The Preppers…

Selasa, 27 November 2012
Oleh: Muhaimin Iqbal
 
Ada sekelompok masyarakat di Amerika Serikat yang meyakini bahwa ‘kiamat’ (dalam persepsi mereka) akan segera terjadi. Mereka melakukan segala macam persiapan dari mulai makanan kaleng sampai bunker bawah tanah. Bahkan kini mulai banyak situs-situs internet yang memunculkan berbagai produk untuk menyongsong hari ‘kiamat’ ini.  Kelompok masyarakat yang mempersiapkan diri menghadapi hari ‘kiamat’ ini menyebut dirinya The Preppers.


Yang menarik adalah penyebab ‘kiamat’ yang mereka antisipasi untuk menghadapinya itu. Dari sejumlah penyebab seperti perang nuklir, aksi terrorism, krisis minyak sampai jatuhnya nilai Dollar Amerika – penyebab terakhir ini yang sangat banyak diyakini akan menjadi ‘kiamat’ di Amerika yang paling dekat.

Mengapa mereka meyakini bahwa Dollar Amerika akan mudah sekali jatuh dan bisa terjadi kapan saja ? Mereka punya alasan antara lain karena Amerika berhutang begitu besar ke dua negara ‘ musuh bebuyutan’-nya yaitu China dan Jepang.

Secara historis Amerika yang berideologi kapitalis berseberangan dengan ideologi China yang komunis, perang ideologi itu kini terwujudkan dalam perang dagang antara keduanya dan perang mata uang. Cilakanya China memegang kartu truf Amerika yaitu berupa hutang Amerika yang mencapai US$ 1.15 trilyun terhadap China. Di mata para preppers , begitu China menarik piutangnya ini kapan saja – akan langsung terjadi ‘kiamat’ di Amerika.

Bila China tidak melakukannya, ancaman kedua bisa datang dari Jepang yang pernah diluluh lantakkan Amerika pada Perang Dunia ke II, saat itu kaisar Jepang dihinakan untuk bertekuk lutut dihadapan jendral perang Amerika. Negeri Jepang itu kini juga memegang kartu truf Amerika, Jepang merupakan kreditor kedua terbesar Amerika dengan nilai pinjaman mencapai US$ 1.12 trilyun. Sama dengan China, Jepang juga mampu membuat ‘kiamat’ di Amerika bila Jepang menarik pelatuk piutangnya kapan saja.

Sama dengan the Preppers, kita umat Islam juga meyakini bahwa kiamat yang sesungguhnya bisa terjadi kapan saja. Hanya banyak sekali perbedaan mendasar antara The Preppers dengan kita.

Bila para preppers di Amerika bersusah payah menyusun Handbook for the Preparedness-nya mereka sendiri yang bolong disana-sini, kita beruntung sudah disiapkan dua pegangan yang akan menyiapkan kita menghadapi hari akhir itu.  Karena yang membuat adalah Yang Maha Tahu langsung (Al-Qur’an) atau melalui wahyuNya yang kemudian diucapkan atau dilaksanakan oleh RasulNya (Sunnah), maka pegangan kita tersebut menjadi sempurna tanpa cela.

Perbedaan lain adalah ketika para preppers melakukan persiapannya dengan penuh kepanikan – karena mereka akan menghadapi sesuatu yang amat sangat buruk, kita umat ini menghadapinya dengan rasa optimis.

Bagaimana umat Islam di jaman ini bisa dengan optimis menghadapi scenario hari akhir itu ?  karena antara lain adalah dunia belum akan kiamat sebelum bumi ini bisa kita subur makmurkan sekali lagi .

"Tidak akan terjadi hari kiamat, sebelum harta kekayaan telah tertumpuk dan melimpah ruah, hingga seorang laki-laki pergi ke mana-mana sambil membawa harta zakatnya tetapi dia idak mendapatkan seorangpun yang bersedia menerima zakatnya itu. Dan sehingga tanah Arab menjadi subur makmur kembali dengan padang-padang rumput dan sungai-sungai " (HR. Muslim).

Bahkan ketika rangkaian peristiwa kiamat sudah mulai dan di tangan kita masih memegang benih pohon, kitapun masih diperintahkan untuk menanamnya.

Perbedaan yang lain adalah  The Preppers menyiapkan dirinya untuk sendirian siap menghadapi ‘kiamat’ yang mereka takutkan, bahkan di tayangan National Geographic beberapa hari lalu saya menyaksikan bagaimana mereka bersiap dengan segala macam senjata – untuk memproteksi diri dari jarahan orang lain yang tidak siap.

Sebaliknya kita, persiapan menghadapi kiamat yang sesungguhnya itu justru memperbanyak amal kebajikan yang manfaatnya bisa dinikmati oleh orang lain. Kita berusaha keras untuk menjadi pasukan Allah yang menyuburkan kembali bumi, menanam pohon – tanpa harus berfikir siapa nanti yang menikmatinya.

Dari perbedaan sikap dalam menghadapi krisis yang sangat besar seperti ‘kiamat’ ini saja, sebenarnya dunia sudah bisa memilih – siapa yang pantas menjadi pemimpin dunia itu ! mereka yang kapitalis individualistis – yang hanya memikirikan dirinya sendiri atau kelompoknya, atau umat yang rahmatan lil alamain – yang berjuang keras memakmurkan bumi untuk mempertahankan kehidupan bagi seluruh penghuninya, tanpa melihat batasan negara, bangsa dan bahkan agama. InsyaAllah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar