Persiapan Uang Emas Versi China, dan Kita ?

Oleh: Muhaimin Iqbal
Rabu, 12 September 2012

Sebagai negara yang memegang surat hutang Amerika terbesar sekitar US$ 1.1 trilyun, China mungkin tidak menghendaki US Dollar jatuh karena mereka yang akan ikut menjadi korban terbesarnya. Tetapi sebagai negara besar nan tangguh, mungkinkah China tinggal diam dan tidak berbuat sesuatu ?. Nampaknya ini yang sedang terjadi, mereka sedang ancang-ancang untuk menghadapi situasi terburuk ini.


Bila US Dollar tidak lagi mampu bertahan sebagai global reserve currency, bisa jadi China akan menjadi negara yang paling siap dengan situasi terburuk yang mungkin terjadi. Bukan hanya karena size ekonominya yang memang terbesar, tetapi juga karena persiapan-persiapan yang mereka lakukan.

Akhir-akhir ini di pasar emas global beredar kabar bahwa China sedang me- recasting  (mencetak ulang) emas-emas yang dimilikinya dari ukuran standar 400 troy ounces ( sekitar 12.44 kg) menjadi standard 1 kg. Untuk apa diperkecil ukurannya ?, yang jelas dengan ukuran lebih kecil emas lebih mudah beredar sebagai ‘uang’ dan lebih mudah berpindah tangan. Bisa jadi ini langkah awal mereka untuk menjadikan emasnya sebagai ‘uang’ yang sesungguhnya.

Sejalan dengan kabar yang ini, konon China juga telah bersepakat dengan sejumlah negara seperti Russia, Jepang, Chile, Brazil, India dan Iran untuk apa yang mereka sebut new gold-backed global currency. Sejumlah negara lain juga dikabarkan akan segera menyusul.

Karena sebagian besar negara yang bersepakat tersebut (China, Russia, Jepang dan India) merupakan negara-negara yang berada pada top 10 dalam cadangan emasnya, maka upaya yang mereka lakukan bersama ini  memang bisa jadi akan membentuk system keuangan global baru yang akan menggantikan system yang sekarang ada yang sedang berada diambang kehancurannya.

Lantas dimana posisi negara-negara yang berpenduduk mayoritas muslim – yang dalam pelaksanaan beberapa syariat agamanya memerlukan uang emas ?, nampaknya justru negara-negara yang berpenduduk mayoritas muslim yang paling tidak siap dalam menggunakan kembali uang emas atau uang ber-back up emas.

Saudi Arabia hanya berada di rutan 16 dunia dengan  cadangan 322 ton emas,  Turkey di urutan 22 dengan 179, Lybia di urutan 25 dengan 144 ton, Kuwait, Mesir, Kazakstan dan Indonesia berada di urutan berturut-turut 36, 37, 38 dan 39 dengan jumlah emas yang mirip satu sama lain di kisaran 70 -80 ton saja.

Sejumlah negara yang dikomandoi China tersebut bisa saja akan gagal dalam mengimplementasikan  ide uang berbasis emasnya, sebagaimana kegagalan Bretton Woods yang dicobakan di pertengahan abad lalu namun hanya bertahan kurang dari tiga dasawarsa. Namun setidaknya ada upaya mereka kearah sana dan mereka memang bersiap-siap dengan cadangan emas yang semakin besar.

Sebaliknya negara-negara yang berpenduduk muslim mayoritas seperti kita, kita memiliki sejarah yang sangat panjang dalam menggunakan system keuangan berbasis emas dan perak – 14 abad lamanya kita gunakan dari abad pertama hijriyah sampai abad lalu, tetapi sayangnya kini tidak nampak sedikit-pun upaya untuk kembali ke arah sana.

Bahkan ketika China dan kelompoknya bebas berfikir dan secara sungguh-sungguh mempersiapkan system keuangan alternatifnya yang berbasis emas, negara-negara yang berpenduduk mayoritas Islam malah nampak minder bahkan untuk sekedar mengembangkan ide alternatif ini.

Maka ketika mereka menghancurkan rumah-rumah (system keuangan) mereka dengan tangan-tangan mereka sendiri, tangan-tangan mukminin ini nampaknya belum akan siap untuk menggantikannya. Tetapi Allah Maha Kuasa, dengan kuasaNya pula siapa tahu dalam waktu yang sangat cepat para petinggi dan pemegang otoritas di negeri-negeri muslim bisa sadar akan situasi yang dihadapinya dan berbuat sesuatu secara serentak bareng.

Semoga masih ada peluang bagi kita untuk menjadi orang-orang yang mengambil pelajaran dan orang-orang yang mempunyai pandangan – seperti yang dimaksud dalam ayat berikut :

…Dan Allah mencampakkan ketakutan ke dalam hati mereka; mereka memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri dan tangan orang-orang yang beriman. Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, hai orang-orang yang mempunyai pandangan.” (QS 59 :2)
Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar