Oleh: Muhaimin Iqbal
Banyak yang tidak menyadari bahwa dunia usaha dan pekerjaan telah berubah drastis dalam dasawarsa terakhir. Pendorong utamanya antara lain adalah akses internet yang meluas, smartphone yang semakin canggih dan murah, kemacetan kota-kota besar yang semakin parah dlsb. Salah satu perubahan besar tersebut adalah lahirnya pekerjaan-pekerjaan sepele atau di dunia disebut tiny jobs, yang bisa menjadi peluang besar bagi (perusahaan) Anda !
Tiny jobs
adalah pekerjaan-pekerjaan yang nampaknya remeh-temeh, tidak ekonomis
atau tidak efisien untuk menjadi pekerjaan tetap – tetapi tetap harus
ada yang mengerjakannya. Beberapa contoh tiny jobs antara lain adalah menjawab survey questionnaire,
mencicipi makanan, mengetes kwalitas layanan customer services, memfoto
menu restoran, membaca artikel sebelum resmi dipublikasikan dlsb.
Semakin hari semakin banyak jenis tiny jobs
ditawarkan di dunia maya, semakin banyak yang bersedia membayar untuk
pekerjaan yang nampaknya remeh-temeh. Bahkan kalau diseriusi tiny jobs ini bisa memberikan penghasilan yang melebihi pekerjaan tetap para pegawai full-time di kantoran, institusi maupun pabrik-pabrik.
Di
pasar kita di Indonesia mungkin memang belum umum, tetapi justru disini
peluang besarnya. Peluang ini menjadi semakin besar setelah system barter dengan point yang saya perkenalkan di tulisan kemarin (03/12) digunakan.
Perusahaan
asuransi umum misalnya, mereka selalu dihadapkan pada situasi dilematis
untuk melakukan survey atau tidak melakukannya ketika mereka menerima
pertanggungan baru. Bila dilakukan dengan karyawannya sendiri, biaya
survey rumah atau mobil misalnya mengkonsumsi porsi besar dari premi
yang diterima.
Bila
tidak dilakukan survey, bagaimana mereka tahu bahwa rumah yang
diasuransikan tidak di daerah rawan kebakaran / rawan banjir ?,
bagaimana mereka tahu kendaraan yang akan diasuransikan masih mulus atau
sudah nabrak dan babak belur di sana sini ?. Mereka akan terekpose
dengan risiko yang mereka tidak ketahui bila mereka tidak melakukan
survey.
Dengan tiny jobs
mereka bisa merekrut ribuan surveyor melalui social media. Para
surveyor ini-pun tidak perlu digaji tetap, tidak perlu dibayari ongkos
transportnya dlsb. Mereka hanya digaji setiap kali mereka memberi
laporan atas assignment
yang dialokasikan kepadanya. Survey rumah atau mobil yang sederhana
dapat dialokasikan ke surveyor terdekat sehingga dengan bayaran tiny
(kecil)-pun layak untuk dilakukan.
Hal
yang sama dapat dilakukan oleh pengelola situs web yang menyajikan
jaringan makanan terbaik di setiap lokasi. Sangat berat apabila
dilakukan sendiri dengan mengirim surveyor dan pencicip makanannya ke
seluruh pelosok negeri. Yang dapat dilakukannya lagi-lagi adalah
merekrut ribuan surveyor dan pencicip makanan yang tersebar dan mencover
seluruh wilayah yang dijadikan target areanya.
Para
surveyor ini-pun tidak perlu digaji tetap, cukup dibayari makanan yang
mereka makan-pun mereka akan bersedia. Bayangkan kalau Anda bisa makan
gratis di restoran-restoran mana saja, hanya Anda perlu memfoto makanan
tersebut sebelum Anda makan dan kemudian menulis rekomendasi Anda
setelah selesai makan – kemudian kirim foto dan rekomendasi Anda ke
situs pengelola yang membayari makanan Anda !
Tiny jobs
juga dapat dilaksanakan di internal perusahaan atau institusi untuk
mendongkrak kinerja, memperbaiki budaya dlsb. Perusahaan Anda misalnya
dapat memberikan point ke setiap karyawan yang menyampaikan ide
konstruktif untuk kemajuan usaha, setiap karyawan yang dapat
mengidentifikasi peluang pasar atau klien baru, setiap karyawan yang
bisa melakukan penghematan biaya dlsb-dlsb.
Agar memberi impact dan effect ‘wow’ di kantor Anda, point dapat dibagikan langsung segera setelah tiny jobs (pekerjaan remeh temeh diluar tugas pokoknya) selesai dilaksanakan. Dengan demikian karyawan Anda akan berlomba-lomba berbuat above and beyond course of duty-nya.
Bagaimana membayar tiny jobs
agar si penerima tidak merasa ‘diremehkan’ dengan uang kecil, dan
bahkan dengan suka rela mereka senang melakukannya ? ya dengan point itu
tadi. Namun point-nya bukan point basa-basi ‘ Anda mendapatkan point’
atau ‘point Anda bertambah sekian…’, tetapi point yang benar-benar
bernilai setelah point ini terakumulasi.
Dunia penerbangan misalnya memberikan point kepada para frequent flyers-nya,
perbankan dan bahkan operator seluler-pun rajin membagikan point. Hanya
saja point-point tersebut umumnya tidak mempunyai nilai referensi yang
pasti, sehingga Anda tidak pernah tahu berapa nilai point yang telah
Anda kumpulkan. Karena tidak yakin akan nilainya, Anda pun enggan untuk
secara sengaja mengumpulkan point-point dari mereka ini.
Akan sangat berbeda manakala point yang digunakan untuk membayar atau memberi reward pada tiny jobs
tersebut di atas adalah point-point yang memiliki referensi nilai baku –
sepanjang jaman (tidak mengenal expire) dan berlaku di belahan dunia
manapun di dunia dengan nilai sama. Itulah point yang mulai dapat Anda
ikuti nilainya di www.indobarter.com.
Dengan point indobarter ini orang tidak merasa dibayar kecil atas tiny jobs yang
mereka lakukan, perusahaan atau institusi yang menggunakan-pun tidak
akan terasa berat untuk mendongkrak kinerja dan meningkatkan efisiensi
kerjanya.
Sebagai contoh untuk memotret mobil-mobil di lingkungan Anda untuk perusahaan asuransi Anda
akan memperoleh 200 point per mobil, untuk menjawab questionnaire Anda
mendapat 100 point per questionnaire, untuk setiap photo dan rekemendasi
menu di satu restoran 250 point atau makan gratis di restoran tersebut,
untuk ide baru Anda yang diterima perusahaan dihargai 10,000 point dst.
Maka dengan kombinasi distribusi kerja tiny jobs
dengan barter point, pekerjaan besar bisa menjadi ringan dan pekerjaan
dengan upah kecil akan berakumulasi menjadi besar. Silahkan hubungi kami
bila Anda tertarik dengan solusi dan aplikasinya di perusahaan atau
institusi Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar