Problem Solving Par Excellence = Peluang Yang Lahir Bersama Masalah…

Salah satu materi training kewirausahaan yang kami gunakan di Pesantren Wirausaha Daarul Muttaqiin adalah Survival Strategy di lapangan usaha – yang terdiri dari kemampuan untuk Improvise; Modify, Adapt dan Overcome(IMAO). Dari sekian ratus peserta dari 11 angkatan yang sudah jalan, berdasarkan pengamatan kami ternyata berhasil atau tidaknya program ini bagi peserta antara lain sangat terpengaruhi oleh bagaimana sikap peserta dalam memandang suatu masalah.

Dari hasil observasi terhadap para peserta tersebut, kami dapat secara sederhana mengelompokan mereka kedalam 4 golongan dalam memandang masalah.

Golongan Pertama adalah golongan ayub-ayuben : mereka ini memandang masalah-masalah yang akan dihadapi sebagai (calon) pengusaha terlalu banyak, terlalu complicated, tidak siap menghadapinya, nunggu usia tertentu dlsb. Bagi mereka ini, program Pesantren Wirausaha – hanyalah menjadi  just another training session – menambah wawasan tetapi tidak untuk diterapkan – paling tidak untuk sementara ini.

Golongan Kedua adalah golongan yang mencoba dan berhenti : ini adalah mereka-mereka yang antusias pasca kick-offbahkan mencoba merealisir gagasan-gagasan kelompoknya, namun ketika masalah timbul – mereka berhenti.

Golongan Ketiga adalah golongan yang mencoba dan tidak menyerah : untuk sementara ini mereka belum berhasil secara konkrit, tetapi karena mereka tidak menyerah - mereka terus ketemu satu sama lain, berdiskusi dan mencari solusi. Saya sendiri berharap besar pada kelompok ini, insyaallah  cepat atau lambat mereka akan berhasil nantinya.

Golongan Keempat adalah golongan yang bukan hanya berusaha mengatasi masalah-masalah yang timbul dalam merintis usaha, tetapi mereka memandang setiap masalah juga sebagai peluang  – mereka lebih cerdas dari masalahnya sehingga mampu mengatasi segala permasalahan yang ada secara par excellence – terbaik dibidangnya !, maka  bersamaan dengan penyelesaian masalah-masalah yang ada  – mereka menemukan peluang-peluang baru yang muncul bersamaan dengan teratasi-nya masalah tersebut..

Di kelompok peserta Pesantren Wirausaha, Golongan keempat inipun ada pada sekelompok kecil peserta yang akhirnya menekuni perkambingan bersama kami. Bila saat mulai setengah tahun lalu, kami belum bisa membedakan mana kambing yang baik – dan yang tidak baik ; kini kami bahkan mendapatkan piagam penghargaan dari Gubernur Jawa Barat karena memenangkan empat piala sekaligus untuk kambing Peranakan Ettawa bibit unggul tiga pekan lalu. Ketika masalah bibit unggul ini teratasi – peluang untuk menjadi supplier bibit-bibit kambing unggulan kini terbuka lebar.

Di sisi perkandangan juga demikian; problem pengadaan kandang kambing yang kami ungkapkan di tulisan sebelumnya; mudah-mudahan segera teratasi dengan pabrik kandang-kandang kambing modern berbasis composites yang insyallah mulai beroperasi dalam satu dua bulan ini. Dalam beberapa bulan kedepan, kandang-kandang kambing futuristis karya industrial designer kami seperti pada gambar dibawah  insyallah akan dapat Anda lihat secara fisik di lokasi Pesantren Wirausaha yang kini telah ber-metamorphosa  menjadi Jonggol Farm.

Kandang Composites Tampak Depan
Kandang Composites Tampak Depan
Karakter kandang-kandang futuristis berbasis composites ini mampu mengatasi hampir keseluruhan masalah perkandangan secara umum, antara lain adalah :

·       Penyiapan kandang (time to run) akan menjadi sangat cepat.
·       Kandang lebih higienis dibandingkan kandang kayu karena mudah dibersihkan dan tidak meninggalkan kuman, bakteri dlsb di pori pori seperti bila menggunakan kayu.
·       Pembuatan kandang tidak harus memotong pohon-pohon yang sudah semakin langka – eco friendly.
·       Life –cycle yang panjang insyallah diatas 30 tahun akan membuat nila ekonomis yang tinggi – karena penyusutan tahunan yang rendah.
·       Composites yang menyerap panas akan membuat kambing nyaman didalamnya, sehingga insyallah produktifitas kambing lebih tinggi.
·       Knock-Down System sehingga ekonomis untuk di install di tempat tertentu untuk kegunaan jangka pendek sekalipun (misalnya pada bulan haji untuk hewan Qurban) dan ekonomis untuk tanah yang disewa – karena bisa dipindah-pindahkan dengan cost  to reinstall yang rendah.

Dengan penyelesaian masalah secara unggul demikian, maka berbagai peluang baru untuk men-supply kandang sejenis ke para peternak di dalam dan luar negeri kini terbuka.  Bahkan permintaan membuat kajian kandang berbasis composites yang datang ke kami kini bukan hanya untuk kambing, tetapi juga untuk kandang ayam dan kandang sapi.

Kandang Composites Tampak Samping
Kandang Composites Tampak Samping
Peluang yang lahir bersamaan dengan proses penyelesaian masalah inilah salah satu tafsir yang seharusnya bisa kita hayati kini dari ayat “Maka bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS 94 : 5 – 6). Sampai dua kali Allah menyampaikan pesan tersebut dalam ayat yang berurutan untuk menyangatkan – agar kita benar-benar paham !.

Masalah-demi masalah baru mungkin akan lahir dari setiap pekerjaan yang kita tangani kedepan; namun bila sudut pandang kita tetap sesuai ayat tesebut – maka berarti berbagai peluang baru juga akan terus bermunculan dengan timbulnya masalah. Ini pula yang nampaknya disemangati oleh ayat berikutnya “Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain)”.

Maha benar Allah dengan segala firmanNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar