengah rata-rata, yang bisa membeli rumah, yang bisa membeli mobil insyaallah juga akan mampu membeli kebun dalam program KKP ini. Satuan terkecil kebun dalam KKP ditargetkan tidak lebih mahal dari rumah atau mobil baru kelas pemula.


Berapa nilai minimal investasi untuk dapat mengikuti program KKP ini ?

Untuk sementara ini kami targetkan satuan unit terkecil KKP adalah 1 hektar. Maka tergantung lokasi, kondisi lahan, aksesibilitas dlsb. harga 1 hektar lahan tersebut-lah yang menjadi minimal investasinya.

Di daerah jabodetabek yang penuh perumahan, lahan biasa dijual per m2, untuk membeli 1 hektar lahan (10,000 m2) tentu harganya sudah sangat mahal. Sebaliknya di tempat-tempat yang jauh, di Jawa Timur,  Jawa Tengah maupun Jawa Barat, masih mungkin memperoleh lahan luas dengan harga Rp 100 juta atau bahkan lebih rendah lagi.

Maka untuk amannya angka minimal ini kami taruh di kisaran harga setara dengan rumah atau mobil kelas pemula mulai dari Rp 100 juta, sampai sekitar Rp 2 milyar (setara dengan harga rumah/ mobil kelas menengah atas !). Mengasosiasikan dengan rumah atau mobil adalah karena mayoritas masyarakat sudah terbiasa membeli kedua hal tersebut, kini hanya kami arahkan untuk kegiatan yang lebih produktif dan bermanfaat jauh kedepan.

Apakah nilai-nilai tersebut sudah termasuk tanamannya atau hanya lahannya ?

Idenya semua transaksi awal adalah jual beli lahan plus biaya pemakmurannya, yaitu benih, pupuk dan pengelolaannya sampai lima tahun pertama atau sampai saat panenan pertama tanaman jangka panjang.  Hal ini untuk make sure bahwa lahan-lahan yang Anda beli adalah untuk dimakmurkan bukan sekedar spekulasi lahan dan membiarkan kondisinya tetap sama dengan sebelum Anda beli.

Apakah tidak dibuat kapling-kapling kecil sehingga sebanyak mungkin orang bisa terlibat dalam KKP ini ?

Kami akan memikirkan caranya yang efektif, namun untuk sementara ini satuan unit per hektar yang kami jadikan pegangan.  Sehingga harga minimalnya akan tergantung nilai lahan di masing-masing klaster.

Apakah pegawai negeri seperti saya bakal bisa ikut program KKP ini ?

Insyaallah akan bisa, bila Anda sekarang mampu membeli rumah - maka investasi berikutnya yang lebih produktif bisa jadi adalah KKP ini yang harganya akan berkisar tidak jauh dari harga rumah Anda.



Dimana lahan KKP itu tersedia ?

Saat ini kami sedang menegosiasikan sejumlah lahan mulai dari Jawa bagian timur sampai Jawa bagian barat, yang sekiranya cocok d KKP-kan. Yang sudah kami siapkan saat ini adalah show units-nya, untuk memberi gambaran kurang lebih seperti apa jadinya lahan-lahan tersebut setelah berhasil dimakmurkan.


Di mana show units KKP bisa dilihat ?

Untuk kelas mini atau mikro beberapa hektar, show unit-nya adalah kebun kami di Jonggol – Bogor. Untuk skala komersial yang luas , show unit-nya adalah kebun kami di Blitar. Untuk yang di Jonggol bisa dilihat kapan saja- silahkan menghubungi menu kontak situs ini, untuk yang di Blitar kami atur berkelompok dalam program Tour de Keboen.


Saya belum memutuskan untuk ikut program KKP, tetap bolehkah saya ikut Tour de Keboen ?

Tour de Keboen adalah program untuk edukasi perkebunan dan pertanian pada umumnya, boleh siapa saja ikut program ini – tidak harus pihak yang tertarik untuk ikut program KKP.


Apakah untuk ikut Tour de Keboen dipungut biaya ?

Untuk masuk areal perkebunan kami sementara ini tidak dipungut biaya, namun untuk transportasi tentu Anda harus membayar sendiri sesuai dengan jenis transportasi yang dipilih. Untuk rombongan yang kami organisir, rencananya menggunakan kereta wisata yang kami charter dan biayanya di share dengan seluruh peserta.


Kapan Tour de Keboen berikutnya akan diadakan ?

Tanggalnya masih menyesuaikan dengan ketersediaan kereta wisata dlsb, tetapi ditargetkan sekitar minggu ke 3 bulan Oktober 2012.


Siapa yang akan mengelola kebun-kebun dalam program KKP ?

Yang mengelola utamanya adalah team yang sama yang kini mengelola kebun-kebun kami di Jonggol maupun Blitar – yang menjadi show units tersebut, sehingga peminat bisa melihat kurang lebih seperti apa pengelolaan kebun mereka kedepan. Untuk memperluas jangkauan penglolaan, juga memungkinkan dikelola oleh team lain setelah kami review kinerjanya berupa contoh-contoh nyata karya mereka di lapangan – bukan hanya sekedar teori.

Bagaimana konsep kerjasamanya antara saya dengan pengelola nantinya ?

Transaksi antara Anda dengan kami atau pengelola awalnya adalah jual beli lahan.  Setelah lahan milik Anda, kerjasama selanjutnya adalah kerjasama pengolahan dan pengelolaannya untuk periode 5 tahun pertama dan dapat diperpanjang. bagi hasil pengelolaan disepakati bersama tergantung tingkat kesulitan di masing-masing klaster, bisa 40/60, 50/50, 60/40 dst.

Berapa lama antara maa persiapan tanam sampai produksi ?

Untuk tanaman jangka panjang seperti sengon, karet dlsb diperkirakan 5 tahun baru akan panen. Untuk tanaman ketela, ubi dan sejenisnya sudah akan panen di tahun pertama. Untuk tanaman Alfaafa panen pertama beberapa bulan sejak ditanam.

Apakah pengelola akan memasarkan produk-produk tersebut ?

Pengelola akan mencarikan pasar untuk tanaman-tanaman yang direkomendasikannya. Misalnya meskipun cepat panen, kami tidak merekomendasikan menanam alfaafa bila pasarnya belum siap.


Apa kelebihan KKP dengan kebun yang saya kelola sendiri ?

Kalau Anda sudah pandai berkebun, tahu apa yang sebaiknya ditanam dan kapan, tahu cara untuk mengatasi problem-problem kebun Anda, tahu pasar yang tepat untuk produk-produk dari kebun Anda, maka betul – Anda bisa membeli dan mengelola kebun Anda sendiri – tanpa harus mengikuti program KKP.

Program KKP bermanfaat bila Anda belum terbiasa dengan seluk beluk per-kebun-an ini, dan utamanya adalah untuk mencapai skala ekonomis sehingga mampu menghasilkan produk-produk kebun yang memiliki bargaining position di pasar.


Berapa skala ekonomis kawasan yang bisa dikelola dalam KKP ?

Bila kawasan itu dekat dengan pasar dari produk yang akan dihasilkan, beberapa hektar-pun tidak masalah, namun bila lokasi pasar jauh – maka target kami minimal adalah 200-an hektar di satu lokasi di pulau Jawa.


Apakah program KKP hanya tersedia di pulau Jawa ?

Untuk awalnya memang kami fokuskan di pulau Jawa karena kedekatan dengan pasar utamanya, namun di kemudian hari dengan ukuran yang bisa jauh lebih besar juga dimungkinkan KKP untuk luar pulau Jawa.


Apakah bisa kami tidak ikut membeli kebun tetapi hanya ikut menanamnya ?

Hal ini dimungkinkan, namun perlu diketahui resiko menanam adalah cukup besar. Artinya kalau investasi Anda hanya menanam, bila tanaman itu gagal maka bisa habislah investasi  Anda tersebut. Tetapi bila investasi utama Anda adalah membeli kebun, maka resiko kehilangan modal ini menjadi tidak ada karena seandainya panenan gagal-pun Anda masih memilki kebunnya dengan kenaikan rata-rata yang lebih tinggi dari inflasi.


Saya memiliki kebun tetapi tidak bisa mengelolanya, bisakah dikelola dalam program KKP ?

Intinya bisa, tetapi sesuai namanya – kami menyarankan agar sebagian kebun tersebut dijual, kemudan bersama-sama kelompok pemilik yang baru dalam satu klaster KKP – bagian kebun yang masih milik Anda ikut dimakmurkan bareng. Ukuran kebun ini juga harus mencapai skala ekonomis yang kami jelaskan sebelumnya.


Berapa luasan lahan minimal yang diminati pengelola KKP dan dimana lokasinya ?

Luasan minimal ini terkait kemudahan akses dan kedekatannya dengan pasar. Untuk yang aksesnya mudah dan pasarnya dekat, beberapa puluh hektar lahan sudah akan menarik minat kami. Tetapi secara umum di Jawa – bagian manapun, memperhitungkan tingkat kesulitan akses dan pasar – minimal 200-an hektar lahan adalah target minimal kami.


Tanaman apa yang disarankan untuk ditanam di kebun-kebun KKP ?

Tergantung lokasi, kondisi, ketinggian, agroklimat dlsb. Portfolio yang kami sudah ada dan siap diterapka juga di KKP adalah terdiri dari tanaman jangka panjang dan tanaman jangka pendek. Yang jangka panjang meliputi Sengon, Kopi, Karet, Jabon, dan Jati. Sedangkan jangka pendek utamanya untuk tanaman sela meliputi Alfaafa, Ketela, Nilam, Gadung, Gembili dan juga ada expertise kami yang khusus di bidang Tebu.


Bagaimana kami bisa ikut KKP atau Tour de Keboen awalnya ?

Silahkan mendaftarkan minat Anda dengan menyebutkan jumlah orang yang ingin ikut Tour de Keboen, dan untuk KKP dengan menyebutkan daerah mana yang menjadi prioritas pilihan Anda (Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Banten) dan menyebutkan perkiraan nilai investasi kebun yang ingin Anda miliki.

Pendaftaran bisa email ke menu kontak situs ini atau email ke iqbal@geraidinar.com.


Apakah program KKP ini bisa dibiayai bank-bank syariah seperti kepemilikan rumah, mobil dlsb ?

Ada setidaknya tiga bank syariah yang meyatakan minatnya untuk mendukung program ini, jadi kemungkinan ke arah sana itu besar adanya. Ketentuan mengenai nilai, uang muka dlsb masih harus dibicarakan lebih lanjut.


Untuk hal-hal lain yang belum terjelaskan dalam FAQ ini silahkan kirim email ke kontak kami atau langsung keiqbal@geraidinar.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar