One Big Thing…

Rabu, 12 Desember 2012
Oleh: Muhaimin Iqbal
Tidak banyak orang yang bisa menikmati pekerjaannya, bila Anda salah satunya maka banyak-banyaklah bersyukur. Ketika Anda bersemangat bangun pagi untuk bisa segera melanjutkan pekerjaan Anda, ketika Anda bahagia di Ahad malam karena esuk paginya adalah Senin dan pekerjaan telah menunggu Anda, ketika hati Anda tulus dan antusias ketika membicarakan pekerjaan Anda – maka itulah antara lain tanda-tanda Anda menikmati pekerjaan itu. Bagaimana kalau sebaliknya ?


Bangun pagi terasa begitu berat karena pekerjaan yang menteror pikiran Anda, Ahad malam menjadi waktu yang menyedihkan karena esuk pagi ‘penjara pekerjaan’ telah menunggu. Anda enggan membahas pekerjaan Anda dan kalau toh terpaksa membahasnya, Anda kehilangan antusiasme. Bila ini yang Anda alami, kemungkinan Anda memang tidak bahagia dengan pekerjaan Anda.

Lantas apa yang menyebabkan sedikit orang bisa menikmati pekerjaannya dan mayoritasnya tidak menikmati ?, yang menikmati tersebut menemukan One Big Thing (OBT)* dalam pekerjaannya, sedang bagi kebanyakan orang bekerja adalah bekerja – melaksanakan kewajiban, suka atau tidak suka tetap harus dilaksanakan.

OBT bukan masalah posisi atau jabatan, besarnya gaji atau status sosial. OBT adalah masalah kesesuaian antara apa yang INGIN Anda lakukan dengan apa yang HARUS Anda lakukan. Bila selama ini Anda dalam pekerjaan  Anda melakukan yang memang INGIN Anda lakukan, maka sangat bisa jadi Anda telah menemukan OBT bagi Anda.

Saya mengenal seorang ustadzah yang harus berganti kendaraan 5 kali berangkat dan 5 kali balik untuk pergi dan pulang dari pekerjaannya. Pekerjaannya mengajar ngaji pada sebuah majlis taklim ibu-ibu kampung yang sudah sangat susah diajari, tetapi itu semua dilaksanakannya dengan sabar dan senang hati.

Tidak peduli gaji dia habis untuk transport, dia selalu ceria ketika berangkat menuju ke tempat kerjanya dan tetap menyisakan kebahagiaannya ketika pulang kerja – dia menemukan OBT-nya.

Sebaliknya saya juga mengenal sejumlah teman yang beken dan kaya raya sejak era reformasi. Pekerjaan dan status sosialnya-pun membawa nama ‘terhormat’ setiap kali diucapkan. Tetapi masyarakat dan media masa sering memergoki mereka justru sedang tidur ketika seharusnya mereka lagi bekerja. Lembaga mereka menjadi tempat yang paling tidak disiplin dalam hal kehadiran. Mereka mendapat pekerjaan dengan call sign ‘terhormat’ tetapi mereka gagal menemukan OBT-nya.

Apa Anda berfikir bahwa Bapak-bapak yang terhormat disana akan mbolos dari pekerjaannya atau tidur di saat seharusnya bekerja – bila mereka menikmati pekerjaannya ?

Poinnya adalah apapun pekerjaan Anda, Anda bisa menemukan OBT Anda. Bila belum Anda rasakan dalam pekerjaan Anda, langkah-langkah berikut dapat membantu Anda menemukannya.

·       Temukan pekerjaan yang memang sesuai dengan kompetensi Anda.
·       Temukan pekerjaan yang atasan Anda dapat menjadi pemimpin dan panutan Anda, bukan majikan yang harus Anda layani.
·       Temukan niche , yang meskipun kecil atau sempit scope-nya tetapi Andalah yang paling fit di niche ini.
·       Temukan gambaran besar (big picture) dari pekerjaan Anda, meskipun kecil yang Anda lakukan – tetapi Anda tahu bahwa ini adalah bagian dari pekerjaan besar yang Anda yakini.
·       Temukan values – tata nilai dalam pekerjaan Anda, sesuatu yang layak Anda perjuangkan bahkan ibaratnya mati-pun Anda rela untuk memperjuangkannya.

Bila dengan lima hal tersebut di atas Anda belum juga menemukan OBT yang mendatangkan kebahagiaan dalam apa yang Anda lakukan, maka langkah terakhir adalah melihat pekerjaan Anda dari perspektif yang lain.

Di Budapest - Hungaria ada bangunan museum yang design luarnya sangat indah tetapi bernama House of Terror. Di dalamnya dipamerkan kekejaman tentara Nazi ketika Jerman menguasai negeri itu tahun 1940-an, kemudian juga tentara Uni Soviet yang juga menguasai negeri itu tahun 1950-an.

Dalam masa kekuasaan dua rezim tersebut Fasis – Jerman maupun Komunis Uni Soviet begitu banyak orang mati disiksa atau mati kelaparan karena kerja paksa. Tetapi yang survive juga tidak kalah banyaknya. Lantas apa rahasia para survivor itu ?, inilah yang menarik.

Korban yang mati dalam kerja paksa adalah mereka-mereka yang tersiksa dengan pekerjaan fisiknya yaitu membelah dan mengangkat batu-batu besar yang dipakai untuk membangun kota Budapest. Yang survive-pun pekerjaan fisiknya sama, tetapi mereka melaksanakannya dengan senang hati sambil bernyanyi-nyanyi penuh semangat.

Dalam benak para survivor ini mereka tidak sedang membelah dan mengangkat batu, mereka sedang membangun kota, membangun kehidupan yang lebih baik !

Jadi bila Anda tidak berhasil menemukan OBT Anda sendiri dengan lima langkah tersebut di atas, Anda masih bisa mengubah persepsi Anda dan mengikuti OBT orang lain. Bahwa Anda tidak sedang membelah dan mengangkat batu, tetapi Anda sedang membangun kota dan kehidupan yang lebih baik. InsyaAllah Anda bisa bahagia dengan apapun pekerjaan Anda !.

* Dari Buku One Big Thing karya Philip Howard Coke (Thomas Nelson, Nashville 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar