Biji-Biji Yang Bersayap

Jum'at, 21 Nopember 2014
oleh: Muhaimin Iqbal

Keindahan ciptaan Allah itu ada di sekitar kita, tetapi sering berlalu begitu saja bila kita tidak memperhatikannya secara serius. Salah satunya adalah ketika saya lagi mendalami seluk beluk pohon kelor (Moringa oleifera ), saya menemukan biji-biji dari pohon ini yang sangat indah – yaitu biji-biji yang bersayap. Pasti ada grand design yang besar dari Sang Maha Pencipta, mengapa biji-biji kelor ini diberi sayap oleh Allah sedang pada biji tanaman lainnya pada umumnya tidak bersayap ?



Biji bersayap buah kelor
Bila Anda perhatikan sayapnya dalam foto di samping, Anda akan menemukan tiga sirip yang teratur rapi pas membentuk poros segitiga sama sisi. Para ilmuwan roket, kincir angin dlsb dengan susah payah memformulasikan tiga sirip ini untuk menghasilkan kinerja terbaik dalam karyanya. Kita sebenarnya diberitahu oleh Allah design terbaikNya, hanya saja kita kurang memperhatikannya apalagi memanfaatkannya.

Buah kelor bila sudah tua, polongnya akan memecah secara otomatis dan biji-bijinya berhamburan keluar – seperti kursi pilot pesawat tempur yang dalam kondisi darurat akan melontarkan dirinya keluar dari pesawat yang hancur.

Dengan sayap berupa tiga sirip yang simetris tersebut, terlempar ke arah manapun dan tertiup angin juga dari arah manapun biji-biji ini tetap stabil. Dengan sayapnya ini pula, biji-biji kelor ini akan bisa terbang dan menyebar jauh – bahkan ketika tangan-tangan manusia tidak ikut menyebarkannya sekalipun.

Pohon –pohon kelor menyebar luas di bumi Nusantara ini pada umumnya melalui penyebaran alami tersebut di atas. Di beberapa wilayah di Jawa bahkan banyak orang takut atau merasa tabu menanam pohon ini karena asosiasinya dengan sesuatu yang mistis, untuk mengusir setan dlsb. Padahal kalau toh ada yang perlu takut dengan pohon ini – mestinya hanyalah setan yang takut – karena hanya mereka yang diusir, bukan manusia !


Buah kelor masak di pohon

Skenario apa gerangan sehingga Allah memberi sayap pada biji buah kelor ini dan pada umumnya tidak pada biji buah yang lain ? (Buah lain yang bijinya bersayap indah dan dikagumi dunia adalah mentimun Jawa – Alsomitra macrocarpa).  Wa Allahu A’lam – hanya Allah yang tahu, tetapi yang jelas ada keberkahan yang sangat banyak dengan biji-biji yang bersayap ini.

Karena biji-biji tersebut tidak jatuh di dekat pohon induknya, maka pohon kelor secara alami bisa menyebar secara luas dengan sendirinya. Dengan menyebarnya pohon yang disebut miracle tree atau tree of life ini, maka sumber-sumber makanan yang baik bagi bagi manusia juga menyebar.

Seandainya manusia pada malas menanam-pun , asal tidak merusak atau menebangnya – daun kelor kering dapat menjadi makanan dengan kadar protein yang sangat cukup (27%) dan juga karbohidrat yang memadai (38%-48%). Bahkan minyak dari biji daun kelor adalah minyak kwalitas tinggi dengan kadar Oleic acid yang  kurang lebih sama dengan minyak zaitun (60-75%).

Dalam suatu riset di University of Malaya – Kuala Lumpur, minyak dari biji kelor terbukti dapat digunakan untuk mesin diesel tanpa perlu modifikasi apapun. Jadi selain untuk makanan (food) minyak dari biji kelor juga berpotensi untuk bahan bakar (fuel) masa depan.

Hanya karena supply-nya yang masih terbatas, pada umumnya minyak dari biji kelor atau di pasaran internasional disebut Ben Oil ini – harganya sangat mahal untuk yang berkwalitas baik. Setelah diproduksi masal-pun nantinya, perkiraan saya harganya masih akan berada pada kisaran harga minyak zaitun – yaitu sekitar 10 kali dari harga minyak sawit. Jadi masih jauh dari ekonomis untuk bahan bakar itu, tetapi setidaknya kita ada bayangan bila suatu saat bener-bener krisis bahan bakar di dunia.

Dengan budidaya normal, satu hektar kebun sawit menghasilkan minyak sekitar 3.75 ton. Sedangkan satu hektar yang sama untuk kebun  kelor hasil minyaknya kurang lebih hanya sekitar 1 ton. Tetapi karena harga minyaknya yang terendah 10 kali lipat minyak sawit tersebut di atas, maka dari sisi pendapatan kebun kelor akan berkisar 2.67 kali kebun sawit per hektarnya.

Masih ada dua peluang untuk meningkatkan lebih jauh pendapatan petani yang menanam pohon kelor yaitu yang pertama dari sisi daunnya – untuk bahan herbal maupun  bahan makanan/suplemen bergizi tinggi. Pendapatan dari daun ini bahkan bisa lebih tinggi dari bijinya !

Kedua adalah kemungkinan untuk ditanam secara super intensif – menjadi kebun-kebun yang rindang – yang petunjukanya ada di surat ‘Abasa ayat 28 dan 30. Dengan metode ini hasil panen berupa daun maupun biji bisa jauh lebih besar dari yang ada selama ini.

Maka dengan biji-biji yang bersayap ini insyaAllah kita bisa terbang jauh, mengatasi problem pangan, gizi, kesehatan, bahan bakar dan bahkan juga problem ekonomi secara umum. InsyaAllah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar