Oleh: Muhaimin Iqbal
Ada wabah penyakit baru yang semakin hari semakin banyak korbannya, penyakit ini adalah apa yang disebut Nature-Deficit Disorder (NDD) atau terjemahan bebasnya ketidak teraturan/kekacauan hubungan atau keterasingan manusia dengan alam sekitarnya. NDD inilah yang membuat manusia kini gagal menerima pesan-pesan dari alam, yang kemudian menyebabkan banjir, krisis pangan, wabah penyakit, kerusakan alam, kelangkaan air bersih dlsb.
Kita
hidup di alam dan dari alamlah segala sumber kebutuhan hidup kita,
tetapi kita yang hidup di jaman ini rata-rata gagal berkomunikasi
dengannya. Seperti hidup bertetangga selama puluhan tahun tetapi kita
tidak pernah menyapa tetangga kita, kita tidak tahu kalau tetangga lagi
sakit, lagi membutuhkan sesuatu – sampai baru tersadar setelah mereka
tidak ada.
Dalam
berhubungan dengan alam juga demikian, umumnya penduduk perkotaan yang
kini jumlahnya telah melebihi penduduk pedesaan – sangat rentan terhadap
penyakit NDD tersebut. Padahal dua belas tahun lagi penduduk perkotaan
di Indonesia jumlahnya dua kali lipat dari penduduk yang di desa.
Bayangkan
bila 2/3 penduduk negeri ini terserang penyakit NDD – penyakit yang
menyebabkan mereka gagal bergaul dengan harmonis dengan alam apalagi
mengelolannya – maka bisa dibayangkan dampaknya pada kehidupan kita saat
itu.
Lantas apa indikator penyakit NDD ini pada individual atau masyarakat secara keseluruhan ? indikatornya mirip autism
– dia ada disekitar kita tetapi dia asyik dengan dunianya sendiri.
Demikian pula NDD ini, kita tahu ada banjir, ada krisis air bersih, ada
kekurangan bahan makanan, ada pencemaran udara dlsb. – tetapi kita asyik
dengan apa yang kita lakukan sendiri tanpa memperhatikan apa yang kita
lakukan ini kaitannya dengan berbagi krisis tersebut.
Bahkan
lebih parahnya lagi, kadang pemerintah atau otoritas negeri ini seolah
berbuat sesuatu dengan upaya yang besar dan demonstratif – misalnya
gerakan menanam 1.5 milyar pohon, tetapi lupa bertanya – apa yang
sesungguhnya hendak diatasi dari gerakan yang massif tersebut.
Kalau misalnya saya list
secara acak masing-masing kebutuhan kita yaitu : air, makanan, udara
bersih, energi, kesehatan, lingkungan, keindahan, penghijauan, bebas
banjir dlsb. kemudian Anda dipersilahkan mengurutkan kembali berdasarkan
prioritas kebutuhan Anda seperti apa kira-kira urutannya ?
Lantas
perhatikan sekarang dengan tanaman-tanaman 1.5 milyar pohon yang
digerakkan untuk ditanam, dan jutaaan tanaman-tanaman yang disediakan
pemerintah-pemerintah daerah untuk di tanam di daerahnya. Mana di antara
kebutuhan-kebutuhan dalam prioritas tersebut yang akan dipenuhi oleh
milyaran pohon yang ditanam ?
Bila
ternyata ada korelasi positif antara apa yang dilakukan secara
besar-besaran ini dengan apa yang menjadi prioritas kebutuhan hidup kita
– maka artinya kita belum terjangkit penyakit NDD. Tetapi sebaliknya,
bila tidak ada korelasi antara apa yang kita lakukan secara
besar-besaran dengan prioritas kebutuhan hidup kita – maka disitulah
bukti penyakit NDD itu telah mewabah.
Lantas
pertanyaannya bagaimana kita bisa mengobati penyakit NDD di masyarakat
ini ? sama dengan berbagai penyakit lainnya. Pegangan hidup kita
Al-Qur’an dan Al-Hadits memberi panduan yang sempurna untuk kita bisa
berhubungan secara harmonis dengan alam – yang didalamnya kita hidup dan
tinggal.
Kita
ditugaskan untuk memakmurkannya (QS 11:61) dan bukan merusaknya (QS 2:
205). Kita diberi manual mulai dari menangani bumi yang mati (QS 36
:33), sampai mencapai tingkat ultimate
kamakmurannya ( QS 34 : 15). Kita diberi tahu tentang pohon-pohon mana
yang diunggulkan dalam hal makanan dan disandingkan satu sama lain ( QS
13 : 4), kita diberi tahu mana yang memancarkan mata air ( QS 36 : 34)
dan bahkan juga yang menghasilkan energi ( QS 36 : 80 ; QS 56 : 71-72).
PetunjukNya
itu disertai penjelasan yang detil dan pembeda dengan yang bukan
petunjuk atau dengan yang batil (QS 2 : 185), dan petunjukNya meliputi
segala sesuatu ( QS 16 :89). Bahwasanya adanya penyakit NDD atau yang
sejenis tersebut juga sudah diingatkanNya, tetapi Dia Yang Maha Pengasih
dan Penyayang juga memberikan solusinya.
“Telah
nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan
tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari
(akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS 30 : 41).
Gejala-gejala atau symptoms
tentang adanya penyakit ini sudah begitu jelas, maka hanya ada satu
jalan untuk penyembuhannya yaitu kembali ke jalan yang benar – jalan
yang ditunjukkanNya sendiri dalam setiap aspek kehidupan kita.
Negeri-negeri
yang penduduknya tidak beriman dan tidak bertakwa, bisa saja mereka
terkena penyakit NDD dan tidak tahu cara penyembuhannya. Tetapi
negeri-negeri yang penduduknya beriman dan bertakwa – mereka bisa
mencegah penyakit ini, ataupun kalau sudah terlanjur sakit – mereka bisa
mencari obatnya. Itulah sebabnya keberkahan hanya berlaku bagi
negeri-negeri yang penduduknya beriman dan bertakwa (QS 7 : 96),
mudah-mudahan negeri ini bisa menjadi salah satunya – Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar