Buih-Buih Dalam Investasi…

greenman
Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengembang. Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang batil. Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan.” (QS 13 : 17).


Akhir tahun 80-an ketika marak-maraknya investasi saham digalakkan di masyarakat, saya masih ingat orang-orang ngantri untuk membeli saham apa saja yang ditawarkan ke publik.

Awal tahun 90-an ketika Apartemen yang relatif murah ditawarkan ke masyarakat oleh sebuah developer – orang sampai ngantri sejak semalam sebelumnya untuk bisa membeli sebuah apartemen keesokan paginya.

Di dunia pertanian, kita juga sering mendengar produk-produk yang harga jualnya hancur justru pada saat panen – padahal ketika para petani rame-rame mulai menanamnya harganya selangit.

Yang selalu menjadi korban dalam setiap gerakan manut grubyug tersebut adalah yang paling tidak memahami ilmunya – atau yang paling awam dalam bidang investasi-investasi tersebut.

Itulah sebabnya, dalam gerakan penyebar luasan Dinar di masayarakat – bukan volume penjualan yang kami kejar tetapi pemahaman. Lihat contohnya di tulisan saya tanggal 21 Februari 2009 lalu yang setengahnya mengerem arus pembelian Dinar.

Hal yang sama kami lakukan pada tamu-tamu yang datang; yang datang untuk pertama kalinya dan ingin membeli Dinar dalam jumlah banyak – insyaallah selalu kita sarankan untuk lebih dahulu memahami apa dan bagaimana Dinar ini, fluktuasi harganya dst. Sampai yang bersangkutan comfortable dengan apa yang akan dibelinya.

Di industri pertanian misalnya, saya belajar dari guru saya yang tebukti sukses dibidang ini seperti yang saya tulis tanggal 29 November 2008 . Beliau mencontohkan kalau Anda mau menaman jagung, jagung apa yang akan Anda tanam ? . Jagung manis yang rasanya enak ketika Anda nikmati sambil bertamasya ke puncak, atau jagung yang rasanya biasa-biasa saja untuk bahan makanan ternak ?.

Kebanyakan investor awam akan memilih menanam jagung manis tersebut karena sesuai seleranya. Namun bagi yang berinvestasi secara serius di per-jagungan-ini, akan mengkaji dahulu siapa pasar jagung manis , siapa pasar jagung biasa, bagaimana trend kebutuhan jagung ini dst.

Berapa besar pasar jagung manis yang hanya dikonsumsi orang sekali waktu ini, dibandingkan dengan pasar jagung biasa yang menjadi bahan baku industri ? yang kedua inilah yang ternyata jauh lebih besar pasarnya sekaligus lebih kontinyu kebutuhannya.

Kebanyakan investor awam melihat buih dan mengambil keputusan investasi berdasarkan apa yang nampak di permukaan, sebaliknya investor yang lebih jeli akan melihat hal-hal yang lebih fundamental dan hanya berinvestasi setelah benar-benar memahaminya.

Dalam hal investasi Dinar, bila Anda mengambil keputusan jual atau beli hanya dengan memperhatikan fluktuasi harga atau informasi sepintas dari kawan – maka bisa jadi Anda baru berinvestasi dengan melihat buih tersebut. Fluktuasi harga Dinar hanyalah buih yang ditimbulkan oleh uang kertas yang nilainya ‘disetir’ oleh bank-bank sentral dunia beserta para spekulan mata uang.

Sebaliknya bila Anda terus mengikuti kajian-kajian kami dan berbagai sumber informasi lain yang bersifat fundamental terhadap industri emas ini, sebelum akhirnya Anda memutuskan untuk berinvestasi – maka Insyaallah Anda bisa menjadi pemain yang serius dibidang ini.  Wallahu A’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar