Tampilkan postingan dengan label dinar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label dinar. Tampilkan semua postingan

Venture Capital 2.0 Berbasis Syirkah : Peluang Mengimplementasikan Ide Besar Anda...

Rabu, 24 November 2010
Oleh : Muhaimin Iqbal
Dalam dunia entrepreneurship ide itu murah, Anda bisa memiliki puluhan atau bahkan ratusan ide tanpa harus mengeluarkan uang satu sen-pun. Ide baru menjadi mahal harganya bila ide tersebut benar-benar diimplementasikan dengan sukses. Masalahnya adalah sering untuk mengimplementasikan ide diperlukan biaya yang mahal pula, lantas siapa yang bersedia keluar dana untuk membiayai ide-ide Anda ?. Anda beruntung bila ada 3 F (families, friend and fools) yang bersedia mendanai ide Anda, tetapi kalau tidak lantas siapa ?.

Penyakit Financial Kambuhan : Ketika Liquidity Menyaru Solvency Dan Competency...

Sebelum saya menguraikan lebih jauh tentang krisis financial kambuhan yang (berpotensi) melanda dunia (lagi), terlebih dahulu saya perkenalkan tiga istilah seperti di judul tulisan ini yaitu liquiditysolvency dan competency. Yang saya maksud dengan liquidity disini adalah ketersediaan asset yang mudah dikonversi menjadi cash atau tunai. Solvency adalah kemampuan yang cukup untuk membayar biaya-biaya dan hutang-hutang. Sedangkan Competencyadalah kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan dengan standar yang diperlukan.

Penyakit Financial Kambuhan : Ketika Liquidity Menyaru Solvency Dan Competency...

Sebelum saya menguraikan lebih jauh tentang krisis financial kambuhan yang (berpotensi) melanda dunia (lagi), terlebih dahulu saya perkenalkan tiga istilah seperti di judul tulisan ini yaitu liquiditysolvency dan competency. Yang saya maksud dengan liquidity disini adalah ketersediaan asset yang mudah dikonversi menjadi cash atau tunai. Solvency adalah kemampuan yang cukup untuk membayar biaya-biaya dan hutang-hutang. Sedangkan Competencyadalah kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan dengan standar yang diperlukan.

Deret Fibonacci dan Teori Peluruhan Untuk Menduga Harga Emas 10 Tahun Mendatang...

Tentang teori deret Fibonacci, saya pernah menulisnya hampir tiga tahun lalu untuk menggambarkan penurunan nilai mata uang kertas. Kemudian saya juga telah menulis tentang teori peluruhan eksponensial sekitar 8 bulan lalu untuk menguatkan hal yang sama. Kini saya akan menggunakan dua teori tersebut untuk menjawab salah satu pertanyaan pembaca setia situs ini, yaitu seperti apa kiranya harga emas sepuluh tahun dari sekarang.

Mitra Untuk Membangun Kemakmuran: Yang Besar Atau Yang Benar...?

Bagi Anda yang memiliki uang lebih, dimana Anda menaruh sebagian besar uang Anda tersebut kini ?.  Hampir pasti sebagian terbesarnya Anda menaruh uang tersebut di bank-bank atau institusi keuangan besar yang tidak Anda kenal secara pribadi siapa pengurus dan pemegang sahamnya.  Kalau toh ada kemungkinan hanya sebagian kecil yang Anda taruh dalam kelolaan BMT atau koperasi di lingkungan Anda – dimana Anda mengenal betul pengelola dan stakeholder lainnya.

Value Creation : Cukup Untuk Anda, Cukup Untuk Saya...

Harga emas dunia semalam melambung melampaui level psikologis berikutnya yaitu angka US$ 1,400/Oz. Melambungnya harga emas ini tidak terlepas dari praktik ekonomi yang mendasarkan pada teori scarcity, yaitu anggapan bahwa benda-benda ekonomi tersedia terbatas untuk memenuhi keingingan atau kebutuhan manusia yang tidak terbatas.  Harga emas akan terus naik selama dia diperebutkan umat manusia untuk disimpan, tetapi tidak harus demikian bila umat manusia mau berbagi dan mau menciptakan nilai (value creation) secara bersama-sama.

Obama Dan Misi Memeras Air Dari Batu...

Hari-hari ini hampir seluruh media di dominasi berita tentang kunjungan presiden Amerika Barack Husein Obama, maka saya-pun tertarik untuk ikut menulisnya. Hanya fokus penulisan saya barangkali berbeda dengan media lain, karena saya ingin menulis seuatu yang tersirat dari kunjungan ini – karena yang tersurat sudah sangat banyak diberitakan oleh berbagai media tersebut diatas. Sesuatu yang tersirat ini terkait dari alasan fundamental yang mendasari kunjungan Obama ke Asia kali ini,  yang dari sudut pandang ekonomi misi dia ini seperti memeras air dari batu atau dalam bahasa Inggris disebut squeeze water from the stone.

Menduga Masa Depan Harga Emas Dari Neraca Perdagangan...

Ketika krisis moneter melanda negeri ini tahun 1997/1998, ekonomi kita seperti luluh lantak. Pemutusan hubungan kerja meraja lela, banyak perusahaan yang harus tutup dan bahkan sampai kini Anda masih bisa menyaksikan korbannya berupa kota hantu di daerah Sentul.  Suatu komplek yang semula direncanakan menjadi komplek perumahan mewah, semasa krisis moneter ditinggalkan pengembang dan calon pembelinya dengan menyisakan puing-puing bekas penjarahan.  Namun obat yang begitu pahit bagi bangsa ini tersebut, ternyata menyembuhkan suatu penyakit kronis yang disebut defisit dalam neraca perdagangan.

Ketika Usaha Harus Bermula Dari 3 F...

Bayangkan situasi sekian puluh tahun lalu ketika orang di Indonesia masih minum air dari air sumur yang direbus dan masih merebus air panas setiap kali mau minum teh;  saat itu ada orang yang punya ide nyleneh (pada jamannya) untuk memasukkan air atau air teh dalam botol dan gelas kemudian menjualnya dengan harga berlipat !. Siapa kira-kira yang mau mendukungnya saat itu ?.  Dukungan yang sangat mungkin adalah dari keluarga sendiri, dari teman-temannya dan dari ‘orang-orang bodoh’ di sekitarnya .

Dinar Sebagai Yardstick Kemakmuran dan Perencanaan Keuangan...

Ada seorang teman yang saya kenal baik sejak tahun 1990-an hingga kini, karena kedekatan tersebut dia cukup leluasa mengungkapkan segala problem financial-nya ke saya. Pada tahun 1995 dia diangkat menjadi manager di perusahaan asing dengan penghasilan sekitar Rp 10 juta per bulan; kini dia  direktur di salah satu group perusahaan besar dengan gaji Rp 100 juta-an per bulan !. Yang jadi pertanyaan dia ke saya adalah mengapa dengan gaji 10 kali lipat dibandingkan dengan gaji dia tahun 1995, dia tidak merasakan adanya peningkatan kemakmuran selama 15 tahun ini ?.

Dinar Untuk Napak Tilas Jejak Karir...

Melanjutkan cerita tentang teman saya yang berkarir cemerlang dengan posisi sekarang sebagai direktur di grup perusahaan besar, kali ini saya ingin mendalami mengapa dia selama 15 tahun terakhir tidak merasakan adanya peningkatan kemakmuran. Apa yang terjadi dengan karirnya ?. Untuk pendalaman ini saya minta dia mengingat-ingat setiap perubahan dalam karir dan pendapatannya, kemudian saya plot-kan berdasarkan tabel harga Dinar yang saya muat di situs ini kemarin (01/11/2010). Hasil dari pemetaan perubahan karir dia selama 15 tahun terakhir ini dapat dilihat pada grafik dibawah.

Pelajaran Dari Kendit dan Sa’i-nya Siti Hajar...

Ada kebiasaan wanita jawa khususnya di jaman dahulu untuk mempertahankan kelangsingan tubuhnya pasca melahirkan dengan apa yang disebut kendit, yaitu kain panjang yang dililitkan pada tubuh dengan sangat kuat. Begitu panjangnya kain ini sehingga untuk memakainya (bila memakai sendiri – tanpa bantuan orang lain) harus mengikatkan satu ujung kain ke tiang – kemudian tubuh si pemakai memutar dari ujung yang satunya sampai mendekati tiang. Cara ini efektif dengan bukti banyaknya wanita jawa yang tetap langsing meskipun memiliki jumlah anak yang banyak, namun pastinya tidak praktis – sehingga kini tidak banyak lagi wanita jawa yang memakai kendit – mengenalnyapun mungkin tidak.

Agar Anak Panah Srikandi Sampai Sasaran...

Bila di jaman teknologi ini banyak ilmuwan muslim yang berhasil membuktikan kebenaran Islam dengan keselarasan temuan di bidang ilmu dan teknologi, tidak demikian halnya ketika awal Islam masuk di tanah jawa. Wali Songo yang menyebarkan Islam saat itu menjumpai masyarakat jawa sangat gemar wayang, maka konon para wali-pun kemudian sebagian menggunakan wayang untuk menyampaikan nilai-nilai ke- Islam-an di tanah jawa.

Risk and Return : Antara Saham Dengan Emas, Pilih Mana...?.

Tulisan saya bulan Juli lalu dengan judul “Pilihan Investasi : Saham Atau Emas...?” telah memberikan gambaran perbandingan antara investasi di bursa saham internasional yang direpresentasikan oleh Dow Jones Industrial Average (DJIA) dengan investasi di pasar emas internasional. Lantas timbul banyak pertanyaan atas tulisan tersebut, apakah kondisinya juga demikian untuk pasar lokal ?. Meskipun saya belum sempat melakukan riset sendiri untuk menjawabnya, Alhamdulillah ternyata saya tidak perlu menjawabnya sendiri karena ada pembaca situs ini yang bisa secara ilmiah, objektif dan meyakinkan menjawab pertanyaan tersebut melalui Thesis S-2 Program Studi Magister Akuntansi di perguruan tinggi negeri ternama dan salah satu yang tertua di negeri ini.

Pengungkit Mobilitas Vertikal Massal Bernama Pasar...

Dalam tulisan saya tanggal 8 Juli 2010 lalu saya sudah meng-ulas cara kerja tuas atau pengungkit yang kita pelajari sejak SMP. Sekarang kita akan menggunakan pengungkit tersebut untuk mengangkat beban yang sangat berat di negeri ini – yaitu beban kemiskinan. Setelah 65 tahun merdeka ternyata rata-rata penduduk negeri ini  belum berhasil melampaui garis pembatas kemiskinan hakiki yaitu nishab zakat, bahkan ada kecenderungan memburuk dalam sepuluh tahun terakhir.

Wingman : Agar Ada Yang ‘Mengawasi Punggung Anda’...

Senin, 04 Oktober 2010
Oleh : Muhaimin Iqbal

Wingman adalah istilah dari dunia militer khususnya menyangkut formasi terbang dari para pilot pesawat tempur bila mereka lagi dalam misi terbang yang berbahaya. Asalnya wingman ini adalah pesawat yang terbang sedikit di bagian kanan belakang pesawat lain yang memimpin misi. Fungsinya adalah untuk mengawasi dan melindungi pesawat yang lagi memimpin - “watching his back” karena sehebat apapun seorang pilot tempur, dia tetap tidak bisa mengawasi seluruh situasi yang sedang dihadapinya sendiri – maka disinilah peran wingman tersebut menjadi sangat penting.

Pasca Currency War : New Global Currency Atau Emas/Dinar...?.

Perang mata uang meskipun tanpa deklarasi resmi – diakui atau tidak oleh para pelakunya – faktanya kini tengah terjadi.  Dan sebagaimana sejarah membuktikannya, perang pasti berakhir.  Yang belum pasti adalah akan seperti apa akhir dari peperangan ini, seperti apa wajah dunia saat itu ?, seperti Hiroshima dan Nagasaki-kah ?. Bisa jadi demikian, maka berbagai pihak kini  bersiap menghadapinya.

7 "I" Untuk Para (Calon) Entrepreneur...

Mengikuti anjuran Rasulullah SAW melalui hadits yang berbunyi : “Kalimat hikmah (perkataan yang baik/bijaksana) adalah senjatanya orang mukmin, dimanapun ia mendapatkannya maka dia lebih berhak untuk mengambilnya” (HR. Tirmidzi/Ibnu Majjah), maka kali ini kita mengambil pelajaran dari kiat sukses salah seorang pengusaha keturunan yang terkenal di Indonesia.  Setelah saya selaraskan dengan nilai-nilai Islam,  maka kiat sukses ini saya sajikan dalam 7 "I" berikut :

Rumah Dari Gedebog Pisang, Bukan Mimpi...

Salah satu wisdom dalam ber-wirausaha yang saya pelajari dari para wirausahawan sukses Indonesia adalah kemampuan mereka menggarab basic need atau kebutuhan pokok. Ini ciri khas potensi besar di negara-negara yang memang basic need-nya masih mendominasi belanja masyarakat. Di negeri kita basic need ini tidak terlepas dari tiga hal yaitu Sandang, Pangan dan Papan.

Green Investment & Green Lifestyle : Membangun Tanpa Menebang Pohon, Bisakah...?

Beberapa hari lalu di siang hari saya berjalan di jalan utama kota Depok yaitu Jalan Margonda Raya. Ada perasaan aneh yang luar biasa saya rasakan, saya tidak merasa ini Depok yang dulu saya kenal atau bahkan ini bagian Indonesia yang bercitra hijau pepohonan negeri tropis yang dahulu kita banggakan. Saya merasa seperti di kota-kota arab Damaskus, Dubai, Abu Dhabi dlsb. Dalam hal apa kesamaan perasaan ini ?, dalam hal puaanas-nya dangueersang-nya yang minta ampun.