Oleh: Muhaimin Iqbal
Ketika Amerika Serikat menggunakan produksi jagungnya untuk menutupi kebutuhan energi dengan memprosesnya menjadi bio-ethanol, negeri tetangganya Meksiko mengalami krisis pangan sampai terjadi huru-hara tortilla. Ketika China menyedot habis produksi kedelai dunia untuk mengejar kebutuhan pakan ternaknya, rakyat Indonesia nyaris tidak bisa membeli kedelai sebagai sumber protein makanan khas tahu-tempenya. Manusia modern ternyata serba gamang dalam memenuhi keseimbangan kebutuhan pakan, pangan dan energinya. Lantas siapa yang bisa menjaga keseimbangan ini ?
Yang
bisa hanyalah manusia yang membenarkan, meyakini dan kemudian
menggunakan petunjukNya dalam mengelola bumi dan langit seisinya yang
telah ditundukkanNya untuk kepentingan manusia.
Untuk
keseimbangan tiga kebutuhan pakan , pangan dan energi misalnya,
ayat-ayatNya jelas mengindikasikan alokasinya masing-masing. Sebagiannya
ada yang berhimpitan antara pakan dan pangan atau antara pangan dan
energi, tetapi secara keseluruhan proporsinya nampak jelas.
Gambaran umum tentang mana-mana tanaman yang untuk pakan, pangan dan energi dapat diilustrasikan dalam grafik spectrum di bawah.
Rerumputan
misalnya jelas untuk pakan ternak, tetapi biji-bijian bisa untuk pakan
ternak dan lebih banyaknya untuk manusia. Buah-buahan umumnya untuk
pangan manusia, tetapi bisa juga dalam jumlah yang lebih sedikit untuk
energi. Kurma umumnya untuk pangan manusia, bila berlebih bisa untuk
produksi bio-ethanol. Zaitun untuk pangan manusia, bila berlebih bisa
untuk bio-diesel. Kayu atau cellulose pohon untuk energi baik digunakan
langsung atau diambil produk turunannya seperti bio-ethanol.
Mayoritas tanaman untuk pangan manusia, kemudian dalam jumlah yang hampir sama untuk ternak dan
dalam jumlah yang lebih kecil untuk energi. Ternak dan energi tentu
akhirnya juga untuk manusia sebagaimana firmanNya bahwa : “…Sesungguhnya
Allah telah menundukkan untuk (kepentingan) mu apa yang di langit dan
apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. …” (QS 31:20).
Menariknya
adalah agar pangan manusia tidak berebut dengan pakan ternak, maka
ternak yang pakannya sejenis pangan manusia – yaitu unggas
yang memakan biji-bijian atau padi-padian – komposisinya dalam
pemenuhan protein hewani diindikasikan jauh lebih kecil ketimbang ternak
besar (berkaki empat) yang pakannya tidak harus berebut dengan manusia.
Untuk
pakan hewan ternak besar – meskipun bisa saja diberi pakan dari
biji-bijian atau padi-padian - petunjukNya jelas berupa hijauan atau
rerumputan, dan lebih khusus lagi dengan menggembalakannya di antara
tanaman pepohonan dan segala macam buah-buahan (QS 80:24-32 ; QS
16:10-11).
Sumber
protein hewani lainnya yang kedua terbesar untuk manusia adalah dari
jenis ikan – yang pada umumnya juga tidak berebut sumber pakannya dengan
manusia. Sumber protein hewani yang satu ini tersedia melimpah di laut,
tinggal manusianya mampu mengelolanya atau tidak.
Sumber protein dari ternak besar terungkap dalam setidaknya 7 ayat atau 64%, dari ikan terungkap dalam 3 ayat atau 27 % dan dari unggas terungkap dalam 1 ayat atau 9%.
Dengan
indikasi-indikasi tersebut maka arah pemenuhan kebutuhan manusia yang
seimbang dengan daya dukung alam itu menjadi jelas. Untuk kebutuhan
protein prioritasnya adalah dari ternak besar – khususnya yang
digembalakan, karena selain menghasilkan protein yang murah – juga
menyuburkan lahan-lahan untuk berbagai kebutuhan manusia lainnya.
Prioritas
kedua adalah dari ikan – khususnya ikan laut, karena sumbernya yang
melimpah dan pakannya tidak berebut dengan pangan manusia. Baru yang
terakhir sejumlah yang terbatas dari unggas – yang karena pakannya bisa
berebut sumber dengan pangan manusia – maka jenis protein hewani yang
terakhir ini seharusnya tidak terlalu banyak.
Kajian
ini tentu saja baru berupa pancingan awal, para ahli di segala
bidangnya masing-masing silahkan mendalaminya. Tetapi intinya yang ingin
kita sampaikan adalah bahwa
petunjukNya itu jelas dan akan menjadi pembeda – antara yang
mendapat/menggunakan petunjukNya dengan yang tidak (QS 2:185), dan
petunjukNya itu menjadi jawaban untuk segala macam persoalan (QS 16:89) –
termasuk dalam hal keseimbangan pemenuhan tiga kebutuhan yaitu pakan,
pangan dan energi ini, InsyaAllah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar