- Rabu, 17 Desember 2008
- Oleh : Muhaimin Iqbal
Dua tulisan saya minggu lalu tentang ajakan kita semuameninggalkan US$ dan tentang ketangguhan mata uang menghadapi badai, mendapatkan pembuktiannya hari-hari ini. Bukan oleh uang Rupiah, melainkan oleh ‘mata uang dunia’ US Dollars.
Sebagian orang yang rajin mengkritik pemikiran saya di berbagai milis, beranggapan bahwa ekonomi Amerika yang ter-representasikan oleh US Dollar adalah too big to fail. Maka hari-hari ini insyaallah kita akan menyaksikan proses tenggelamnya US$ ini.
Ini mengingatkan saya pada awal film Titanic, ketika designer kapal tersebut dengan bangganya menyatakan bahwa Tuhan-pun tidak akan bisa menenggelamkan Titanic - tetapi apa jadinya ? satu perjalanan saja tidak berhasil dia selesaikan.
Secara kwantitatif kita bisa melihat proses tenggelamnya US$ ini melalui Grafik diatas, yaitu grafik US$ Index sebulan terakhir yang mengukur kinerja US$ terhadap sekeranjang mata uang penting dunia yaitu EUR, JPY, CAD,CHF dan SEK.
Mengapa ‘titanic’ ini baru sekarang mulai tenggelamnya ?.
elain tumpukan hutang yang tidak akan terbayar dalam bergenerasi mendatang yang sudah saya tulis di tulisan-tulisan tersebut diatas; kini pemerintah Amerika mulai kehabisan jurus-jurus pamungkas untuk menyelamatkan ekonomi sekaligus uangnya.
Beberapa jam lalu the Fed terpaksa menurunkan suku bunganya dari 1% ke 0.25% yang merupakan rekor terendah dalam sejarah.
Langkah ini nampaknya mereka lakukan dengan terpaksa untuk menyelamatkan pasar modal dan industri yang mulai berguguran. Namun dampak negatifnya juga jelas terbayang di depan mata dengan meluncur turunnya daya beli US$. US$ Index turun sekitar 2 % setelah pengumuman penurunan suku bungan the Fed tersebut.
Dengan melemahnya Dollar maka Rupiah harusnya membaik hari-hari ini, lebih cepat Anda melompat ke sekoci kecil (Rupiah) ini akan lebih baik.
Namun namanya juga sekoci, kita tidak bisa berlama-lama di sekoci kecil. Hanya kebutuhan jangka pendek kita (kurang dari 6 bulan) yang cukup aman di sekoci.
Untuk perencanaan pensiun kita, sekolah anak-anak dan hari tua kita – kita butuh kapal kuat yang sudah terbukti tangguh mengarungi waktu dan berbagai badai yaitu emas atau Dinar. Sekarang nampak mahal, tetapi itulah kapal yang kita butuhkan. Wallahu A’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar