Oleh: Muhaimin Iqbal
Bila 9 dari 10 pegawai baik di negeri maju maupun di negeri seperti kita tidak siap pensiun pada waktunya, maka pasti ada yang salah dengan program pensiun standar yang ada di dunia kerja. Dari sisi finansial ketidak siapan ini terkait dengan aset-aset utama para pegawai berupa dana pensiun, asuransi, tunjangan hari tua dan sejenisnya yang semuanya tersimpan dalam satuan uang fiat. Sedangkan uang fiat dari waktu ke waktu tergerus oleh inflasi dan devaluasi. Lantas apa solusinya ?
Yang
tidak tergerus oleh inflasi adalah benda-benda riil yang nilainya
melekat pada benda itu sendiri. Tetapi benda riil apa yang cocok untuk
program pensiun ? Dinar atau emas dalam jangka panjang terbukti mampu
mempertahankan nilai dari gerusan inflasi maupun devaluasi, hanya saja
Dinar atau emas tidak memberikan pendapatan yang bersifat rutin.
Jadi
Dinar atau emas bagus untuk mengamankan nilai sampai suatu saat
diperlukan untuk kebutuhan yang tidak bersifat rutin. Contoh
penggunaannya adalah untuk biaya haji, membeli/renovasi rumah, anak
masuk sekolah, biaya pernikahan, modal usaha dlsb.
Lantas
untuk membiayai kehiduan sehari-hari Anda di usia pensiun apa yang
cocok ? Semua kegiatan usaha yang halal yang memberikan pemasukan rutin
insyaAllah cocok. Bisa hasil perdagangan yang dikelola dengan baik,
pendapatan dari sewa-menyewa, bagi hasil usaha (deviden), hasil
pertanian dlsb.
Untuk yang terakhir ini yaitu hasil pertanian sebagai Alternative Pension Plan (APP)
saya akan berikan contohnya lebih detil. Pertama yang harus diketahui
adalah usaha pertanian itu termasuk usaha yang beresiko tinggi,
membutuhkan skills yang
sesuai dan bila dilakukan dengan cara konvensional seperti yang
dilakukan oleh para petani pada umumnya selama ini – kita sudah tahu
hasilnya kurang menarik.
Maka agar hasil pertanian ini menjadi menarik sebagai
APP, dia harus ditangani secara professional dan pandai-pandai memilih
jenis-jenis komoditi bernilai tinggi yang pasarnya juga sudah jelas.
Sebagai contoh di tulisan sebelumnya Jalan Kememangan Para Petani saya
sajikan data betapa besarnya impor buah-buahan kita. Kalau ini saja
dijadikan target APP bagi para pegawai maka akan ada potensi yang luar
biasa bagi negeri ini.
Akan ada dana besar masuk ke industri pertanian khususnya buah-buahan sehingga menjadikannya feasible
untuk dikelola secara professional. Negeri ini akan ada program nyata
penurunan impor buah, akan timbul sejumlah besar lapangan kerja baru di
sektor pertanian/perkebunan dan akan ada perbaikan lingkungan (karena
penanaman pohon yang banyak) – yang Terstruktur, Systematis dan Masif !
Bagi
para karyawan, APP berbasis buah ini juga akan memberikan kepuasan
tersendiri karena selain hasil rutin yang bisa diharapkan – secara fisik
ini jenis investasi yang bisa benar-benar secara harfiah dinikmati di usia pensiunnya – dengan melihat pohonnya, memetik buahnya dlsb.
Tetapi
masalahnya mayoritas karyawan tentu tidak siap bertani atau berkebun,
maka inilah layanan yang akan kami perkenalkan pada event workshop “Mukjizat Al-Qur’an Dalam Dunia Pertanian dan Aplikasinya di Jaman Ini” tanggal 06 September mendatang.
Melalui komunitas yang kita sebut iGrow.club , kita ingin mengintegrasikan seluruh resources
pertanian yang sudah ada di jaringan kita sehingga bagi para pemula-pun
akan bisa bertani atau berkebun dengan aman melaluai resources yang
telah terintegrasi tersebut.
Bertani
atau berkebun juga tidak berarti harus membeli tanah yang mahal, karena
misalnya Anda bisa menyewa saja lahan untuk menanam satu pohon durian
untuk masa 20-25 tahun – periode yang biasanya djanjikan dana pensiun –
terkait life expectancy pasca pensiun.
Misalnya
Anda akan pensiun usia 55 tahun sedangkan life expectancy orang
Indonesia 71 tahun, maka setidaknya Anda butuh penghasilan 16 tahun
pasca pensiun. Sewa tanah untuk penanaman pohon 20-25 tahun insyaAllah
akan memadai.
Masalah
berikutnya adalah apakah ada yang mau menyewakan tanah jangka panjang
untuk penanaman pohon ini ? selama ini memang belum, justru itulah yang
akan kita adakan sebagai bagian dari resources yang kita integrasikan
tersebut.
Melalui
program menyewa tanah jangka panjang untuk menanam pohon ini, para
karyawan terlibat langsung dalam gerakan menanam pohon dan insyaAllah
mendapatkan bagi hasil pada waktunya dia berbuah – tanpa harus memiliki
tanah sendiri.
Sedangkan
bagi kami, berarti akan ada yang mendanai gerakan menanam pohon ini
untuk melestarikan kehidupan yang lebih luas – bukan hanya manusia
tetapi juga ecosystem
kehidupan secara keseluruhan. Setelah masa kontrak Anda habis-pun pohon
akan tetap hidup – menyerap CO2 dan memberi O2 yang cukup bagi kehidupan
untuk minimal 2 orang manusia dari setiap pohonnya.
Maka
program APP berbasis pohon khususnya pohon buah ini akan memiliki nilai
yang sangat tinggi karena bukan hanya memberi income bagi para
pensiunan, tetapi juga menjaga kelangsungan kehidupan itu sendiri.
Pertanyaan
lebih lanjutnya adalah pohon apa yang sebaiknya kita tanam dan berapa
biayanya ? Untuk pohon kita anjurkan pohon buah supaya bisa dinikmati
hasilnya tanpa menebang pohonnya.
Negatif
di tahun awal adalah untuk biaya sewa lahan, bibit, biaya penanaman
dlsb. Angka-angka positif setelah tahun ke 5 adalah hasil panen buah
setelah dikurangi biaya-biayanya dan bagi hasil pengelola (asumsinya
tidak Anda kelola sendiri). Besarnya biaya di tahun awal ini sangat
tergantung lokasi dimana Anda akan menanamnya, karena unsur dominannya
adalah biaya sewa lahan – maka bila sewa lahannya murah maka investasi
awalnya akan murah dan sebaliknya.
Lantas
berapa pohon yang perlu Anda tanam ? tinggal mengalikan saja kira-kira
kebutuhan Anda berapa pada saat Anda pensiun nanti dengan ekspektasi
hasil bersih per pohon per tahunnya. Total yang Anda butuh keluarkan di
tahun awal juga tinggal mengalikannya dengan jumlah pohon.
Selain
menyewa , tentu alternative lebih baik adalah bila lahannya Anda punya
sendiri atau membeli. Bila ini yang Anda lakukan maka memang akan ada cash out besar di tahun awal, tetapi cash out
ini bukan biaya – dia adalah investasi membeli asset tanah yang
nilainya juga akan terus naik. Pengelolaan kebun buah di tanah Anda
sendiri-pun masih mungkin diintegrasikan dalam pengelolaan iGrow project
kami bila lahan Anda berada dalam wilayah kerja kami.
Tentu
sangat banyak yang perlu didalami terkait APP yang satu ini, itulah
sebabnya kita adakan workshop khusus seperti yang kami umumkan di
tulisan dalam link tersebut di atas. InsyaAllah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar