Oleh: Muhaimin Iqbal
Dalam hubungan sebab - akibat antara emas dan perang, emas bisa menjadi keduanya. Emas bisa menjadi penyebab perang, dan juga sebaliknya emas bisa menjadi akibat perang. Emas yang menjadi sebab perang yang masih terjadi hingga kini antara lain adalah di Afganistan. Menurut laporannya Global Research Canada, Amerika dan NATO memerangi Afganistan bukan karena alasan yang selama ini diberitakan sebagai upaya memerangi terorisme. Tetapi dibalik itu adalah apa yang mereka sebut profit driven – resources war.
Afganistan
ternyata sangat kaya dengan sumber daya alam berupa minyak, gas,
mineral dan juga tentu emas. Tidak heran mereka bersedia membiayai
perang dengan dana milyaran Dollar, karena dibalik itu mereka mengincar
sumber daya alam yang nilainya trilyunan Dollar. Maka itulah disebut profit driven – resources war, perang yang dilandasi motif keuntungan dari sumber daya alam.
Emas yang menjadi akibat perang adalah kenaikan harga emas yang meroket di masa perang yang terjadi
karena dua hal utama. Pertama karena ketidak pastian yang ditimbulkan
oleh perang membuat orang mencari penyelamat untuk aset-asetnya, emas
menjadi perburuan karena ukurannya yang kecil mudah disembunyikan dan
mudah dijual kapanpun dan dimanapun.
Kedua
karena jumlah dana besar yang dibutuhkan oleh pemerintah yang membiayai
perang, maka cara yang paling mudah adalah dengan mencetak uang. Supply
uang melonjak – yang kemudian berdampak pada inflasi yang sangat
tinggi.
Contoh
klasiknya adalah supply uang yang melonjak 40 kali di Amerika di masa
perang civil. Akibatnya harga-harga mengalami inflasi ribuan persen
seperti dalam grafik di bawah. Dalam situasi seperti ini tidak ada
lindung nilai yang lebih efektif ketimbang emas.
Di era informasi seperti saat ini, perang bisa disaksikan live
dari tempat dan pada saat kejadiannya. Seperti ketegangan ancaman
perang di Ukraina hari-hari ini, maka tidak mengherankan bila krisis di
Ukraina ini bisa berdampak sangat luas pada ekonomi Global termasuk
diantaranya fluktuasi harga emas akhir-akhir ini.
Ternyata
bukan hanya krisis di negara besar seperti Amerika dan China saja yang
bisa menggoyang stabilitas ekonomi global. Krisis di negara kecil yang
selama ini tidak diperhitungkan-pun ternyata bisa berdampak yang kurang
lebih sama. Mengapa demikian ?
Ya
karena hubungan sebab dan akibat tersebut di atas. Letak Ukraina yang
menghubungkan Rusia dengan Eropa membuat krisis di negeri itu bisa
menggoncang ekonomi Eropa. Rusia men-supply
25 % kebutuhan gas Eropa dan separuh diantaranya dialirkan melalui
Ukraina , maka bisa dibayangkan kepanikan Eropa dan negeri-negeri barat
pada umumnya dengan apa yang terjadi di negeri kecil ini.
Belum
kejadian yang sesungguhnya tetapi baru kekhawatiran saja sudah cukup
untuk menggoncang pasar, apalagi bila bener-bener terjadi perang di
negeri itu.
Dalam ketidak pastian inilah emas kembali menjadi safe-haven,
tempat berlabuh untuk mempertahankan nilai. Namun karena kepanikan
pasar itu terjadinya serentak – mayoritas orang bereaksi panik pada saat
yang bersamaan - maka yang terjadi adalah apa yang disebut Tragedy of the Commons. Langkah
baik yang dilakukan seseorang – seperti mengamankan assetnya dengan
emas ini, menjadi tidak baik bila dilakukan serentak oleh sejumlah orang
dalam waktu yang bersamaan – karena semuanya akan membayar dengan harga
yang tinggi.
Maka
yang terbaik dalam mengamankan asset Anda adalah bukan ketika orang
rame-rame melakukannya, tetapi justru ketika orang rame-rame (masih )
melupakannya. InsyaAllah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar