Startup Tidak Berbatas Usia

Ahad, 20 Maret 2016
Oleh: Muhaimin Iqbal
 
Ada setidaknya tiga mitos di dunia startups – perusahaan atau institusi baru yang tumbuh dengan pesat – yang semuanya tidak benar. Mitos pertama adalah dunia startups  hanya untuk anak muda, yang kedua adalah hanya terkait perusahaan teknologi khususnya teknologi informasi, dan yang ketiga adalah hanya yang terkait dunia komersial. Riset membantah mitos-mitos tersebut, dan kami di Startups Center Indonesia – Depok sedang berusaha membuktikannya.


Tentang startups hanya untuk anak muda, sebuah study yang dilakukan oleh The Kauffman Foundation menemukan fakta bahwa rata-rata usia pendiri startups adalah berusia 39 tahun ketika membuat perusahaannya yang pertama. Tetapi pendiri startups yang memulainya di atas 50 tahun, ternyata dua kali lipat lebih banyak dari yang memulainya di bawah 25 tahun.

Banyak sekali cerita sukses orang-orang yang memulai usahanya di usia senja, Carlos Slim orang terkaya di dunia saat ini, memulai suksesnya pada usia di atas 60-an. Demikian pula pula yang familiar dengan kita pendiri Kentucky Fried Chicken (KFC) Harland Sanders atau lebih dikenal dengan Colonel Sanders, memulai usahanya pada usia 65 tahun.

Startups yang dimulai di usia lanjut juga bukan dominasi pria, Lisa Gable pendiri perusahaan yang memproduksi tali bra Strap-Mate – memulai usahanya pada usia 70 tahun. Jeanne Dowell  founder pakian yoga – Green Budha  memulainya pada usia 80 tahun. Di Jepang bahkan ada seorang nenek berusia 84 tahun yang memulai usaha real estate dan sukses !

Di dunia Islam kita juga memiliki contoh terbaik kita – uswatun hasanah – yaitu Nabi besar Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang memulai perang besar pertamanya pada usia 55 tahun, yang kemudian diikuti serangkaian peperangan demi peperangan.

Lantas bagaimana kita tahu, kapan kita sudah terlalu tua untuk memulai usaha ? berikut tes sederhananya :

Pertama , setidaknya Anda perlu 2 tahun rintisan untuk usaha baru. Perlu rata-rata 9-12 bulan untuk menciptakan produk atu mengimplementasikan ide dan 9-12 bulan lagi untuk mulai menghasilkan pendapatan yang significant. Bila Anda tidak sabar untuk 2 tahun awal ini maka Anda sudah terlalu tua untuk memulai usaha – meskipun secara lahir usia Anda masih belasan tahun !

Kedua, Anda perlu commitment untuk bekerja dan terus berfikir selama  8,760 jam pertahun, yaitu 24 x 365. Artinya Anda harus terus memikirkan pekerjaan Anda (ciptaanNya) ketika Anda beraktivitas (berdiri), istirahat (duduk) maupun tidur – bermimpi-pun Anda tantang pekerjaan tersebut.

Dan bila Anda muslim jangan lupa terus mengingatNya (berdzikir) agar Anda beruntung. Bila Anda lakukan ini, maka Andalah yang akan menguasai inti persoalan di bidang Anda – Anda menjadi master di bidang Anda. Petunjuknya Ada di Al-Qur’an ayat 190-191. Bila Anda tidak bisa commit 24x365 ini, maka Anda sudah terlalu tua untuk memulai usaha baru.

Yang ketiga Adalah beranikah Anda membakar kapal Anda ? seperti yang dilakukan Thariq bin Ziyad di akhir abad 1 H, ketika memimpin 7,000 pasukan menaklukkan Spanyol. Kapal-kapal yang digunakan untuk menyeberangi laut mencapai pantai tenggara Spanyol – dibakar seluruhnya, agar tidak ada opsi bagi pasukannya untuk balik ke negerinya – pilihannya hanya dua  yaitu maju atau mati.

Bila Anda mau usaha tetapi enggan meninggalkan pekerjaannya yang lama, atau penyakit anak muda sekarang adalah belajar usaha sambil menunggu panggilan dari lamaran pekerjaannya – maka ini semua membuat Anda terlalu tua untuk memulai usaha Anda sendiri.

Dengan tiga tes sederhana tersebut, kini Anda punya bayangan – apakah Anda masih cukup muda untuk merintis usaha Anda sendiri ? bila jawabannya Iya, maka inilah saatnya Anda untuk memulai. Bila jawabannya tidak-pun tidak masalah, tetapi Anda harus mulai bisa melupakan mimpi Anda untuk menjadi entrepreneur.

Lantas dari mana mulainya ? Banyak cara untuk memulai, karena usaha sering terlahir dari ide yang melintas di pikiran  - inspirasi bisa datang kapan saja dan di bidang apa saja, tidak harus terkait teknologi. Bila inspirasi tidak juga datang, bergabung dengan komunitas yang memiliki visi yang sama akan memudahkannya.

Pasca IOF Workshop pekan lalu, team kami membuat fanpage di facebook dengan nama Happy Farmers,  tanpa diduga ternyata responnya sangat baik – lebih dari 2,000 orang bergabung dalam waktu kurang dari sepekan. Berbagai inspirasi-pun muncul dari sini.

Diantaranya adalah lahirnya PT. Etherische Olie International (ELIEN), yang terinspirasi oleh konsep sederhana tentang petani yang berbahagia – Happy Farmers. Menarik sekali proses lahirnya ELIEN ini, sekaligus eksotis karena didukung sejarah panjang keunggulan negeri ini di bidang pertanian sejak jaman Belanda dahulu.

Akar Wangi - Vetiveria zizanioides
Di Garut ada suatu daerah yang bernama Pasir Wangi, mengapa namanya demikian ? karena di daerah ini dahulu terkenal menghasilkan tanaman yang akarnya berbau wangi – yang dikenal dengan nama Akar Wangi (Vetiveria zizanioides), yaitu tanaman yang menghasilkan minyak atsiri yang disebut Vetiver Essential Oil atau Vetiver Oil.

Hingga kini Vetiver Oil sangat dibutuhkan industri parfum di dunia, tetapi mengapa para petani di sana tidak banyak lagi yang berminat menanam tanaman ini ? Jawabannya klasik, yaitu petani tidak happy dengan tanaman ini. Harga jual di tingkat petani terlalu rendah, dan nyaris tidak ada peningkatan hasil per hektar tanamannya – malah hasilnya terus menurun dari waktu kewaktu.

Maka factor ket-tidak happy-an petani inilah yang menghentikan suatu produk unggulan di negeri ini. Bila ini bisa kita dandani, maka kita aka bisa kembali membangkitkan kejayaan dunia pertanian di negeri ini.

Maka inilah antara lain exactly yang dilakukan oleh komunitas Happy Farmers yang baru berusia sepekan tersebut. Kami bicara dengan pasar global untuk menyepakati harga dan skala produksi yang mereka butuhkan, kami bicara dengan para petani untuk menyepakati upah kerja, harga jual petani dlsb – hingga everybody happy.

Kini pasar terbuka sudah, skills di tingkat petani juga sudah ada – tinggal ditingkatkan produktifitasnya dengan memperkenalkan konsep bertani yang benar – khususnya terkait tanah yang hidup, gembur dan penuh nutrisi yang menghidupkan (ihtazzat, warabat, waanbatat) – maka petani insyaAllah akan happy, demikian pula pasar yang siap menyerapnya secara global.

Tinggal satu missing link lagi yang perlu diisi, yaitu dari mana para petani ini akan memiliki modal untuk kembali menanam Akar Wangi ? Lha wong dunia perbankan pasti enggan untuk membiayai kegiatan semacam ini.

Di situlah peran iGrow, startup bidang pertanian yang kini mendunia yang juga lahir di Startup Center – Depok. Konsep iGrow yang mengintegrasikan agricultural resources utama seperti pasar, skills dan modal – yang kini bahkan diminati para petani Organic di benua Amerika, petani zaitun di Italia dlsb – mengapa tidak kita gunakan untuk solve problem yang ada di negeri sendiri ?

Dengan system iGrow-lah missing link di industri minyak akar wangi bisa kita isi, para pembaca situs ini bisa berperan sebagai sponsor para petani yang  membutuhkan modal untuk kembali menanam akar wangi. Pasar global-pun sudah siap menerima produknya – bahkan mereka sudah bersedia mengikat kontrak. Apalagi yang ditunggu ?

Tidak ada yang ditunggu, tinggal siapa yang merasa cukup muda untuk berperan menggabungkan semua itu menjadi sebuah startup – yang menghadirkan kebahagiaan bagi para petani – Happy Farmers.

Startup Anda bisa dimulai pada usia berapapun, dan di bidang apapun – baik yang berorientasi profit maupun yang non-profit. Atau keduanya, berorientasi profit tetapi pada saat yang bersamaan juga menghadirkan berbagai kebaikan – seperti kebahagiaan para petani tersebut di atas.

Sekaligus menghidup-hidupkan satu sunnah lagi yang inherent dengan umat ini. Salah satu kecintaan Nabi kita adalah wewangian, maka umatnya-pun mestinya selalu tampil wangi. Bila umat yang jumlahnya mencapai lebih dari 1.5 milyar ini seharusnya tampil wangi, lantas apakah kita akan membiarkan industri wewangian ini yang menguasai orang lain ? Harusnya kita juga.


Tertarik ? bagaimana bergabung di komunitas Happy Farmers ini ? cukup bergabung dalam event-event pelatihannya, yang akan datang adalah Urban Farming Workshop 23/24 April 2016 , maka Anda sudah akan tergabung otomatis di Happy Farmers Community – lengkap dengan segudang resources dan inspirasinya yang tidak ternilai. 

Di luar industri pertanian, Anda dapat juga bergabung di Startups Center Indonesia  - Depok, yang insyaallah senantiasa siap mendampingi Anda mulai dari brainstorming idea, memotivasi, meng-inspirasi dan menchallenge ide-ide usaha Anda sampai siap diimplementasikannya di lapangan. Kelas yang lebih terstruktur dan terjadwal dalam bentuk Startup Academy, insyaallah juga sudah bisa dimulai di pertengahan tahun ini.  InsyaAllah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar