Mobile Number, The New Identity…

number
Dalam bidang pengembangan teknologi dan layanan, kita nampaknya harus belajar banyak dari industri telekomunikasi.


Bayangkan, 20 tahun lalu saya harus mengantri di kantor telkom Jakarta untuk memperoleh sambungan telepon. Itupun akhirnya baru tersambung 2 tahun kemudian.

Karena lamanya memperoleh sambungan telepon rumah, bos saya yang bule waktu itu terpaksa membelikan saya mobile phone yang gedenya sebesar aki mobil !. Harganya-pun tidak tanggung-tanggung, lebih mahal dari harga mobil dinas saya waktu itu. !.

Kini dua puluh tahun kemudian, pembantu rumah tangga kita bisa memperoleh nomor telepon hanya dengan mengunjungi kios di depan komplek. Langsung dapat nomor, langsung sambung.

Yang namanya mobile phone sekarang bener-bener mobile dan nomornya bisa diperoleh oleh siapa saja dengan harga hanya seharga sepiring nasi. Sehingga jangan heran kalau anda berjalan-jalan ke pasar Beringhardjo Jogjakarta, Anda akan mudah menemukan mbok-mbok pedagang pasar yang bersila di pasar dan  (ma’af) nyelipin handphone-nya dibalik kutang bersama tumpukan uang hasil jualannya. Benar-benar mobile, dan benar-benar untuk semua orang…
ang istimewa dari nomor mobile phone ini adalah dia unik, tidak ada dua nomor telepon yang sama di dunia. Kemudian nomor telepon juga selalu diingat minimal oleh pemiliknya.

Dua hal yang istimewa ini yang  kita gunakan sebagai salah satu identity di system M-Dinar. Itu pula menga system ini kita beri nama M-Dinar, karena memang dalam banyak hal mencontek teknologi Mobile.

Bayangkan dalam waktu yang tidak terlalu jauh, Anda belanja mainan dakon di pasar Beringhardjo Jogjakarta dan menanyakan ke mbok yang jualan berapa nomor HP-nya, maka dia akan langsung ingat. Dengan mengetahui nomor HP-nya Anda sudah bisa membayar beliau dengan M-Dinar Anda, tentu kalau si -mbok juga sudah memiliki account M-Dinar.

Illustrasi lain ketika M-Dinar dikaitkan dengan produk berbasis Dinar lainnya misalnya asuransi kesehatan syariah berbasis Dinar. Apa yang terjadi pada claim asuransi umumnya ? prosedurnya njlimet karena tidak terintegrasinya informasi.

Dengan terintegrasinya informasi dalam satu nomor yaitu nomor mobile; seluruh produk yang dimiliki oleh seorang nasabah bisa disatukan.

Seorang yang lagi terkapar setengah sadar dibawa ke rumah sakit-pun akan mudah diidentifikasi produk-produk yang menyertainya hanya dengan mengetahui nomor HP-nya. Oh yang setengah sadar tentu tidak ingat nomor HP-nya, tetapi kemungkinan besar orang lain yang mengantar dari saudara atau temen-temennya pun akan ingat.

Coba bayangkan yang sebaliknya; seorang yang terkapar dibawa kerumah sakit oleh temennya. Ditanya nomor polis asuransi yang dimiliki ? temennya akan menjawab mana kutahu .  Ditanya nomor kartu kredit yang dimiliki ? jawabannya sama mana kutahu ; ditanya nomor KTP/SIM yang dimiliki ?, jawabannya tetep sama mana kutahu!.

Baru setelah ditanya nomor HP yang dimiliki ? jawabannya akan mudah ditemukan karena seandainya temen-temen yang mengantar-pun tidak tahu; nomor HP kita mudah ditemukan di memori HP orang-orang yang mengenal kita. 

New Identity yang sudah ada, unique dan dimiliki oleh beratus juta orang inilah yang bias kita manfaatkan untuk berbagai keperluan – termasuk menyebarluaskan penggunaan Dinar di kalngan umat dengan M-Dinar. Insyaallah…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar