Peluang Maxi di Pekerjaan Tiny…

Selasa, 04 Desember 2012
Oleh: Muhaimin Iqbal
Banyak yang tidak menyadari bahwa dunia usaha dan pekerjaan telah berubah drastis dalam dasawarsa terakhir. Pendorong utamanya antara lain adalah akses internet yang meluas, smartphone yang semakin canggih dan  murah, kemacetan kota-kota besar yang semakin parah dlsb. Salah satu perubahan besar tersebut adalah lahirnya pekerjaan-pekerjaan sepele atau di dunia disebut tiny jobs, yang bisa menjadi peluang besar bagi (perusahaan) Anda !


Tiny jobs adalah pekerjaan-pekerjaan yang nampaknya remeh-temeh, tidak ekonomis atau tidak efisien untuk menjadi pekerjaan tetap – tetapi tetap harus ada yang mengerjakannya. Beberapa contoh tiny jobs antara lain adalah menjawab survey questionnaire, mencicipi makanan, mengetes kwalitas layanan customer services, memfoto menu restoran, membaca artikel sebelum resmi dipublikasikan dlsb.

Semakin hari semakin banyak jenis tiny jobs ditawarkan di dunia maya, semakin banyak yang bersedia membayar untuk pekerjaan yang nampaknya remeh-temeh. Bahkan kalau diseriusi tiny jobs ini bisa memberikan penghasilan yang melebihi pekerjaan tetap para pegawai full-time di kantoran, institusi maupun pabrik-pabrik.

Di pasar kita di Indonesia mungkin memang belum umum, tetapi justru disini peluang besarnya. Peluang ini menjadi semakin besar setelah system barter dengan point yang saya perkenalkan di tulisan kemarin (03/12) digunakan.

Perusahaan asuransi umum misalnya, mereka selalu dihadapkan pada situasi dilematis untuk melakukan survey atau tidak melakukannya ketika mereka menerima pertanggungan baru. Bila dilakukan dengan karyawannya sendiri, biaya survey rumah atau mobil misalnya mengkonsumsi porsi besar dari premi yang diterima.

Bila tidak dilakukan survey, bagaimana mereka tahu bahwa rumah yang diasuransikan tidak di daerah rawan kebakaran / rawan banjir ?, bagaimana mereka tahu kendaraan yang akan diasuransikan masih mulus atau sudah nabrak dan babak belur di sana sini ?. Mereka akan terekpose dengan risiko yang mereka tidak ketahui bila mereka tidak melakukan survey.

Dengan tiny jobs mereka bisa merekrut ribuan surveyor melalui social media. Para surveyor ini-pun tidak perlu digaji tetap, tidak perlu dibayari ongkos transportnya dlsb. Mereka hanya digaji setiap kali mereka memberi laporan atas assignment yang dialokasikan kepadanya. Survey rumah atau mobil yang sederhana dapat dialokasikan ke surveyor terdekat sehingga dengan bayaran tiny (kecil)-pun layak untuk dilakukan.

Hal yang sama dapat dilakukan oleh pengelola situs web yang menyajikan jaringan makanan terbaik di setiap lokasi. Sangat berat apabila dilakukan sendiri dengan mengirim surveyor dan pencicip makanannya ke seluruh pelosok negeri. Yang dapat dilakukannya lagi-lagi adalah merekrut ribuan surveyor dan pencicip makanan yang tersebar dan mencover seluruh wilayah yang dijadikan target areanya.

Para surveyor ini-pun tidak perlu digaji tetap, cukup dibayari makanan yang mereka makan-pun mereka akan bersedia. Bayangkan kalau Anda bisa makan gratis di restoran-restoran mana saja, hanya Anda perlu memfoto makanan tersebut sebelum Anda makan dan kemudian menulis rekomendasi Anda setelah selesai makan – kemudian kirim foto dan rekomendasi Anda ke situs pengelola yang membayari makanan Anda  !

Tiny jobs juga dapat dilaksanakan di internal perusahaan atau institusi untuk mendongkrak kinerja, memperbaiki budaya dlsb. Perusahaan Anda misalnya dapat memberikan point ke setiap karyawan yang menyampaikan ide konstruktif untuk kemajuan usaha, setiap karyawan yang dapat mengidentifikasi peluang pasar atau klien baru, setiap karyawan yang bisa melakukan penghematan biaya dlsb-dlsb.

Agar memberi impact dan effect ‘wow’ di kantor Anda, point dapat dibagikan langsung segera setelah tiny jobs (pekerjaan remeh temeh diluar tugas pokoknya) selesai dilaksanakan. Dengan demikian karyawan Anda akan berlomba-lomba berbuat above and beyond course of duty-nya.

Bagaimana membayar tiny jobs agar si penerima tidak merasa ‘diremehkan’ dengan uang kecil, dan bahkan dengan suka rela mereka senang melakukannya ? ya dengan point itu tadi. Namun point-nya bukan point basa-basi ‘ Anda mendapatkan point’ atau ‘point Anda bertambah sekian…’, tetapi point yang benar-benar bernilai setelah point ini terakumulasi.

Dunia penerbangan misalnya memberikan point kepada para frequent flyers-nya, perbankan dan bahkan operator seluler-pun rajin membagikan point. Hanya saja point-point tersebut umumnya tidak mempunyai nilai referensi yang pasti, sehingga Anda tidak pernah tahu berapa nilai point yang telah Anda kumpulkan. Karena tidak yakin akan nilainya, Anda pun enggan untuk secara sengaja mengumpulkan point-point dari mereka ini.

Akan sangat berbeda manakala point yang digunakan untuk membayar atau memberi reward pada tiny jobs tersebut di atas adalah point-point yang memiliki referensi nilai baku – sepanjang jaman (tidak mengenal expire) dan berlaku di belahan dunia manapun di dunia dengan nilai sama. Itulah point yang mulai  dapat Anda ikuti nilainya di www.indobarter.com.

Dengan point indobarter ini orang tidak merasa dibayar kecil atas tiny jobs yang mereka lakukan, perusahaan atau institusi yang menggunakan-pun tidak akan terasa berat untuk mendongkrak kinerja dan meningkatkan efisiensi kerjanya.

Sebagai contoh untuk memotret mobil-mobil di lingkungan Anda untuk perusahaan asuransi  Anda akan memperoleh 200 point per mobil, untuk menjawab questionnaire Anda mendapat 100 point per questionnaire, untuk setiap photo dan rekemendasi menu di satu restoran 250 point atau makan gratis di restoran tersebut, untuk ide baru Anda yang diterima perusahaan dihargai 10,000 point dst.

Maka dengan kombinasi distribusi kerja tiny jobs dengan barter point, pekerjaan besar bisa menjadi ringan dan pekerjaan dengan upah kecil akan berakumulasi menjadi besar. Silahkan hubungi kami bila Anda tertarik dengan solusi dan aplikasinya di perusahaan atau institusi Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar