Oleh: Muhaimin Iqbal
Bila ada perintah dan kebaikan yang paling banyak diabaikan oleh muslim saat ini, barangkali perintah dan kebaikan itu adalah yang terkait dengan kuda dan berkuda. Bisa jadi karena kita menganggap kuda adalah kendaraan masa lampau yang kini sudah tergantikan oleh berbagai kendaraan baik yang digunakan di masa damai maupun dalam perang. Padahal ada hadits sahih yang diriwayatkan oleh hampir seluruh perawi bahwa “Kebaikan akan selalu terikat di ubun-ubun kuda sampai hari kiamat”.
Artinya
memelihara kuda di saat ini-pun masih merupakan sunnah yang seharusnya
kita lakukan. Bahkan ada hadits yang mewajibkan muslim laki-laki yang
mampu untuk memiliki kuda. Orang yang berinfaq untuk memelihara kuda
adalah seperti orang yang membuka tangannya untuk bersedekah, tidak
menahannya, dan kencing serta kotorannya di sisi Allah adalah seperti
wewangian kasturi.
Permainan
menunggang kuda adalah salah satu permainan yang tidak mendatangkan
dosa dan bahkan merupakan permainan yang disaksikan oleh para malaikat.
Rumah yang di halamannya ada kuda yang tidak terikat, setanpun akan
takut mendekatinya. Kuda adalah bagian dari kehormatan kaum muslimin,
yang dengannya musuh-musuh akan gentar dan takut.
Perintahnya yang sangat jelas di Al-Qur’an : “Dan
hendaklah kalian persiapkan untuk (melawan) mereka (musuh-musuh Islam)
apa yang kalian mampu daripada kekuatan serta berupa pemeliharaan kuda.
Dengannya kalian dapat menakuti musuh Allah dan musuh kalian serta
musuh-musuh lainnya selain mereka, tidaklah kalian mengetahui mereka,
namun Allah-lah yang mengetahui mereka. Dan tidaklah kalian menginfakkan
sesuatu di jalan Allah, melainkan pasti akan digantikan (balasannya)
kepada kalian, dan kalian tidak akan dizholimi”. (QS. Al Anfal: 60).
Entah
berapa banyak lagi kebaikan dan sunnah yang terkait dengan kuda ini
yang kita abaikan sehingga kondisi muslim seperti yang kita alami
hari-hari ini. Di negeri yang penduduknya muslim mayoritas-pun, kekuatan
(partai-partai) muslim-pun begitu lemahnya.
Dengan
niat untuk mengangkat kembali kehormatan umat ini dan izzatul Islam
secara keseluruhan – antara lain melalui sunnah yang satu ini, yaitu
berkuda – insyaallah kami akan mengadakan daurah khusus yang terkait
dengan seluk-beluk berkuda. Mulai dari kajian Qur’an-nya,
hadits-hadits-nya sampai bener-bener secara fisik mengenali kuda dan
berlatih menungganginya di alam bebas di antara bukit-bukit dan
lembah-lembah perkebunan kami.
Daurah
ini akan dipimpin oleh ulama yang sangat langka zaman ini, karena
selain menguasai seluk-beluk dalil-dalil tentang berkuda dia juga
menguasai per-kuda-an secara fisiknya. Beliau adalah Ustad Sofyan Nur
Marbu Abdullah Toyib dari Pondok Pesantren Darussalam an Nashr – Kota
Batu – Jawa Timur.
Daurahnya
sendiri akan diadakan di Perkebunan Calipha Land – Blitar Jawa Timur
pada hari Sabtu dan Ahad 24-25 Mei 2014. Peserta dari Jakarta akan naik
kerekta eksekutif dari Gambir hari Jum’at 23 Mei 2014.
Untuk
daurah ini kami batasi jumlahnya maksimal 30 orang agar bisa efektif,
bagi yang tertarik silahkan menghubungi corporate secretary Calipha Land
untuk pengaturan tiket kereta, akomodasi, konsumsi dlsb. Contact :
info@caliphaland.com atau
tourdekeboenpremio@caliphaland.com , HP : 081212198199.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar