Collective Intelligence Untuk Membangun Pasar ...

Pasar memiliki kedudukan strategis dalam membangun masyarakat Islam yang utuh; begitu strategisnya masalah ini sehingga Rasulullah SAW sendiri mencontohkan membangun pasar bagi kaum muslimin di Madinah sejak masa-masa awal Hijrah. Kelemahan dalam penguasaan pasar ini pula yang membuat umat Islam kini meskipun besar dari segi jumlah namun tidak memiliki kekuatan strategis dalam perdagangan. Di mall, di pasar modern maupun tradisional , difood court dlsb, nuansa Islami hanya muncul di bulan Romadhan khususnya menjelang lebaran.

Dan Nabi-pun Mendirikan Pasar...

Salah satu yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW setelah hijrah ke Medinah yang kemudian membuat perubahan besar dalam penguasaan ekonomi adalah konsep bahwa bekerja adalah Ibadah. Melalui konsep inilah kaum Muhajirin yang berhijrah mengikuti Rasulullah SAW tanpa membawa harta -pun segera menjadi asset bagi umat  dan bukannya liability - karena mereka dapat mengoptimalkan kemampuannya baik dalam kegiatan produksi maupun kegiatan perdagangan.

Globalization Sonic Boom : Antara Pelaku dan Korban...

Shenzhen adalah nama kota di bagian tenggara China tepatnya di provinsi Guangdong. Kota pelabuhan ini baru lahir ketika saya di SMA, jadi baru 30-an tahun usianya. Yang membuatnya istimewa adalah kecepatan pertumbuhannya yang luar biasa. Bila London dan Paris perlu berabad-abad untuk mencapai posisinya yang sekarang;  Kota Manhattan di AS perlu seabad; Los Angeles perlu setengah abad, maka Shenzhen cukup 30 tahun saja untuk menjadi kota yang sangat diperhitungkan di perdagangan dunia  karena kini memiliki pelabuhan no 4 tersibuk di dunia.

Pisang : Tanaman Surga Untuk Memakmurkan Negeri...

Pasti bukan suatu kebetulan kalau Allah mengabarkan ke kita bahwa para penghuni surga dari golongan kanan – yaitu golongan yang dimuliakan oleh Allah, kelak akan menikmati pahalanya “...berada di antara  pohon bidara yang tidak berduri, dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya), dan naungan yang terbentang luas...”(QS Al-Waqi’ah :  28-30). Allah rupanya menginginkan kita menikmati sebagian kecil dari kenikmatan surgawi tersebut selagi kita masih di dunia – dengan mudahnya tanaman pisang ini tumbuh di bumi pertiwi.

Antisipasi Quantitative Easing 2 : Belajar Sampai Negeri China...

Saya pernah menulis tentang Quantitative Easing ini di bulan Maret 2009 ketika dunia sedang berada di puncak krisis finansial. Saya tulis kembali sekarang dengan judul Quantitative Easing 2 (QE 2) sebagaimana para pengamat ekonomi menyebutnya akhir-akhir ini, karena mulai bermunculannya wacana atau lebih tepatnya analisa kemungkinan beberapa bank sentral dunia melakukannya lagi dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Memaknai Kemerdekaan : Belajar Swasembada Ala Gandhi...

Mumpung ini bulan Agustus, saya ingin menulis lagi tentang makna kemerdekaan bagi saya. Ini terkait dengan salah satu sebab mengapa rata-rata penduduk negeri ini bertambah miskin justru di era reformasi khususnya sepuluh tahun terakhir . Hal ini antara lain karena kita menjadi bangsa konsumtif, ekonomi kita lebih banyak didorong oleh konsumsi ketimbang produksi. Kita lebih banyak menjadi pasar dari produk orang lain, ketimbang pemasar bagi produk-produk kita sendiri.

Sawu Sufufakum : Membangun Business Ecosystem Untuk Ekonomi Umat...

Bagi yang rajin sholat jamaah lima waktu, lima kali sehari kita mendengar ucapan sawu sufufakum...dari para imam yang memimpin sholat. Tuntunan ucapan ini berasal dari hadits Rasulullah SAW yang berbunyi : “Luruskan (samakanlah) shaf-shaf kalian (beliau mengulangi 3 kali), maka demi Allah  hendaklah kalian meluruskan shaf kalian atau sungguh Allah akan menyelisihkan diantara hati-hati kalian.”  (Hadist Shahih Riwayat Abu Dawud). Jadi lima kali sehari kita diingatkan untuk merapatkan barisan, bahkan Allah-pun menyukai rapatnya barisan ini seperti dalam ayat “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalanNya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti bangunan yang tersusun kokoh  (QS As-Saff 4).