Jum'at, 27 Januari 2012
Harian umum Republika kemarin (Kamis 26/01/2012) memuat tulisan dua pakar ekonomi tentang Promosi Dinar-Dirham. Intinya mengomentari bahwa promosi Dinar-Dirham selama ini dikatakannya sebagai ‘sangat kontra produktif’, ‘lebay’ dan ‘kurang mendidik’. Masalah yang diangkat adalah katanya ada yang mempromosikan Dinar sebagai uang yang ‘tidak mengenal inflasi’ – entah siapa yang dimaksud. Maka melalui tulisan ini saya ingin meluruskan saja, agar penggerak Dinar-Dirham dan para pembaca situs ini – termasuk dua penulis tersebut - bisa tetap melihatnya dengan jernih, dengan kacamata ingin belajar mencari kebenaran.