Pasar Modal Tanpa Batas…

Selasa, 2 April 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Pada tahun 2012 lalu perbankan Indonesia (Bank Umum) membukukan asset  sebesar Rp 4.262 trilyun, sedangkan bursa saham mengumpulkan kapitalisasi pasar sebesar Rp 4.126 trilyun. Di luar system perbankan dan bursa saham ini sebenarnya ada potensi akumulasi modal yang sangat besar – yang tidak terhitung jumlahnya. Apa itu ? yaitu modal yang terakumulasi untuk perusahaan-perusahaan private dari skala kecil sampai skala raksasa tetapi yang tidak go public. Ini bisa menjadi peluang Anda yang ingin terjun langsung di sektor riil.


Pasar modal di sektor private ini secara umum disebut Private Equity atau yang versi syariahnya saya sebut Syirkah atau Syirkah Private Equity (SPE). Konsepnya sederhana saja, Anda punya bisnis yang sudah berjalan tetapi kesulitan untuk membesarkannya karena kendala modal – maka Anda undang teman-teman yang mempercayai Anda dan Anda juga mempercayai mereka untuk bergabung dalam usaha Anda. Itulah contoh sederhana Syirkah Private Equity itu.

Karena tidak dibawah industri perbankan atau pasar modal, siapa yang mengatur pasar modal private equity ini ?. Utamanya adalah Undang-Undang Perseroan Terbatas karena mayoritas kerjasama modal private equity ini dirupakan dalam bentuk saham pada perseroan terbatas (PT).

Tentang apa dan bagaimana private equity ini bekerja, hari Sabtu 30/03/2013 kemarin di Rumah Hikmah – Cibubur diadakan diskusi dan pemaparan, sekaligus praktek bagaimana kita berusaha bareng dengan konsep Syirkah Private Equity.

Untuk kasus pertama yang kami jadikan model – yang insyaallah kelak akan terus disempurnakan model ini melalui Indonesia Startup Center (ISC) – adalah usaha perkebunan yang kami kelola di Jawa Timur. Mengapa ini yang dipilih ?, karena sudah ada contoh kasus suksesnya dengan 620 ha lahan perkerbunan yang kami kelola – tinggal men-copy paste untuk perkebunan lain yang akan kita beli rame-rame dan dikelola oleh team yang sama yang sudah memiliki track record jelas tersebut.

Ahli-ahli perkebunan dan keuangan yang sama, akan bertindak sebagai mudharib untuk kerjasama Syirkah Private Equity (SPE) yang dimaksud. Para pemilik modal atau shahibul maal berinvestasi di (SPE) perkebunan baru yang akan dikelola oleh mudharib ini – dengan ikut memiliki saham di perusahaan perkebunan yang baru.


SPE Income Profile - Perkebunan
Karena investasi ini sektor riil dan di perkebunan pula, tentu berbeda dengan bentuk-bentuk investasi lainnya seperti Deposito misalnya. Bila deposito Anda memberikan hasil dari bulan pertama sejak di depositokan, hasil perkebunan baru dibagikan dalam bentuk deviden sekian tahun yang akan datang setelah tanaman-tanaman yang umumnya tanaman jangka panjang mulai panen. Di tahun awal bagi hasil deviden akan kalah dengan hasil pasti dari deposito, tetapi dalam jangka panjangnya besar kemungkinan untuk melampauinya.

Karakter investasi sektor riil perkebunan adalah meningkatnya nilai (value creation) dari tanah perkebunan itu sendiri dan lebih tinggi lagi adalah dari tanaman-tanaman yang ada di atasnya. Value creation inilah yang tidak dimiliki oleh investasi model deposito, karena dalam deposito setelah bagi hasilnya diambil setiap bulan/tahun – maka pokok modalnya tidak tumbuh.

Dalam investasi sektor riil langsung untuk perkebunan ini, setelah diambil hasil panenannya dan dibagikan dalam bentuk deviden-pun ; tanah perkebunan apalagi di Jawa tetap terus naik nilainya dan lebih-lebih lagi tanaman yang tumbuh di atasnya.

Selain hasil yang bisa dibandingkan secara kwantitatif tersebut, investasi model syirkah private equity juga membangun nilai-nilai kwalitatif yang layak diperjuangkan secara langsung seperti penciptaan lapangan kerja, mengamankan pangan jangka panjang, menjaga ketersediaan air bersih dst.

Nilai-nilai kwalitaitif seperti ini tidak bisa dibangun di investasi model deposito karena Anda tidak tahu siapa yang menggunakan uang deposito Anda dan untuk apa uang tersebut digunakan !.

Bila saja gerakan belajar usaha bareng melalui Indonesia Startup Center ini melahirkan usaha-usaha yang bisa saling dimodali bareng, maka banyak hal bisa dilakukan umat ini ke depan. Bila melalui jalur usaha langsung – Syirkah Private Equity – ini kita bisa mengumpulkan modal sebesar dana yang dihimpun bank-bank syariah saja (Rp 163 Trilyun, Januari 2013) – maka bila perlu kita bisa membeli saham perusahaan sekelas  Freeport MacMoran sampai 33 % !

Bagi Anda yang tidak sempat hadir pada diskusi Sabtu lalu, namun berminat untuk terlibat dalam Syirkah Private Equity untuk membeli perusahaan perkebunan di Jawa Timur, silahka menghubungi team kami Ibu Fina di e-mail : fina.sastrawinata@caliphaland.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar