Déjà vu: Membumikan Ide Menjadi Realitas…

Implementasi Ide
Déjà vu  adalah sebuah frasa Perancis yang artinya secara harfiah adalah "pernah lihat". Maksudnya mengalami sesuatu pengalaman yang dirasakan pernah dialami sebelumnya. Fenomena ini juga disebut dengan istilah paramnesia dari bahasa Yunani para  yang artinya adalah "sejajar" dan mnimi  yang artinya  "ingatan".


Ketika di akhir pekan ini saya menemukan buku dengan judul Your Idea, Inc. (Adamsmedia, 2010) karya orang biasa yang kemudian menjadi pengusaha Sandy Abrams setelah mendirikan dan mengkomandoi sendiri perusahaan yang kini raksasa bernama Mositure Jamzz – saya seperti mengalami déjà vutersebut. Dua belas langkah yang diuraikan Sandy yang menuturkan pengalamannya dalam mengaktualisasikan ide besar dia menjadi sebuah realitas pasar – bagi saya istilah anak betawinya “gue banget” – karena hampir keseluruhan hal yang dia tuturkan tersebut juga pernah saya alami/lakukan.

Kalau langkah-langkah ini cocok untuk Sandy Abrams, cocok untuk saya – maka barangkali  langkah-langkah inipun bisa memandu Anda dalam membumikan ide besar Anda menjadi realitas. Berikut 12 langkah yang dilakukan oleh Sandy tersebut setelah saya fine-tune dengan pengalaman saya.

1) Langkah Pertama adalah berani melompat untuk menjadi entrepreneur. Tidak ada waktu yang salah dalam memulai usaha. Tidak sedikit perusahaan-perusahaan raksasa dunia yang ada sekarang lahir di masa krisis.  Tidak juga diharuskan kemampuan akademis tertentu untuk menjadi pengusaha yang sukses, bahkan banyak raksasa-raksasa industri modern berbasis teknologipun – seperti Microsoft, Dell dan Apple – semuanya didirikan oleh orang-orang yang tidak berhasil menyelesaikan kuliah dibidangnya.
2) Langkah Kedua mulai wujudkan ide Anda menjadi realitas. Berjuta produk barang dan jasa ada di sekitar Anda, sebagian memenuhi kebutuhan Anda sebagian yang lainnya tidak. Sebagian kebutuhan Anda dapat dipenuhi oleh barang/jasa yang sudah ada sebagian yang lainnya tidak. Barangkali Anda bisa memperbaiki produk barang dan jasa yang sudah ada yang belum memenuhi harapan Anda; atau barangkali Anda bahkan bisa menciptakan produk barang atau jasa yang sama sekali baru yang dapat menjawab kebutuhan pasar. Bila ide besar ini ada di Anda, mengapa tidak tertantang untuk benar-benar mewujudkannya ?.

3) Langkah Ketiga : Bootstrapping , maksimalkan kemampuan sendiri. Meyakinkan orang lain untuk setuju dengan ide Anda – tidaklah mudah, apalagi kalau yang Anda coba yakinkan ini adalah orang yang Anda perlukan uangnya untuk ‘coba-coba’ usaha. Namun jangan berkecil hati, berdasarkan data dari Inc Magazine tahun 2002 ; peluang sukses untuk mendatangkan keuntungan perusahaan yang dimulai dengan modal US$ 1,000 tidak kalah dari perusahaan yang dimulai dengan modal seratus kalinya. Seandainya toh ide Anda memang benar-benar brilliant, dan Anda benar-benar memerlukan uang orang lain untuk memulainya – cari investor yang kira-kira mudah memahami ide Anda tersebut.

4) Langkah Keempat : Pahami aspek legal dari ide atau usaha Anda. Lakukanlah riset kecil-kecilan untuk mengetahui apakah sudah ada ide sejenis di pasar, apakah sudah dipatenkan orang, apakah produk barang atau jasa yang akan Anda hasilkan tidak melanggar hukum, apakah diperlukan perijinan khusus untuk memproduksi dan atau memakai produk Anda dlsb-dlsb.

5) Langkah Kelima : Pabrikasi ide Anda menjadi produk. Di zaman networking ini, untuk menghasilkan produk yang hebat tidak harus Anda produksi sendiri. Bisa jadi diproduksi orang lain atas pesanan Anda lebih baik dan lebih ekonomis ketimbang Anda memproduksinya sendiri. Dinar yang dipasarkan oleh GeraiDinar misalnya, belum pernah kami berpikir untuk memproduksinya sendiri – karena Logam Mulia – PT. Aneka tambang TBK (BUMN) telah memiliki segala kemampuan, peralatan, bahan baku, pengakuan internasional dan hal-hal lain yang diperlukan untuk memproduksi Dinar ketimbang kami memproduksinya sendiri.

6) Langkah Keenam : Persiapkan kantor/ruang kerja yang Anda merasa nyaman dalam mengimplementasikan ide Anda. Berbeda dengan ketika Anda bekerja di perusahaan/instansi lain – bekerja untuk mengaktualisasikan ide Anda tidak mengenal tempat dan waktu. Bila semangat Anda lagi meluap-lupa dengan ide Anda, maka saat dan di tempat itulah waktu dan tempat terbaik untuk Anda mengerjakan ide Anda. Untuk saya tempat terbaik ini adalah di rumah, selain murah – nggak perlu sewa/beli ; saya juga bisa bekerja kapan saja saya mau.

7) Langkah Ketujuh : Pelajari dan bangun ketrampilan dalam berbagai seluk beluk pemasaran. Semua produk baik dari kategori barang maupun jasa, ujungnya harus dipasarkan. Ide Anda tidak ada manfaatnya setelah bisa diproduksi sekalipun bila akhirnya tidak dapat dipasarkan. Penguasaan Anda terhadap pasar mutlak perlu.

8) Langkah Kedelapan : manfaatkan seluruh peluang yang Anda jumpai untuk pemasaran produk Anda. Bila Anda memang expert dibidang yang terkait dengan  ide Anda, maka akan banyak kesempatan untuk Anda bicara di publik, menulis di web dlsb. dlsb. Manfaatkanlah seluruh peluang ini untuk mendongkrak kemampuan pemasaran Anda.

9) Langkah Kesembilan : temukan pembeli Anda dan lakukan penjualan yang sesungguhnya kepada mereka. Selain pasar dan strategi pemasaran, Anda harus siap untuk bener-bener menemukan by name siapa pembeli-pembeli produk Anda yang sesungguhnya. Mereka inilah yang akan benar-benar membeli produk Anda. Potensi pasar yang besar tidak jaminan bahwa produk Anda bisa terjual, produk Anda baru terjual setelah Anda benar-benar tahu siapa yang benar-benar butuh dan membeli produk Anda.

10) Langkah Kesepuluh : partisipasi dalam pameran-pameran yang memungkinkan produk Anda dikenal. Hampir setiap saat ada pameran-pameran dengan berbagai tema yang diorganisir oleh bermacam-macam institusi. Bisa jadi tidak ada yang 100% pas dengan produk Anda, tetapi bila potensi pengunjung pameran-pameran tersebut juga mirip dengan potensi pasar yang Anda bidik – maka boleh jadi pameran-pameran yang sepintas lalu tidak terkait dengan produk Anda – bisa jadi peluang Anda untuk dikenal.

11) Langkah Kesebelas : mempersiapkan produk Anda untuk dikenal di industrinya. Bergaul dengan industri sejenis melalui pameran, pertemuan, networking, kerjasama dlsb akan selalu banyak manfaatnya untuk memperkenalkan produk Anda. Bisa jadi karena produk Anda baru, belum ada yang pas tempatnya untuk bergabung – namun ini juga malah bisa menjadi peluang yang luas karena Anda bisa bergabung di beberapa industri sekaligus. Untuk produk Dinar misalnya, kita bergaul dan bekerjasama secara akrab dengan berbagai pemain di industri per-emas-an. Tetapi karena Dinar juga kita presentasikan sebagai solusi finansial, maka kita juga bekerjasama erat dengan perbankan dan berbagai lembaga keuangan/permodalan lainnya.

12) Langkah Keduabelas : menjaga keseimbangan. Dalam arti luas keseimbangan ini selalu kita perlukan; baik antara keluarga dan usaha, kesehatan dan produktifitas diri, komersial dan sosial dlsb. Bagi kita yang beragama Islam, keseimbangan waktu antara berusaha dan kewajiban beribadah kepadaNya juga perlu sangat dijaga. Ini nampaknya sepele, namun kalau kita tidak menjaganya – mudah sekali passion kita dalam mengejar ide-ide besar malah melalaikan kita dengan tujuan hidup yang utama yaitu mencari keridloannya. Alhamdulillah kini banyak software kecil yang bisa kita install di hp kita untuk mengingatkan waktu sholat misanya; semaju apapun usaha Anda, menjadi tidak bermanfaat bila Anda lupa waktu sholat.


Dalam mengimplementasikan ide-ide kita, hambatan terbesarnya justru lebih sering  datang dari dalam diri kita sendiri. Tidak cukup PD (percaya diri) untuk mulai melakukannya, tidak tahu harus mulai dari mana, tidak tahu siapa yang ditanya, tidak ada sparring partner untuk menguji ide kita dlsb. dlsb. Karena alasan inilah keberadaan institusi semacam yang kita miliki di  Pesantren Wirausaha Daarul Muttaqiin menjadi semakin dibutuhkan.

Selain semua fasilitas pelatihan/magang di pesantren ini gratis (agar semua orang berkesempatan yang sama untuk menjadi pengusaha); disana Anda juga dapat merasakan langsung bagaimana kami beserta para santri wirausaha berjibaku mengimplementasikan ide-ide besar seperti mengembalikan minuman sehat anak-anak kita dengan susu segar dari proyek kambing etawa kita, menghadirkan makanan sehat dan terjangkau dengan project Planet Jamur dlsb. Semoga Allah memudahkan kita untuk  dapat beramal shaleh yang diridloiNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar