- Sabtu, 22 November 2008
- Oleh : Muhaimin Iqbal
Perbedaan Inflasi Yang Dhalim Dengan Naik-Turunnya Harga Yang Fitrah
Bukti Stabilitas Daya Beli Dinar (Emas) dan Dirham (Perak) dari Al-Qur'an dan Al- Hadits
- Sabtu, 22 November 2008
- Oleh : Muhaimin Iqbal
Mungkin Anda bertanya apakah ada uang atau unit of account di zaman ini yang tidak terpengaruh oleh inflasi ?, jawabnya ada yaitu mata uang yang memiliki nilai intrinsik yang sama dengan nilai nominalnya yaitu mata uang yang berupa emas dan perak atau dalam khasanah Islam disebut sebagai Dinar dan Dirham.
Prinsip 1/3 Dalam Pengelolaan Harta
- Sabtu, 22 November 2008
- Oleh : Muhaimin Iqbal
Ada sebuah nasihat yang sangat Indah kepada diri saya sendiri yang juga insyaallah bermanfaat bagi pembaca. Nasihat ini saya ambilkan dari kitab Riyadus –Shalihin yang ditulis oleh orang sholeh zaman dahulu yang terkenal keikhlasannya. Saking ikhlasnya Imam Nawawi, konon kitab asli dari Riyadus Shalihin tersebut tidak bisa dibakar oleh api.
Delapan Hal Yang Harus Diketahui Tentang Emas ...
- Sabtu, 22 November 2008
- Oleh : Muhaimin Iqbal
- Ketika kita bicara tentang Dinar Islam, ini selalu berarti emas. Oleh karenanya segala sesuatu yang terjadi dalam pasar emas, juga berlaku bagi Dinar.
Berikut saya sarikan tulisan dari James Turk pendiri GoldMoney tentang Delapan Hal Yang Harus Diketahui Tentang Emas – saya hanya mangambil idenya sedangkan angka-angka dan aplikasi saya ubah untuk menyesuaikan dengan Rupiah atau data yang lebih update.
Agar Harta Itu Jangan Hanya Berputar Diantara Orang-orang Kaya...
- Sabtu, 22 November 2008
- Oleh : Muhaimin Iqbal
Kali ini saya ingin mengingatkan diri saya sendiri dan mudah-mudahan juga berguna untuk para pembaca blog ini. Dengan gigihnya kita memperjuangkan mata uang yang Adil dari Emas dan Perak, kita juga jangan sampai terjebak dalam perilaku menimbun emas. Di tulisan saya sebelumnya, saya juga mengingatkan jangan sampai harta kita justru menjadi liability di akhirat....
Belajar Dari Kehidupan Bebek Liar...
-
- Sabtu, 22 November 2008
- Oleh : Muhaimin Iqbal
Ketika saya mulai menulis tentang Netpreneur beberapa minggu lalu, ternyata banyak response dari pembaca yang serius ingin melakukan hal yang sama atau mirip dengan apa yang saya lakukan.
Dari response-response tersebut, saya dapat memahami bahwa apa yang dulu saya rasakan tentang kebosanan dan kejenuhan di tempat kerja – juga dialami oleh sekian banyak orang lain. Tidak peduli dia di perusahaan besar atau kecil, perusahaan bonafid atau tidak, sebagai karyawan biasa atau eksekutif – selalu ada (dan banyak) yang mersa bosan, jenuh, stuck , merasa di dhalimi dan berbagai perasaan tidak mengenakkan lainnya.
Langganan:
Postingan (Atom)