‘Kuda Hitam’ Ekonomi Bernama Internet...

Oleh: Muhaimin Iqbal
Rabu, 18 April 2012

Pagi ini harian Republika (18/04/2012) dalam Teraju-nya antara lain menyajikan tulisan dengan judul ‘Ramai-Ramai Menggeber Internet’.  Bagi saya yang sangat menarik dari tulisan ini adalah angka-angka yang mereka kutip dari  hasil riset yang dilakukan oleh Deloitte Access Economic. Disitu diungkapkan bahwa tahun lalu dunia internet menyumbang 1.6% atau setara Rp 116 trilyun dari PDB kita, sementara ekspor gas alam cair ‘hanya’ berkontribusi 1.4% dan kelistrikan hanya 0.5%. Inilah yang saya sebut ‘kuda hitam’ ekonomi itu.


Bisa dibayangkan bila ekspor gas alam cair yang heboh diperebutkan antara negeri-negeri pengimpor dan industri dalam negeri yang juga sangat membutuhkannya,  ternyata lebih rendah kontribusinya dari nilai kontribusi ekonomi internet yang luput dari perhatian kita. Bayangkan pula bila bidang kelistrikan yang mengurusi hajat hidup orang banyak dan utamanya dikelola oleh BUMN dengan asset terbesar di negeri ini, ternyata juga kontribusi ekonominya kurang dari 1/3 kontribusi dunia internet !.

Lantas apa yang bisa kita tangkap dari fenomena ini ?. Ada peluang ekonomi yang sangat-sangat besar yang seharusnya bisa di garap ramai-ramai oleh masyarakat negeri ini – seperti dalam judul tulisan Republika tersebut.

Bila hanya BUMN, perusahaan raksasa dan para perusahaan asing yang bisa menggarap industri energy seperti gas alam cair dan kelistrikan tersebut diatas, tidak demikian halnya dengan industri yang berbasis internet.

Dengan nyaris tanpa modal-pun Anda bisa memasuki dunia ekonomi berbasis internet yang terkenal dengan potensi Return On Equity (ROE)-nya yang sangat tinggi tersebut.

Contoh kasus sederhananya begini, untuk berjualan secara fisik di pinggiran kota Jakarta Pak Ahmad perlu membeli Ruko sebesar Rp 800 juta. Dalam setahun dia bisa berjualan dengan Turn Over juga Rp 800 juta. Dengan margin bersih 10% atau Rp 80 juta setahun, ROE pak Ahmad adalah 10% per tahun.

Anak Pak Ahmad yang bernama Al-Fatih sebagaimana anak muda jaman ini fasih menggunakan gadget-nya di dunia internet. Hanya dengan tablet PC seharga Rp 4 juta yang dibelikan bapaknya dia sudah bisa berjualan produk-produk yang sama dengan yang dijual bapaknya – dan dengan turn-over yang sama pula yaitu Rp 800 juta. Dengan margin yang sama-sama 10 % atau Rp 80 juta setahun, ROE alfatih adalah Rp 80 juta/Rp 4 juta x 100% yaitu 2,000%.

Bisa Anda lihat sekarang efeknya terhadap ekonomi bukan ?. Dengan modal equity yang sedikit, dunia ekonomi berbasis internet bisa memberikan hasil yang berlipat-lipat. Itulah mengapa ekonomi berbasis internet yang baru berkembang beberapa tahun terakhir di negeri ini sudah bisa melampaui industri energy yang menuntut modal- modal raksasa dan pengalaman di bidangnya lebih dari ½ Abad.

Pertanyaannya adalah dimana peluang orang-orang seperti kita semua dalam ekonomi berbasis internet ini ?, itulah Al-Fatih – Al Fatih bidang ekonomi yang ingin kita bangun menjadi generasi ‘Abdurrahman bin Auf’ ,  yang akan kita pacu menjadi ‘kuda hitam’ ekonomi melalui serangkaian pelatihan e-commerce gratis. Pelatihan tersebut insyaallah akan mulai akhir pekan ini, pekan depan dan pekan berikutnya lagi. Jadwal selanjutnya menyusul.

Empat tahun dari sekarang (2016), nilai kontribusi ekonomi dunia internet menurut perkiraan lembaga riset yang dikutip Republika tersebut diatas – akan mencapai 2.5% dari PDB atau bisa mencapai Rp 324 trilyun. Peluang kitakah ini ? atau peluang orang lain dan kita memilih tetap menjadi ‘pasar’nya ?.

Insyaallah kita bisa ramai-ramai menjadikannya sebagai peluang kita, bila kita mau belajar bareng, bekerja sama hand-in-hand membangun kekuatan bersama. Jangan lupa pemain-pemain raksasa domestik maupun dunia juga sudah lebih dahulu tahu potensi besar ini dibandingkan rata-rata kita.

Tetapi ibarat pacuan kuda, berbeda dengan industri fisik yang padat modal , di industri yang berbasis internet ini kita memiliki garis start yang sama. Kita bisa menjadi ‘kuda-kuda hitam’ yang melaju dengan kencang, berpacu dengan ketenaran pemain-pemain besar, pemain-pemain lama, berpacu dengan kekuatan modal mereka..., InsyaAllah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar