Pengaruh Obama’s Plan Terhadap Investasi Anda…

barakPekan lalu negeri ini seolah tersihir oleh tamu negara yang sebenarnya ‘hanya’ menteri luar negeri AS yaitu Hillary Clinton. Di seluruh Negara yang dikunjunginya, ibu menteri ini nampaknya disambut lebih dari sekedar menteri. Dia di posisikan ‘diatas’ seolah-olah mempunyai kemampuan lebih, dan bisa berbuat banyak untuk bangsa-bangsa di Asia.


Ironinya, sebenarnya tamu Negara yang satu ini diantara misinya adalah ‘mencari hutang’ ke Negara-negara yang dikunjunginya. Betapa tidak, di negeri asalnya - bos Ibu menteri yang bekas pesaingnya dalam perebutan kursi presiden – lagi pusing tujuh keliling memikirkan upya penyelamatan negerinya yang sedang dalam proses tenggelam.
Rencana-rencana penyelamatan yang dilakukan Barack Obama bisa jadi malah akan menenggelamkan negeri itu sampai beberapa generasi yang akan datang. Angka terakhir yang saya kutip dari Casey Report menujukkan bahwa biaya total penyelamatan ekonomi Amerika (Total Cost of Bailout) akan mencapai lebih dari US$ 10 trilyun. Perinciannya adalah :Federal Reserve Programs (US$ 6.5 trilyun); FDIC Programs (US$ 1.5 trilyun) ; Treasury Department Programs (US$ 0.9 trilyun) ; FHA Programs (US$ 0.9 trilyun) dan terakhir American Recovery Bill (US$ 0.8 trilyun).

AS loanPertanyaannya adalah dari mana dana-dana tersebut akan mereka peroleh ?. Ya dari ‘meminjam’ ke Negara lain seperti salah satu misi yang di emban oleh Hillary Clinton tersebut. Tahun ini saja diperkirakan mereka perlu tambahan pinjaman lebih dari US$ 3 trilyun seperti grafik disamping.

Per tahun lalu, total federal debt AS hampir mencapai US$ 11 trilyun atau sekitar 70% dari GDP – dengan tambahan hutang baru yang lebih dari US$ 3 trilyun menjadikan hutang AS tumbuh 27% tahun ini !.

Siapa yang akan bayar ?, rencananya adalah generasi-generasi yang akan datang !.

Siapa yang akan menghutangi ?, negara-negara kaya tabungan seperti Jepang dan China.

Masalahnya adalah sangat besar kemungkinannya, negara-negara yang ditargetkan untuk ‘minjami’ Amerika saat ini juga dirundung masalah di negerinya masing-masing. Sangat bisa jadi ‘pinjaman’ yang dicari tersebut tidak akan mudah diperoleh. Negara-negara Eropa sekutu mereka, situasinya juga sami-mawon, tidak akan bisa membantu Amerika.

Apa dampaknya kalau ini terjadi ?, program recovery ekonomi yang digagas Obama besar kemungkinan tidak akan berhasil dan US$ akan jatuh.

Bukankah kalau US$ jatuh seharusnya Rupiah membaik ?, belum tentu juga – karena asset kita kebanyakan juga dalam denominasi US$ , seperti cadangan devisa yang US$ 51 milyar misalnya.

Kalau US$ jatuh, harga emas dunia akan semakin tinggi. Jadi selain sector-sektor riil yang selalu kami dorong untuk diterjuni; peluang emas/Dinar insyaallah akan tetap sangat baik kedepan – terutama dalam hal mempertahankan nilai dan kemungkinannya untuk kembali secara praktis dipakai sebagai uang bangsa-bangsa di dunia.

Yang jelas dalam hal investasi (juga dalam hal apapun) – jangan berharap pada manusia – meskipun manusia itu begitu mempesona dunia seperti Obama dan Hillary sekalipun. Gunakan akal sehat kita untuk men-digest seluruh informasi yang sekarang mudah sekali diperoleh secara gratis – bersamaan dengan itu banyak-banyak Istigfar dan memohon hanya kepadaNya. InsyaAllah . 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar