Oleh: Muhaimin Iqbal
Setelah digagas sejak September lalu, Alhamdulillah Majlis BTWG (Baldatun Thoyyibatun WaRabbun Ghafuur) telah memulai kajian perdananya Ahad (24/11) kemarin. Mungkin agak berbeda dengan majlis-majlis pada umumnya, majlis BTWG ini menekankan pada kerja atau amal nyata untuk mengatasi masalah-masalah konkrit yang kini dihadapi oleh masyarakat. Sehingga ilmu yang dikaji di majlis ini difokuskan secara maksimal untuk ilmu-ilmu yang menjadi landasan amal. Seperti apa bentuknya ? berikut adalah gambarannya untuk yang tidak bisa hadir kemarin.
Latar belakangnya adalah perintah kepada orang-orang beriman untuk bertakwa kepada Allah dan mencari wasilah (jalan) untuk mendekatkan diri kepadaNya, dan berjihad (berjuang secara sungguh-sungguh) di jalanNya.
“Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah
(jalan ) yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada
jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.” (QS 5 : 35).
Banyak wasilah
atau jalan untuk mendekatkan diri kepadaNya ini yang memiliki rujukan
yang kuat, antara lain selalu melaksanakan yang wajib dan kemudian
melengkapinya dengan yang sunnah seperti dalam hadits Qudsi berikut :
Dari Abu Hurairah RadhiyAllahu ‘Anhu Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :"Sesungguhnya Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman: "Barangsiapa
yang memusuhi waliKu, maka Aku telah mengumumkan perang kepadanya.
HambaKu tidak mendekatkan diri kepadaKu dengan sesuatu yang paling Aku
sukai dari pada sesuatu yang Aku fardhukan atasnya. HambaKu senantiasa mendekatkan diri kepadaKu dengan sunnat-sunnat sampai Aku mencintainya.
Apabila Aku mencintainya maka Aku menjadi pendengarannya untuk
mendengar, menjadi penglihatannya untuk melihat, menjadi tangannya
untuk memukul dan menjadi kakinya untuk berjalan. Jika ia memohon
kepadaKu, pasti Aku benar-benar memberinya. Jika ia memohon perlindungan
kepadaKu, pasti Aku benar-benar melindunginya". (HR Bukhari)
Jalan
berikutnya antara lain adalah dengan berinfaq. Ketika sebagian orang
Arab Badui yang beriman memandang bahwa infaqnya untuk mendekatkan diri
kepada Allah dan untuk memperoleh shalawat Rasul, pandangan ini
dibenarkan oleh Allah melalui ayat berikut :
“Dan
di antara orang-orang Arab Badui itu, ada orang yang beriman kepada
Allah dan hari kemudian, dan memandang apa yang dinafkahkannya (di jalan
Allah) itu, sebagai jalan mendekatkannya kepada Allah dan sebagai jalan
untuk memperoleh doa Rasul. Ketahuilah, sesungguhnya nafkah itu adalah
suatu jalan bagi mereka untuk mendekatkan diri (kepada Allah). Kelak
Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat (surga) Nya; sesungguhnya
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS 9 :99)
Kemudian untuk kata Jaahidu
dalam QS 5:35 tersebut di atas, Al Maududi (dalam Tafhim Al-Qur’an)
menjelaskan maknanya sebagai usaha yang sungguh-sungguh untuk
menyingkirkan atau melawan apapun, baik itu orang, partai, maupun
kekuatan apapun –yang menghalangi kita dari jalan Allah.
Maka dengan pemahaman QS 5 :35 tersebut, penjabaran visi membangun negeri yang Baldatun Thoyyibatun WaRabbun Ghafuur itu dapat diilustrasikan dalam grafik berikut :
Majlis BTWG ini ingin ikut sekuat tenaga mewujudkan negeri yang Baldatun Thoyyibatun WaRabbun Ghafuur,
bukan karena kita rakyat Indonesia, bukan karena kita mengejar
kemakmuran semata, juga bukan karena kita ingin membangun kekuatan
politik ataupun menduduki jabatan tertentu.
Kita ingin mewujudkan Baldatun Thoyyibatun WaRabbun Ghafuur karena kita ingin menjadi orang yang beriman, bertakwa dan mencari jalan untuk mendekatkan diri kepadaNya.
Untuk
ini kita perlu ilmu, baik itu ilmu-ilmu yang menunjang dan menjadi
landasan amal ibadah khusus – maupun ilmu-ilmu untuk amal ibadah umum
seperti bertani, berdagang, menguasai teknologi dlsb.
Kemudian
ilmu ini bener-bener kita wujudkan dalam bentuk ibadah khusus seperti
yang petunjukNya ada di Hadits Qudsi tersebut di atas, maupun ibadah
umum berupa kerja nyata mengatasi problem-problem yang dihadapi di
masyarakat.
Karena
isu utama untuk negeri ini masih di seputar pangan dan pasar, maka dua
hal ini secara khusus mendapatkan penekanan di majlis BTWG ini. Untuk
urusan pangan kita fokus mengedukasi masyarakt untuk mampu mandiri
pangan, atau setidaknya mengambil langkah mempersiapkan pangan bagi
setiap jengkal lahan yang kita miliki.
Pada
kajian perdana kemarin sengaja dihadirkan Dr. Nugroho spesialis
tanaman-tanaman organic, untuk mengajarkan masyarakat perkotaan untuk
menjadi petani meskipun tidak memiliki lahan sekalipun. Bertani tanaman
pangan, khusunya tanaman-tanaman Al-Qur’an bahkan bisa dilakukan di
dalam pot atau yang dikenal dengan tabulampot (tanaman buah dalam pot).
Atap-atap
rumah kita, bisa menjadi lahan yang sangat efektif untuk memanen
matahari untuk tanaman-tanaman kita. Bahkan bila perlu menurut beliau,
dak atap rumah kita bisa menjadi sawah organic dengan konsep dan
bahan-bahan yang kini sudah ada di kita.
Setelah kita tahu siapa-siapa yang bisa mewujudkan Baldatun Thoyyibatun WaRabbun Ghafuur,
kita juga tahu cara untuk melakukannya dengan kombinasi antara
ibadah-ibadah khusus dengan ibadah-ibadah umum, maka selanjutnya kita
juga akan tahu seberapa jauh kita mendekati tujuan tersebut dengan
indikator-indikator yang juga baku – indikator yang dikabarkan olehNya.
Antara
lain adalah negeri ini akan penuh keberkahan – penuh dengan kebaikan
yang sangat banyak (QS 7:96), rakyat tercukupi kebutuhan pangannya dari
kebun-kebun di seluruh negeri (QS 34:15), karena tanaman apapun yang
kita tanaman menghasilkan buah yang banyak dengan rasa yang enak (QS 2
:58).
Lantas kapan negeri Baldatun Thoyyibatun WaRabbun Ghafuur
itu akan terwujud ? Tentu tergantung kepada kehendakNya, kemudian juga
terkait dengan sekuat apa kita – penduduk negeri ini semua - ingin
mewujudkannya. Perubahan besar yang terjadi di Madinah pasca Hijrahnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dengan kaum Muhajirin, terjadi dalam kurun waktu kurang dari sepuluh tahun.
Muhammad
Al-Fatih beserta pasukannya yang dipuji oleh Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi Wasallam sebagai pemimpin pasukan terbaik dan pasukannya juga
pasukan terbaik, antara lain karena dia selalu melaksanakan yang wajib dan yang sunnah
– sejak balig sampai penaklukan – yang waktunya kurang lebih juga
sekitar sepuluh tahun ( balig umumnya sekitar 12-13 tahun dan saat
penaklukan usianya 22 tahun). Al-Fatih juga orang yang menguasai segala
ilmu yang ada pada jamannya dan menguasai tujuh bahasa.
Maka
dari perbagai rujukan dan contoh-contoh tersebut di atas, secara
bersama-sama , umat ini mestinya juga bisa membuat perubahan yang sangat
besar, membalik arah dari umat yang termarginalkan dalam segala bidang
menjadi umat yang memimpin segala bidang.
Bila
tentu saja syaratnya terpenuhi. Dengan disiplin kita mendekatkan diri
kepadaNya melalui pelaksanaan perintah-perintahNya yang wajib, kemudian
melengkapinya dengan selalu melaksanakan yang sunnah. Kita juga
melengkapi segala ilmu yang diperlukan untuk bidang-bidang amal yang
akan kita laksanakan, kemudian kita juga bersungguh-sungguh beramal
melaksanakan apa yang kita niatkan. Dengan sungguh-sungguh pula kita
berjuaang menyingkirkan segala rintangan yang menghalangi kita dari
jalanNya.
Yang
masih meninggalkan (sebagian) sholat wajib, waktunya untuk berdisipilin
melaksanakannya. Yang belum membiasakan diri sholat sunnah rawatib,
waktunya untuk memulai melaksanakannya pula. Yang masih berat untuk
bangun malam melaksanakan sholat malam, mulai sedikit demi sedikit
melanggengkannya.
Yang
sudah rutin sholat malam, waktunya untuk terus meningkatkannya – dengan
tambahan bacaan-bacaan, tambahan do’a-do’a – sampai bisa menikmati
sholat malam itu dan sangat menyesal bila karena satu dan lain hal
terlewat dari melakukannya.
Sejalan dengan itu
semua, di siang hari kita berjuang dengan keras untuk meninggikan Agama
ini dalam segala bidang yang kita bisa. InsyaAllah akan ada perubahan
besar di negeri ini dalam waktu yang tidak lama, sekitar sepuluh tahun
dari sekarang, perubahan besar menjuju Baldatun Thayyibatun Warabbun Ghafuur. InsyaAllah !.
Note :
Bagi yang ingin terlibat di majlis BTWG, silahkan register di www.startupcenter.asia
- insyaallah pengumuman-pengumuman acara berikutnya akan disampaikan di
situs tersebut. Bila peminat dan pesertanya cukup, majlis ini juga
dimungkinkan untuk dihadirkan di lingkungan Anda masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar