Oleh: Muhaimin Iqbal
Ketika Amerika Serikat menggunakan produksi jagungnya untuk menutupi kebutuhan energi dengan memprosesnya menjadi bio-ethanol, negeri tetangganya Meksiko mengalami krisis pangan sampai terjadi huru-hara tortilla. Ketika China menyedot habis produksi kedelai dunia untuk mengejar kebutuhan pakan ternaknya, rakyat Indonesia nyaris tidak bisa membeli kedelai sebagai sumber protein makanan khas tahu-tempenya. Manusia modern ternyata serba gamang dalam memenuhi keseimbangan kebutuhan pakan, pangan dan energinya. Lantas siapa yang bisa menjaga keseimbangan ini ?