Kapan Kita Akan Sejahtera…?

Oleh: Muhaimin Iqbal
Senin, 14 Juli 2012

Kalau kita ajukan pertanyaan tersebut di atas kepada pemerintah negeri ini – khususnya via departemen sosial – maka jawabannya sudah muncul di harian Republika hari ini ( 16/07/12) dalam salah satu judul berita di halaman ke 2 Indonesia Target Sejahtera 2025. Pertanyaan berikutnya dari rakyat yang awam kayak kita-kita adalah ; kok lama buanget ya ? ; Apakah rakyat sabar menunggu janji sejahtera pada tahun 2025 ? ; Apakah tidak mungkin dipercepat ? ; “ mengapa tidak 2 tahun lagi sejahtera ? dan segudang pertanyaan lain yang wajar untuk diajukan oleh rakyat yang sudah kelamaan menderita.


Saya mungkin bukan ahlinya dibidang mensejahterakan rakyat ini, tetapi sebagai orang awam yang pernah membaca sejarah Umar bin Abdul Aziz dan sangat menyukai sebaik-baik cerita di Al-Qur’an (karena Allah sendiri yang menyebutnya demikian di QS 12 :3), saya berpendapat kesejahteraan itu mestinya bisa dibangun dalam rentang waktu antara 2 tahun sampai 7 tahun.

Mengapa demikian ?, karena ada contoh untuk keduanya. Contoh pertama yang bisa mensejahterakan rakyat dalam 2.5 tahun adalah contoh yang sangat valid dari suatu masa kekhalifahan yang oleh para ahli sejarah Islam disebut Khalifaur Rasyidin ke 5,  Khalifah-nya adalah khalifah Umar II yaitu Umar bin Abdul Aziz.

Contoh kedua adalah contoh negeri yang selamat dari ‘krisis global’ pada zamannya, negeri yang makmur ketika negeri-negeri tetangganya paceklik  - melalui persiapan bercocok tanam secara sungguh-sungguh selama 7 tahun. Contoh kedua ini bisa kita baca dari sebaik-baik cerita tersebut di atas khususnya mulai QS 12 : 47.

Maka ini seperti ujian di kampus tetapi ujiannya boleh buka buku (open book). Soalnya sangat sulit dijawab, tetapi semua jawabannya ada di buku. Maka untuk mengerjakan pertanyaan yang sulit bagaimana dan kapan rakyat akan sejahtera ? tinggal kita ubek-ubek buku-buku tersebut.

Dari kisah Umar bin Abdul Aziz kita peroleh banyak jawaban untuk mensejahterakan rakyat hanya dalam tempo 2.5 tahun pemerintahannya. Antara lain dengan keadilan dan kesederhanaannya-lah dia bisa membawa rakyatnya pada tingkat kesejahteraan yang luar biasa. Indikasinya adalah dana zakat yang sampai harus diumumkan untuk bisa menemukan siapa yang masih membutuhkan dana zakat saat itu. Pemimpin yang bergaji hanya 60 Dirham per bulan (sekarang sekitar Rp 4.2 juta) – karena mementingkan rakyatnya – bukan dirinya sendiri.

Dari kisah nabi Yusuf ‘Alaihi Salam, pelajarannya adalah negeri akan bisa sejahtera dalam tujuh tahun bila rakyat bisa digerakkan untuk secara sungguh-sungguh bercocok tanam – melebihi apa yang dibutuhkannya untuk konsumsi saat itu.

Lantas kita tinggal mengkombinasikan dua contoh jawaban tersebut menjadi satu solusi atau jawaban atas pertanyaan bagaimana dan kapan rakyat akan sejahtera ?. Dengan kombinasi pemimpin yang adil dan sederhana dengan rakyat yang difasilitasi untuk bisa bekerja keras ‘bercocok tanam’ – maka itulah insyaallah jawabanya untuk sejahtera – tidak pakai lama.

Bagi Anda yang PD dan memenuhi syarat seperti Umar bin Abdul Aziz atau seperti nabi Yusuf ‘Alaihi Salam yang Qowiyyun Amin – silahkan kalau Anda mau memimpin negeri ini – insyaallah negeri ini akan bisa makmur dibawah kepemimpinan Anda. Tetapi bila tidak yakin memenuhi syarat – jangan coba-coba karena kepemimpinan itu amanah – dan amanah pasti dimintai pertanggung jawabannya.

Tetap menjadi orang kebanyakan seperti kita-kita-pun tidak kurang peluangnya untuk bisa ikut mensejahterakan rakyat, yaitu melalui kerja keras kita untuk secara sungguh-sungguh ‘bercocok tanam’ untuk memberikan hasil yang lebih dari sekedar mencukupi kebutuhan kita sendiri.

Maka saya merindukan untuk hadirnya seorang pemimpin yang dengan PD (Percaya Diri) bisa memberikan kabar baik ke rakyat bahwa kita akan sejahtera dalam dua tahun ini, atau selambat-lambatnya 7 tahun kedepan !”. kemudian pemimpin tersebut juga mampu ‘membakar semangat rakyat’ untuk kerja keras bersama-sama memwujudkan target kesejahteraan tersebut !.

Bila kerinduan ini terjawab, insyaallah kita bisa sejahtera tahun 2014 (masih dalam pemerintahan sekarang) atau selambatnya 2019 (akhir masa pemerintahan berikutnya ). Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar