Science and Engineering Startups

Kalau kita mendengar istilah startup, umumnya yang kita bayangkan adalah usaha rintisan yang tumbuh dengan cepat berbasis teknologi informasi. Meskipun ini juga benar, bidang-bidang yang lain tidak kalah menariknya untuk di-startup-kan. Bahkan bidang yang lain ini karena akan memerlukan core competency yang unique, dia tidak akan mudah disaingi – karena entry barrier nya yang akan berat bagi pendatang baru. Secara khusus Indonesia Startup Center tertarik mengembangkan startup yang demikian, dan untuk tahap awal ini challenge-nya kami tawarkan kepada para insinyur kimia dan mesin.

Kalau kita mendengar istilah startup, umumnya yang kita bayangkan adalah usaha rintisan yang tumbuh dengan cepat berbasis teknologi informasi. Meskipun ini juga benar, bidang-bidang yang lain tidak kalah menariknya untuk di-startup-kan. Bahkan bidang yang lain ini karena akan memerlukan core competency yang unique, dia tidak akan mudah disaingi – karena entry barrier nya yang akan berat bagi pendatang baru. Secara khusus Indonesia Startup Center tertarik mengembangkan startup yang demikian, dan untuk tahap awal ini challenge-nya kami tawarkan kepada para insinyur kimia dan mesin.

Untuk para insinyur kimia yang kami tawarkan adalah focus untuk menghasilkan reactor DME (Dimethyl Ether) dengan proses direct synthesis dari synthetic gas atau syngas yang sudah bisa kami hasilkan. Illustrasi prosesnya seperti pada gambar di bawah, Anda tinggal mengembangkannya bagaimana dia bisa menjadi sangat efisien untuk skala kecil.

Potensi pasarnya bisa sangat besar karena apabila Anda bisa membuat reactor ini secara efisien, dengan gasification reactor yang sudah kami buat – bersama-sama kita akan bisa memecahkan masalah besar dalam penyediaan bahan bakar industri transportasi, rumah tangga, pembangkit listrik dlsb. ketika minyak kita habis sekitar 10-11 tahun mendatang.

DME Reactor and Stirling Engine, Potential for Engineering Startups


Untuk para insinyur mesin yang kami tawarkan adalah External Combustion Engine atau Stirling Engine. Mesin ini sudah ditemukan oleh Robert Stirling lebih dari dua abad silam, namun kalah popular dengan Internal Combustion Engine selama seabad terakhir.

Stirling Engine ini kembali menarik di era super modern ini karena kemungkinan penyempurnaannya, dan lagi-lagi potensinya untuk mengatasi kelangkaan energi yang akan semakin serius dalam decade kedepan dan selanjutnya.

Beberapa negara Eropa bahkan sudah mengembangkan dan menjual kembali Stirling Engine ini namun masih mahal, saya melihat kemungkinannya untuk bisa dibuat secara murah di Tegal atau Sidoarjo dimana keahlian ngecor logam banyak menjadi ketrampilan masyarakat setempat.

Cara kerja Stirling Engine ini seperti ilustrasi di atas, karena tidak ada pengalaman merancangnya sendiri – kami  sudah bekerja sama dengan designer-designer industri dari luar untuk mempercepat proses – namun produksinya  harus di dalam negeri agar terjangkau dan memberdayakan potensi ketrampilan yang sudah ada di masyarakat kita.

Lantas dimana peluang Stirling Engine ini di Indonesia ? bayangkan ketika segala sumber panas dapat menjadi penggerak mesin ini untuk kemudian menghasilkan energy kinetic, dengan mudah kita dapat mengkonversinya menjadi listrik dari segala sumber panas yang ada. Panas yang banyak terbuang di industri, di pengolahan produk pertanian dlsb. bisa langsung menjadi listrik.

Sebenarnya ada teknologi lain untuk mengkonversi panas menjadi listrik dengan relative mudah yaitu dengan Thermo Electric generator (TEG), namun dari rancangan TEG yang mudah dibuat yang sudah kami peroleh – energi yang dihasilkan tidak terlalu besar, maka kami cenderung menggunakan Stirling Engine ini ketimbang TEG.

Bayangkan kemudian ketika negeri yang sangat kaya dengan keaneka-ragaman hayati yang tumbuh sepanjang tahun ini memiliki solusi-solusi praktis dalam mengubah biomassa menjadi bahan bakar cair/gas maupun listrik dengan dua mesin tersebut di atas – kita akan punya solusi komprehensif atas semakin mahalnya harga energy ke depan.

Separuh langkah sudah kami tempuh yaitu dengan membuat reaktor gasifikasi yang akan menjadi pasangan ideal reaktor DME maupun Strirling Engine tersebut, Anda tinggal melengkapinya dengan langkah-langkah selanjutnya.

Maka tawaran kami ini berlaku untuk para insinyur kimia dan insinyur mesin yang selain pandai ngulik proses atau mesin, tetapi juga bisa melihat visi solusi besar atas masalah besar yang bukan hanya dihadapi bangsa in – tetapi juga bangsa-bangsa lain di dunia. Tawaran ini juga terbuka untuk lembaga penelitian, perguruan tinggi dlsb. Hubungi kami bila Anda tertarik : ceo@iou.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar