Oleh: Muhaimin Iqbal
Sejak kami menggali potensi kurma untuk solusi pangan dan pencegahan kelaparan dunia beberapa bulan lalu, begitu banyak sumber yang saling menguatkan satu dengan yang lainnya – hingga tidak akan cukup bila saya tulis semuanya di sini. Maka beberapa poin yang penting untuk diketahui masyarakat umum akan saya tulis lebih dahulu. Setelah tulisan sebelumnya tentang Menjadikan PetunjukNya Sebagai Panglima , tulisan kali ini adalah tentang bagaimana kurma bisa memberi solusi bukan hanya terhadap masalah pangan tetapi solusi pada tiga kebutuhan pokok bagi manusia sekaligus yaitu Food, Energy & Water (FEW).
Bahwasanya
kurma bisa memberikan solusi pangan (Food) itu sudah sangat jelas,
kandungan gizinya dlsb. yang bersifat detail akan saya tulis pada
waktunya. Tetapi sebagai gambaran umum dari sisi nilai ekonomi,
kemampuan kurma dalam memberikan solusi pangan ini relatif terhadap
bahan pangan pokok lainnya dapat dilihat secara langsung dari
perbandingan hasil per luasan lahan di samping. Tabel tersebut adalah
data yang dikumpulkan oleh team kurma kami Bapak Agus S Djamil. Jelas di
sini bahwa kurma adalah produk pangan yang paling efisien di muka bumi.
Yang
tidak bisa dibandingkan secara langsung sangat banyak. Misalnya dari
sisi penghematan energi. Ketika makanan kita berasal dari beras, gandum
dlsb. diperlukan begitu banyak energi mulai dari penanganan pasca
panennya sampai pengolahannya di tingkat rumah tangga.
Dari
tahun ketahun siapapun yang memimpin negeri ini pusing tujuh keliling
memikirkan subsidi energi untuk rumah tangga. Apakah itu minyak tanah
dahulu ataupun gas LPG 3 kg-an kini. Untuk apa ini semua ?, agar ibu-ibu
bisa memasak makanannya sehari rata-rata tiga kali.
Bayangkan
kalau sebagian saja dari makanan kita itu digantikan dengan kurma ?
penurunan konsumsi energi rumah tangga akan sangat besar bagi negeri
ini. Penurunan subsidi ini kemudian bisa dipakai untuk kegiatan lainnya
yang tidak kalah pentingnya seperti memberikan layanan kesehatan yang
lebih baik bagi masyarakat, peningkatan kwalitas SDM dlsb.
Kontribusi kurma dari sisi energi bukan hanya pada penghematannya saja, tetapi juga pada supply-nya. Sumber energi dari pohon yang diindikasikan di dua ayat (QS 36 :80 dan QS
56 : 71-72) itu sejalan dengan ilmu pengetahuan modern yang
menyimpulkan energi (bio ethanol misalnya) bisa dihasilkan dari tanaman
apapun yang mengandung salah satu dari tiga unsur yaitu serat, pati atau
gula. Pohon kurma dapat menghasilkan ketiganya sekaligus !
Yang
kemudian juga tidak kalah menariknya adalah kontribusi tanaman kurma
dalam penghematan dan konservasi air baik jangka pendek maupun jangka
panjang.
Perhatikan
apa yang kita makan sehari-hari, dari memasak nasi, membuat roti, sayur
lodeh, rendang dlsb. betapa banyak air yang harus kita gunakan untuk
memproduksi makanan kita. Lagi-lagi
kebutuhan air untuk memproses makanan ini menjadi tidak lagi perlu
manakala kita menggunakan kurma sebagai bagian utama dari makanan kita.
Ketika
masih ditanam-pun kurma menjadi tanaman yang sangat efisien untuk
mempertahankan air tanah. Bahkan ada petunjuk kuat bahwa tanaman kurma
yang pada umumnya berumur sangat panjang itu – bisa ratusan tahun, dapat
menghadirkan mata air tersendiri di tempat tumbuhnya .
Pada
umumnya ayat-ayat di Al-Qur’an yang bercerita tentang air yang turun
dari langit kemudian tanaman tumbuh dari padanya, demikian pula tentang
kurma. Tetapi setidaknya ada dua ayat yang menyebutkan sebaliknya, yaitu
air didatangkan atau dipancarkan setelah ada pohon kurma.
“Dan Kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air” (QS 36 :34)
“Maka
rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal
pohon kurma, ia berkata: "Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini,
dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan". Maka
Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: "Janganlah kamu bersedih
hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu.” (QS 19 : 23-24)
Dengan
dua ayat tersebut di atas, pemahaman kita tentang oasis – mata air di
pada pasir akan bisa berbeda. Pada umumnya orang beranggapan bahwa
karena ada oasis kemudian kurma tumbuh di sekitarnya. Padahal bisa juga
sebaliknya, karena ada sekumpulan pohon kurma yang hidup di suatu daerah
dalam jangka panjang, mata air-pun kemudian muncul di tempat tersebut.
Artinya
dengan tanaman pohon kurma yang nantinya insyaAllah kita tebarkan di
Jakarta misalnya, khususnya di pantai utara Jakarta, bukan hanya Jakarta
tidak jadi tenggelam karena keberadaan kurma akan menahan instrusi air
laut - tetapi ketersediaan air tawar bersih bagi masyarakat Jakarta di
generasi anak cucu kita – bisa jadi akan tertolong dengan banyaknya
pohon-pohon kurma ini. Bandingkan ini misalnya dengan biaya yang sangat
besar bila pemerintah DKI harus membuat dan merawat dam-dam penampungan
air dalam jangka panjang.
Yang
masih mengganjal di kita barangkali adalah keyakinan bahwa apakah benar
kurma akan tumbuh dan berbuah di negeri ini ? untuk menjawab keraguan
inilah melalui tulisan kami sebelumnya tersebut di atas – kita undang
sukarelawan yang mau melakukan percobaan bersama kami untuk jangka yang
panjang.
Upaya-upaya ini memang akan melelahkan dan merupakan perjalanan yang panjang, namun bayangkan reward-nya
bagi masyarakat anak cucu kita puluhan atau bahkan ratusan tahun
kedepan. Tiga kebutuhan pokok mereka - yang menjadi alasan perang
bangsa-bangsa modern sampai jaman kita ini - yaitu Food, Energy and Water (FEW) dapat diatasi antara lain melalui kontribusi pohon kurma ini.
Ilmu
kita belum cukup dan bahkan tidak akan pernah cukup, maka kita serahkan
kepadaNya Yang Maha Mengetahui dan Maha Perkasa untuk menuntun kita
pada jalan dan petunjukNya. Agar kurma-kurma yang kita tanam berbuah dan
mendatangkan keberkahan, agar bumi mengeluarkan rezeki yang masih
tersimpan di dalamnya dan agar langit menurunkan rezeki yang masih
tertahan di atasnya.
“Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.” (14:25)
“Dialah
yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa; Kemudian Dia
bersemayam di atas 'Arsy Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan
apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang
naik kepadanya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan
Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”. (57:4)
(INSYAALLAH BERSAMBUNG…)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar