Oleh: Muhaimin Iqbal
Setelah dikumpulkan dan ditulis sembilan abad lalu oleh Ibnu Awwam, digunakan dalam bahasa aslinya bahasa Arab selama 7 abad, kemudian diterjemahkan ke bahasa Spanyol dan Perancis hampir dua abad silam – Alhamdulillah Kitab Al-Filaha untuk pertama kalinya kini berhasil diterjemahkan secara lengkap ke dalam bahasa Inggris. Team penterjemah internasional yang disponsori oleh Yayasan Dana Wakaf Indonesia berhasil merampungkan tugasnya dan menyerahkan hasilnya ke kami tepat sehari menjelang Ramadhan 1436 H. Kitab yang dalam bahasa Inggris kita sebut Book On Agriculture itu kini tersedia gratis untuk Anda download !
Namun
sebelum Anda melakukan download perlu saya berikan penjelasan sedikit.
Jangan Anda membayangkan bahwa memahami kitab ini akan mudah, pertama
karena kitab ini ditulis sekitar sembilan abad silam dengan banyak
istilah teknis yang ada saat itu.
Banyak
hal yang sekarang ada di sekitar kita tetapi belum ada saat itu.
Misalnya unsur-unsur makro tanaman seperti Nitrogen, Phosphor dan Kalium
- baru ditemukan manusia 5-6 abad setelah kitab tersebut ditulis.
Kedua
diperlukan praktisi pertanian lapangan untuk bisa memahami secara detil
hal-hal teknis yang menyangkut praktek yang dimaksud dalam kitab
tersebut. Misalnya bagian-bagian yang menyangkut pemeriksaan kondisi
tanah, teknik-teknik penyuburan tanah, teknik pembibitan, pembenihan
dlsb.
Ketiga adalah hal yang biasa terjadi di dunia pendidikan secara umum, yaitu meskipun seluruh text book tersedia
– tidak berarti pelajar dan mahasiswa bisa otomatis paham sendiri
dengan hanya membaca text book tersebut. Perlu penjelasan dari para
pengajar yang telah mendalaminya lebih dahulu dan mempraktekannya.
Oleh
sebab itu, meskipun sangat detil dan lengkap – Kitab Al-Filaha tetap
hanya merupakan salah satu referensi saja dari ilmu yang saya sebut
Islamic Agriculture. Referensi utamanya tetaplah Al-Qur’an dan
Sunnah-sunnah Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Kemudian
setelah dipahami dan dicoba praktekkan, kitab tersebut perlu diajarkan
agar bisa diambil manfaatnya secara luas. Konsep pengajarannya kami
rancang untuk menyesuaikan
tingkat kebutuhan dari para peminat. Kami sebut 3 x 3 , yaitu tiga
pilihan – masing-masing tiga yaitu tiga jam, tiga hari dan tiga bulan.
Tiga
jam adalah untuk yang sekedar ingin tahu secara umum, ilmu apa
kira-kira yang ada dalam Islamic Agriculture. Ini contohnya yang kami berikan dalam Studium Generale On Islamic Agriculture – Sabtu lalu (13/6/15).
Berikutnya
adalah tiga hari, yaitu bagi peserta yang sudah terlibat di dunia
pertanian atau akan terjun ke dunia pertanian – namun memerlukan
pembekalan yang terkait dengan Islamic Agriculture ini. Program
yang kedua ini sifatnya atas dasar permintaan, institusi atau
kelompok-kelompok tani dengan peserta minimal 20 orang dapat meminta
kami untuk memberikan pelatihan tiga hari tentang Islamic Agriculture
ini. Tentu pembahasannya jauh lebih detil dari versi yang tiga jam.
Pelatihan dalam skala penuh dari program ini sendiri adalah yang versi
tiga bulan. Selain ngaji kitabnya sendiri, mempelajari
aplikasi-aplikasi teorinya – sampai praktek di lapangan insyaAllah dapat
dilakukan secara lengkap dalam program 3 bulan ini.
Peserta
yang ditargetkan adalah para sarjana dari segala bidang yang ingin
terjun ke dunia pertanian, para penyuluh pertanian lapangan dan siapa
saja yang ingin secara serius mempelajari dan mempraktekkan konsep
Islamic Agriculture ini.
Bagaimana
dengan pembiayaan program-program tersebut ? Seluruh program kami
rancang untuk dibiayai pihak ke 3. Dengan demikian siapa saja yang ingin
mendalami Islamic Agriculture ini tidak harus dipusingkan dengan
memikirkan biayanya sendiri.
Bila
para penuntut ilmu harus membayarnya sendiri, maka hanya orang yang
mampu yang bisa belajar. Yang tidak mampu akan semakin ketinggalan, dan
akan terjadi kesenjangan yang semakin lebar antara yang mampu dengan
yang tidak mampu.
Lantas
siapa pihak ke 3 yang mau membiayai gerakan belajar seperti ini ? Bisa
siapa saja. Bisa perusahaan Anda yang ingin menyalurkan dana CSR-nnya ,
bisa Anda sendiri yang sangat ingin berkontribusi dalam memakmurkan bumi
tetapi karena berbagai kesibukan tidak bisa melakukan sendiri – maka
Anda dapat mensponsori orang yang bisa punya waktu untuk melakukannya,
dlsb.
Bagi
kami yang mengelola program ini secara keseluruhan dengan payung
Yayasan Dana Wakaf Indonesia, yang penting kami melakukan dahulu apa
yang bisa kami lakukan – selebihnya terserah Allah, siapa yang akan
digerakkanNya untuk menolong upaya ini.
Seperi
ketika Nabi Musa ‘Alaihi Salam melihat dua orang perempuan yang sedang
menggembala, dua orang yang lemah yang tidak bisa berebut air dengan
para penggembala lelaki yang mendominasi satu-satunya sumur yang ada.
Maka dengan tidak mengharapkan balasan apapun Nabi Musa langsung
menolong yang lemah tersebut.
Petani-petani
kita rata-rata adalah orang-orang yang lemah, mereka terhimpit oleh
berbagai kekuatan kapitalisme ekonomi. Bertani yang mestinya semuanya
serba gratis, kini semuanya harus membayar – hanya yang kuat secara
ekonomi yang bisa bertahan.
Bila
memahami kitabnya sendiri terlalu sulit dan Anda tidak memiliki waktu
untuk ini, Anda bisa juga menyimak ringkasannya yang kami jelaskan dalam
Studium Generale Sabtu lalu. Karena cukup panjang versi 3 jam ini –
videonya dipecah dalam lima bagian masing-masing sekitar 30 menit – atas
jasa baik salah satu peserta :
Lebih jauh dari itu, bagi Anda yang ingin secara
serius mendalaminya dalam program tiga bulan di Madrasah Al-Filaha –
Jonggol , brosur detilnya dapat Anda download juga di link ini. Programnya
sendiri insyaAllah berjalan mulai minggu ke 3 di bulan Syawal,
pendaftaran kini dibuka untuk maksimal 30 orang pertama yang memenuhi
syarat.
Lantas
bila semuanya gratis, tetapi tidak ada institusi yang tertarik
membiayainya dengan dana CSR mereka, tidak ada pula individu yang
berminat untuk mensponsori orang lain dalam belajar Islamic Agriculture
ini – apakah peseta akan ditarik biaya ? kalau tidak dari mana dananya ?
Kami sangat yakin dengan janjiNya "...Hal Jazaa ul Ikhsaan Illal Ikhsan"
(QS 55:60) – tidak ada balasan suatu kebaikan selain kebaikan pula.
Kemudian kami juga akan berdo’a seperti yang dicontohkan ketika Allah
menceritakan apa yang dilakukan Nabi Musa ‘Alaihi Salam – di dalam
kesendiriannya, setelah dia lari dari kejaran Fir’aun, setalah dia menolong dua perempuan penggembala yang tidak berdaya. Apa isi do’anya ?
“…Ya Rabb, sesungguhnya aku sangat memerlukan kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku” (QS 28:24) Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar