Oleh: Muhaimin Iqbal
Dasyatnya fitnah pangan seperti yang pernah saya tulis dalam “Menghindari Fitnah Pangan dan Air”, mengharuskan kita untuk mulai mengurusi urusan pangan ini dari hulu sampai hilirnya. Hulunya sudah kita bahas panjang lebar sampai melahirkan buku “Kebun Al-Qur’an…” yang kita gratiskan, hilirnya adalah industri kuliner yang baru saja kita mulai. Selanjutnya ini insyaAllah akan menjadi peluang bagi kita semua, baik yang memiliki modal maupun yang tidak memiliki modal sama sekali.
Adalah
project perdana Startup Center yang merintis lahirnya industri kuliner
untuk kita-kita ini, yang Alhamdulillah sudah kita launch
Sabtu kemarin 01/03/2014. Hadir dalam pertemuan tersebut lebih dari 100
orang peminat dari para pembaca situs ini dan juga peserta Majlis BTWG.
Ini
adalah industri untuk kita-kita, karena memang selama ini pasar
terbesar industri kuliner negeri ini adalah muslim seperti kita – tetapi
pemainnya mayoritas bukan kita. Selama ini kita hanya menjadi pasar
tetapi bukan menjadi pelaku utamanya. Apa penyebabnya ?
Ternyata
sama sekali bukan masalah modal, ini terbukti dari seratusan lebih yang
hadir pada peluncuran tersebut diatas – jauh lebih banyak mereka yang
sudah siap dengan modalnya atau bahkan hendak menitipkan modalnya
ketimbang mereka yang siap menjadi mudharib yang membutuhkan modal.
Lebih detil tentang seperti apa gerbang industri kuliner yang baru kita buka Sabtu lalu dapat dilihat di www.ayambbq.com
, tetapi ini hanyalah sebagai model awal atau contoh konkritnya seperti
apa yang bisa kita lakukan bersama. Pengembangan selanjutnya oleh kita
semua bisa saja diperluas dengan berbagai menu lokal yang sesuai.
Selain
melalui situs khusus tersebut, bagaimana keterlibatan Anda yang
berminat juga dapat dilihat dalam ecosystem BBQ yang kami gambarkan
dibawah ini.
Kita
membutuhkan supplier untuk bahan baku tentu saja, mulai dari ayam
regular maupun organik, daging sapi, kambing dan berbagai bahan baku
restaurant lainnya.
Kita
membutuhkan supplier peralatan, khususnya peralatan BBQ dan peralatan
masak/restaurant lainnya. Perajin kompor misalnya, bisa saja mempelajari
peralatan BBQ yang kita gunakan saat ini kemudian memproduksinya secara
masal. Nantinya produksi masal inilah yang kita sebar luaskan ke jaringan restaurant yang akan dibangun, syaratnya harus bisa memenuhi standar kwalitas yang kita tentukan.
Mitra
produksi adalah untuk bahan-bahan atau produk setengah jadi yang kita
butuhkan tetapi memerlukan spesialisasi tersendiri. Misalnya roti zaitun
yang menjadi dasar untuk berbagai menu kita. Ini lebih efektif
diproduksi oleh pabrik roti, maka Anda yang sudah punya pabrik roti
dengan peralatan yang memadai, bisa menjadi supplier kita untuk ini.
Mitra
layanan adalah seperti jaringan logistik/pengiriman baik untuk retail
dari outlet kita ke konsumen akhir mapun yang komersial dari pusat
produksi ke unit-unit penjualannya. Bila Anda sudah bergerak di bidang
logistik/pengiriman ini, maka Anda bisa menjadi mitra untuk kita semua
nantinya.
Untuk BBQ Booth, BBQ Call dan BBQ Time intinya adalah berbagai saluran distribusi yang sudah dijelaskan di situs www.ayambbq.com
tersebut di atas. Kita tidak menggunakan system franchise untuk saluran
distribusi ini, tetapi menggunakan system keagenan – seperti jaringan
keagenan GeraiDinar yang sudah kita punya.
Yang
unique dari ecosystem yang kita bangun ini adalah apa yang kita sebut
BBQ Daerah. Jujur kita katakan bahwa ini menyontek dari keberhasilan
bidang lain di negeri ini, yaitu keberhasilan pertumbuhan BPD-BPD (Bank
Pembangunan Daerah) di seluruh daerah Tingkat I.
BPD-BPD tersebut adalah perusahaan yang berbasis kedaerahan, tetapi bisa sangat besar karena daerah dan
penduduk yang dilayaninya juga besar. BJB (Bank Jabar Banten)
misalnya, melayani rakyat yang jumlahnya lebih besar dari jumlah rakyat
dari dua negara Jiran kita bila digabung ! Tidak mengherankan bila BJB
juga bisa menjadi bank yang sangat besar.
Maka
insyaAllah demikianlah ecosystem BBQ ini akan kita kembangkan bersama
sampai daerah-daerah. Kita bisa membuat perusahaan-perusahaan yang
fokusnya melayani daerah tertentu. PT BBQ JABAR misalnya melayani daerah
Jawa Barat, PT. BBQ Jateng melayani daerah Jawa Tengah dst.
Empat
atau lima perusahaan di Jawa saja masing-masing target pasar kulinernya
sudah sama atau lebih besar dari satu negara di negeri Jiran, jadi
peluang inilah yang ingin kita garap bersama.
Ini akan menjadi jenis investasi baru yang perfectly syar’i dan juga perfectly legal
untuk beroperasi secara formal di negeri ini. Dari sisi syariah ini
akan menjadi syirkah mudharabah antara mudharib yaitu kami dan pera
pelaksana lapangan, dengan shahibul mal yaitu para pemilik modal.
Dari
sisi aturan legal formal negeri ini, bentuknya adalah Perseroan
Terbatas – yang semuanya mengikuti ketentuan undang-undang PT. Kami
pecah menjadi PT-PT di daerah-daerah agar di masing- masing daerah bisa
diperankan oleh semaksimal mungkin mudharib dan sahibul mal daerah yang
bersangkutan, bila tidak cukup baru
melibatkan daerah lain. Agen-agen daerah kemudian berhubungan dengan
BBQ-BBQ Daerah ini agar lebih efektif dalam distribusi produk nantinya.
Antar
PT-PT di daerah tersebut nantinya juga akan dapat bersinergi saling
berbagi dalam bahan baku, jaringan logistik dan menu-menu khusus asal
daerah yang kemudian di go nasional-kan.
Dengan
memecah ke daerah-daerah seperti ini diharapkan pertumbuhan ekonomi
yang menyangkut hajat hidup orang banyak yaitu urusan pangan dari hulu
ke hilir juga menyebar ke berbagai daerah, tidak terkonsentrasi di Ibu
Kota.
Konsep ini juga menjadi salah satu bentuk implementasi konsep Transformasi Spiral
dalam menekan jumlah penduduk miskin di negeri ini mulai dari membuka
akses pasar, produksi dan modal. Kita mulai dari urusan pangan ini
karena memang inilah kebutuhan mendasar yang diperlukan oleh semua orang
baik yang miskin maupun yang kaya.
Anda yang tidak bisa hadir dalam pertemuan Sabtu kemarin tetapi berminat untuk bergabung baik sebagai pemilik modal maupun sebagai mudharib lapangan, silahkan menghubungi kami di menu kontak situs ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar