Setiap Kerumuman Adalah Pasar (II)…

Sabtu, 12 Oktober 2013
Oleh: Muhaimin Iqbal
Orang-orang kaya menguasai perdagangan di mal-mal, pasar-pasar mewah, pertokoan sampai mart-mart di kampung-kampung. Para pedagang kaki lima dan pedagang asongan menguasai titik-titik strategis di setiap kerumuman dan jalan-jalan yang macet. Lantas dimana pasar yang bisa dikuasai oleh orang kebanyakan seperti kita-kita ?, kebanyakan kita tidak cukup uang untuk membeli tempat di mal atau mendirikan mart, sementara untuk menjadi pedagang kaki lima atau pedagang asongan kita juga tidak cukup PD. Maka bisa jadi salah satu jawabannya adalah teknologi yang ada saat ini.


Teknologi itu bukan teknologi e-commerce yang karena berbagai kendalanya ‘baru bisa’ menguasai 1.4 % GDP dunia, teknologi ini lebih maju lagi tetapi lebih sederhana pengoperasiannya. Teknologinya bukan menggantikan jual beli fisik sebagaimana teknologi e-commerce, tetapi teknologi yang malah menguatkan interaksi jual beli secara fisik.

Karena teknologi ini melibatkan jual beli fisik, maka seluruh kelebihan jual beli fisik dapat dipertahankan. Misalnya kelebihan dalam hal khiyar – pembeli bisa memilih-milih barang yang mau dibeli atau tidak. Kelebihan dengan pembayaran tunai – sebagian orang lebih suka membayar atau menerima pembayaran tunai. Kelebihan dengan ‘experience’ jual beli – sebagian orang menikmati bertemu orang, negosiasi, jalan-jalan sambil belanja dlsb.

Location Based Marketplace
Lantas dimana peran teknologinya kalau begitu ?, teknologinya ada di handphone Anda yang rata-rata kini mampu mendeteksi lokasi keberadaan Anda. Teknologi yang sudah sangat mungkin diterapkan ini – bahkan team kami juga sedang men-develop aplikasinya – disebut Location Based Marketplace (LBM). Untuk yang kami kembangkan nantinya insyaAllah bisa di akses di situs www.lastfeet.com.

Bayangkan diantara peluang-peluangnya adalah seperti ini :

Dengan membuka lastfeet dari smartphone Anda, Anda akan tahu siapa yang lagi berjualan beras, gula, minyak goreng dlsb. di sekitar Anda, dari tempat-tempat yang terdekat dengan Anda. Bisa jadi yang berjualan tersebut adalah tetangga sebelah rumah Anda, yang dia bisa jualan beras dlsb. tanpa harus buka toko atau mart.

Dengan cara yang sama, Anda bisa berjualan apa saja yang bisa Anda produksi untuk tetangga Anda, teman sekantor Anda, teman sekereta Anda dlsb. – tanpa perlu Anda malu-malu menawarkannya. Mereka Akan tahu barang dagangan Anda ketika mereka membuka LBM lastfeet.com.

Peluangnya tidak hanya berhenti di sini, para pengunjung mal-mal, pasar-pasar mewah dlsb. yang selama ini hanya menjadi target pasar – tiba-tiba bisa ikut jualan tanpa harus menyewa tempatnya yang sangat mahal. Cukup datang ke mal dan membawa satu dua barang, menyalakan LBM lastfeet – maka sesama pengunjung mal sudah bisa saling bertransaksi.

Bahkan seluruh partai-partai yang akan berlomba memenangkan hati rakyat dengan menghadirkan kerumunan dalam kampanye-kampanyenya tahun 2014 nanti, dapat menggunakan teknologi LBM lastfeet ini untuk menghadirkan daya tarik tersendiri – agar orang mau datang berkerumun.

Bisa jadi masyarakat yang berkerumum tersebut bukan datang untuk mendengarkan orasi-orasi politik, tetapi untuk saling berjualan satu sama lain. Para pengunjung ini cukup hadir di kerumunannya, login ke account lastfeet-nya kemudian orang lain sudah akan tahu bahwa si fulan yang hanya berada beberapa feet dari keberadaannya – sedang berjualan sesuatu.

Jual Beli Dengan Tetangga Terdekat...
Berjual beli dengan orang terdekat – beberapa feet/kaki – yang terdeteksi keberadaannya melalui LBM inilah peluang besarnya bagi kita semua. Yang semula malu untuk berjualan, nantinya tidak perlu malu lagi – karena berjualan akan sama mudahnya dengan meng-upload foto di facebook Anda.

Tidak perlu kawatir ditipu dan lain sebagainya yang marak di e-commerce, karena Anda akan dibayar tunai oleh si pembeli dan si pembeli-pun bisa melihat langsung barang yang Anda jual. Tidak perlu membayar tempat yang mahal di pusat pertokoan atau tempat-tempat yang ramai di pinggir jalan, karena keberadaan Anda sudah mudah terdeteksi oleh masyarakat yang menggunakan teknologi yang sama.

Mungkin Anda bertanya, lho ini nanti kan merusak system perdagangan yang ada sekarang ?, toko-toko di mal-mal, barang kebutuhan di mart-mart dlsb menjadi tidak laku lagi karena tersaingi oleh para pedagang individual yang bisa beroperasi dengan sangat efisien, dari mana saja tempatnya – tidak ada cost tempat dlsb ?

LBM seperti lastfeet ini nantinya tidak akan mengancam system perdagangan yang sudah ada, bahkan mereka para pengelola toko-toko dan mart-mart juga berpeluang untuk menggunakan teknologi yang sama. Hanya peluang-peluang itu nantinya menjadi relatif sama antara yang mampu membeli tempat yang mahal, dengan yang tidak mampu menyewa tempat sekalipun.

Ketika keberadaan suatu barang kebutuhan Anda terdeteksi lewat ‘kaki-kaki’ yang nampak di layar handphone Anda, maka sudah tidak terlalu relevan lagi apakah kaki-kakit tersebut munculnya dari mal, dari mart atau dari rumah tetangga Anda sendiri.

Bahkan jual beli yang paling mudah dan murah adalah dengan tetangga atau teman terdekat Anda, Anda sudah saling mengenal dan tidak perlu biaya ekstra untuk menempuh perjalanan jauh hanya untuk membeli barang-barang kebutuhan Anda.

Saat itulah teknologi semacam LBM lastfeet ini akan bisa  me-reset pasar dengan CTRL + ALT +DEL, dan pasar kembali ke pasar sempurna seperti pasar yang di definisikan dalam suatu hadits fala yuntaqashanna wala yudrabanna – pasar itu jangan dipersempit (agar semua orang punya kesempatan yang sama untuk berjualan), dan jangan dibebani ( agar tidak ada biaya yang memberatkan para pedagang).

Maka tinggal menambahkan institusi pengawas pasar yaitu Hisbah – yang akan mengawasi aktifitas jual beli dengan bantuan teknologi ini – Pasar Madinah nan modern dengan teknologi terkini bisa kita hadirkan di lingkungan kita masing-masing. InsyaAllah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar