Alternative Pension Plan

Jum'at, 15 Agustus 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Bila 9 dari 10 pegawai baik di negeri maju maupun di negeri seperti kita tidak siap pensiun pada waktunya, maka pasti ada yang salah dengan program pensiun standar yang ada di dunia kerja. Dari sisi finansial ketidak siapan ini terkait dengan aset-aset utama para pegawai berupa dana pensiun, asuransi, tunjangan hari tua dan sejenisnya yang semuanya tersimpan dalam satuan uang fiat. Sedangkan uang fiat dari waktu ke waktu tergerus oleh inflasi dan devaluasi. Lantas apa solusinya ?


Yang tidak tergerus oleh inflasi adalah benda-benda riil yang nilainya melekat pada benda itu sendiri. Tetapi benda riil apa yang cocok untuk program pensiun ? Dinar atau emas dalam jangka panjang terbukti mampu mempertahankan nilai dari gerusan inflasi maupun devaluasi, hanya saja Dinar atau emas tidak memberikan pendapatan yang bersifat rutin.

Jadi Dinar atau emas bagus untuk mengamankan nilai sampai suatu saat diperlukan untuk kebutuhan yang tidak bersifat rutin. Contoh penggunaannya adalah untuk biaya haji, membeli/renovasi rumah, anak masuk sekolah, biaya pernikahan, modal usaha dlsb.

Lantas untuk membiayai kehiduan sehari-hari Anda di usia pensiun apa yang cocok ? Semua kegiatan usaha yang halal yang memberikan pemasukan rutin insyaAllah cocok. Bisa hasil perdagangan yang dikelola dengan baik, pendapatan dari sewa-menyewa, bagi hasil usaha (deviden), hasil pertanian dlsb.

Untuk yang terakhir ini yaitu hasil pertanian sebagai Alternative Pension Plan (APP) saya akan berikan contohnya lebih detil. Pertama yang harus diketahui adalah usaha pertanian itu termasuk usaha yang beresiko tinggi, membutuhkan skills yang sesuai dan bila dilakukan dengan cara konvensional seperti yang dilakukan oleh para petani pada umumnya selama ini – kita sudah tahu hasilnya kurang menarik.

Maka agar hasil pertanian ini menjadi menarik  sebagai APP, dia harus ditangani secara professional dan pandai-pandai memilih jenis-jenis komoditi bernilai tinggi yang pasarnya juga sudah jelas.

Sebagai contoh di tulisan sebelumnya Jalan Kememangan Para Petani saya sajikan data betapa besarnya impor buah-buahan kita. Kalau ini saja dijadikan target APP bagi para pegawai maka akan ada potensi yang luar biasa bagi negeri ini.

Akan ada dana besar masuk ke industri pertanian khususnya buah-buahan sehingga menjadikannya feasible untuk dikelola secara professional. Negeri ini akan ada program nyata penurunan impor buah, akan timbul sejumlah besar lapangan kerja baru di sektor pertanian/perkebunan dan akan ada perbaikan lingkungan (karena penanaman pohon yang banyak) – yang Terstruktur, Systematis dan Masif !  

Bagi para karyawan, APP berbasis buah ini juga akan memberikan kepuasan tersendiri karena selain hasil rutin yang bisa diharapkan – secara fisik ini jenis investasi yang  bisa benar-benar secara harfiah  dinikmati di usia pensiunnya – dengan melihat pohonnya, memetik buahnya dlsb.

Tetapi masalahnya mayoritas karyawan tentu tidak siap bertani atau berkebun, maka inilah layanan yang akan kami perkenalkan pada event workshop “Mukjizat Al-Qur’an Dalam Dunia Pertanian dan Aplikasinya di Jaman Ini” tanggal 06 September mendatang.

Melalui komunitas yang kita sebut iGrow.club , kita ingin mengintegrasikan seluruh resources pertanian yang sudah ada di jaringan kita sehingga bagi para pemula-pun akan bisa bertani atau berkebun dengan aman melaluai resources yang telah terintegrasi tersebut.

Bertani atau berkebun juga tidak berarti harus membeli tanah yang mahal, karena misalnya Anda bisa menyewa saja lahan untuk menanam satu pohon durian untuk masa 20-25 tahun – periode yang biasanya djanjikan dana pensiun – terkait life expectancy pasca pensiun.

Misalnya Anda akan pensiun usia 55 tahun sedangkan life expectancy orang Indonesia 71 tahun, maka setidaknya Anda butuh penghasilan 16 tahun pasca pensiun. Sewa tanah untuk penanaman pohon 20-25 tahun insyaAllah akan memadai.

Masalah berikutnya adalah apakah ada yang mau menyewakan tanah jangka panjang untuk penanaman pohon ini ? selama ini memang belum, justru itulah yang akan kita adakan sebagai bagian dari resources yang kita integrasikan tersebut.

Melalui program menyewa tanah jangka panjang untuk menanam pohon ini, para karyawan terlibat langsung dalam gerakan menanam pohon dan insyaAllah mendapatkan bagi hasil pada waktunya dia berbuah – tanpa harus memiliki tanah sendiri.

Sedangkan bagi kami, berarti akan ada yang mendanai gerakan menanam pohon ini untuk melestarikan kehidupan yang lebih luas – bukan hanya manusia tetapi juga ecosystem kehidupan secara keseluruhan. Setelah masa kontrak Anda habis-pun pohon akan tetap hidup – menyerap CO2 dan memberi O2 yang cukup bagi kehidupan untuk minimal 2 orang manusia dari setiap pohonnya.

Maka program APP berbasis pohon khususnya pohon buah ini akan memiliki nilai yang sangat tinggi karena bukan hanya memberi income bagi para pensiunan, tetapi juga menjaga kelangsungan kehidupan itu sendiri.

Pertanyaan lebih lanjutnya adalah pohon apa yang sebaiknya kita tanam dan berapa biayanya ? Untuk pohon kita anjurkan pohon buah supaya bisa dinikmati hasilnya tanpa menebang pohonnya.

Financial Model Untuk Durian dan Kelengkeng
Dari sejumlah buah yang banyak diimpor dalam tulisan tersebut di atas, durian dan kelengkeng adalah yang sudah sempat kami kaji karakternya – baik dari sisi tanamannya maupun financial model-nya. Grafik disamping adalah kurang lebih financial model durian dan lengkeng  untuk per pohonnya. Untuk durian kami ambilkan jenis unggul Musang King dan untuk kelengkeng kami ambilkan jenis unggul  Diamond River atau Kristalin.

Negatif di tahun awal adalah untuk biaya sewa lahan, bibit, biaya penanaman dlsb. Angka-angka positif setelah tahun ke 5 adalah hasil panen buah setelah dikurangi biaya-biayanya dan bagi hasil pengelola (asumsinya tidak Anda kelola sendiri). Besarnya biaya di tahun awal ini sangat tergantung lokasi dimana Anda akan menanamnya, karena unsur dominannya adalah biaya sewa lahan – maka bila sewa lahannya murah maka investasi awalnya akan murah dan sebaliknya.

Lantas berapa pohon yang perlu Anda tanam ? tinggal mengalikan saja kira-kira kebutuhan Anda berapa pada saat Anda pensiun nanti dengan ekspektasi hasil bersih per pohon per tahunnya. Total yang Anda butuh keluarkan di tahun awal juga tinggal mengalikannya dengan jumlah pohon.

Selain menyewa , tentu alternative lebih baik adalah bila lahannya Anda punya sendiri atau membeli. Bila ini yang Anda lakukan maka memang akan ada cash out besar di tahun awal, tetapi cash out ini bukan biaya – dia adalah investasi membeli asset tanah yang nilainya juga akan terus naik. Pengelolaan kebun buah di tanah Anda sendiri-pun masih mungkin diintegrasikan dalam pengelolaan iGrow project kami bila lahan Anda berada dalam wilayah kerja kami.


Tentu sangat banyak yang perlu didalami terkait APP yang satu ini, itulah sebabnya kita adakan workshop khusus seperti yang kami umumkan di tulisan dalam link tersebut di atas. InsyaAllah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar