Sekali Merangkuh Dayung…

Rabu, 19 Maret 2014
Oleh: Muhaimin Iqbal
Empat tahun lalu saya menulis tentang ‘Memilih Bidang Pekerjaan di Akhir Jaman’, bersamaan dengan tulisan tersebut di lapangan secara harfiah bener-bener kita lakukan – yaitu kita memelihara kambing dan kemudian juga domba. Kini empat tahun berlalu, cukup banyak ilmu dan pengalaman kita gali, suka dukapun  kita lalui. Hasilnya semakin kita yakini bahwa ‘menggembala domba/kambing’ ini bisa menjadi salah satu  solusi berbagai masalah jaman ini. Bisa jadi termasuk solusi masalah Anda.


Pertama coba perhatikan hadits sahih yang sudah saya kutib di tulisan tersebut di atas, namun saya kutib lagi di sini :

Dari Abu Hurairah R.A. dari Nabi SAW, dia bersabda : "Setiap Nabi yang diutus oleh Allah adalah menggembala kambing". Sahabat-sahabat beliau bertanya : “Begitu juga engkau ?” ; Rasulullah bersabda : “Ya, aku menggembalanya dengan upah beberapa qirath penduduk Mekah”. (H.R. Bukhari)

Dari Abu Said berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Hampir saja harta muslim yang terbaik adalah kambing yang digembala di puncak gunung dan tempat jatuhnya hujan. Dengan membawa agamanya dia lari dari beberapa fitnah (kemungkaran atau peperangan sesama muslim)”. (H.R. Bukhari)

Dari Abu Hurairah R.A. dari Rasulullah SAW, beliau bersabda : “Termasuk penghidupan manusia yang terbaik, adalah seorang laki-laki yang memegang kendali kudanya di jalan Allah. Dia terbang diatasnya (dia menaikinya dengan jalan yang cepat). Setiap mendengar panggilan perang dia terbang diatasnya dengan bersemangat untuk mencari kematian dengan jalan terbunuh (dalam keadaan syahid) atau mati biasa.  Atau seorang laki-laki yang menggembala kambing di puncak gunung dari atas gunung ini atau lembah dari beberapa lembah. Dia mendirikan sholat, memberikan zakat dan menyembah kepada Tuhannya hingga kematian datang kepadanya. Dia tidak mengganggu kepada manusia, dan hanya berbuat baik kepada mereka.” (H.R. Muslim).

Pasti banyak hikmahnya bila kita berusaha mengikuti apa yang dilakukan uswatun hasanah kita Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, lebih-lebih sunnah yang ini bukan hanya dilakukan oleh nabi akhir jaman kita, tetapi oleh seluruh para nabi-nabi sebelumnya juga.


Penggembalaan di rumput liar...

Kedua coba perhatikan jaman yang digambarkan di hadits-hadits tersebut di atas, jaman ketika fitnah kemungkaran atau pertikaian sesama muslim terjadi, jaman ketika penghidupan terbaik adalah ‘merespon panggilan perang ‘ atau menggembala kambing. Bukankah situasi-situasi ini sangat dekat dengan yang dihadapi muslim di seluruh dunia saat ini ?

Maka katakanlah pilihan kita saat ini bukan berperang, mengapa tidak memilih menggembala kambing sebagai pilihan penghidupan manusia yang terbaik berikutnya ?. Tidak masuk akal untuk dilakukan di jaman modern ini ?, pengalaman kita empat tahun terakhir menunjukkan betapa benarnya  hadits-hadits tersebut di atas.

Menggembala kambing untuk saat ini bukan hanya sangat feasible, tetapi juga sangat diperlukan agar tanah-tanah kita tetap subur secara alami. Bahkan sudah lebih 40 juta acre lahan di dunia saat ini yang dibangun dan dipertahankan kesuburannnya dengan apa yang disebut Holistic Planned Grazing-nya Allan Savory.

Tanah-tanah yang terlantar bisa disuburkan lagi dengan teknik penggembalaan yang terencana, rumput-rumput yang tumbuh liar di tanah-tanah perkebunan yang selama ini masih dianggap sebagai hama yang perlu dibersihkan – bisa diubah menjadi lahan-lahan gembalaan yang sangat luas.

Ilmu untuk membiarkan rumput tumbuh di antara pohon-pohon produktif ini-pun diajarkan langsung oleh Allah melalui ayat-ayatNya ketika Dia memerintahkan kita untuk memperhatikan makanan kita (QS 80 : 24-32), kenikmatan itu bukan hanya untuk kita – tetapi juga untuk ternak kita  mataa ‘allakum walian’aamikum.

Berternak dengan menggembala adalah teknik yang paling murah karena ongkos pakannya minimum. Problem daging nasional kita akan mudah teratasi bila kita kembali mengembangkan ternak kita bukan di kandang-kandang dengan pakan yang mahal – yang pakannya dibeli di pabrik, tetapi dengan menggembalakannya – dengan pakan yang alami.

Apakah dengan demikian protein yang dikonsumsi hewan kita akan cukup ?, perhatikan apa yang dimakan domba-domba dalam foto-foto yang saya sertakan di situs ini. Foto tersebut diambil dari ‘lahan gembalaan’ kita di JonggolFarm. Bahkan dari rumput-rumput liar inipun Anda bisa saksikan rata-rata domba kita yang gemuk-gemuk sampai mendekati bulat bentuknya. Bahkan diantara domba itu ada yang beratnya melebihi 100 kg, yaitu domba yang kami jadikan sebagi pejantannya.


Penggembalaan di rumput yang sengaja di tanam...

Maka sekali merangkuh dayung, dua tiga pulau terlewati. Sekali menggembala, bumi menjadi subur kembali, sumber protein yang murah bisa diperoleh, sumber rezeki yang bener-bener bersih tidak tercampur riba  dan riswah kini mulai terbuka kesempatannya.

Indonesia shortage daging dan protein hewani lainnya, bahkan di musim qurban – kambing/domba menjadi langka sampai beberapa bulan sesudahnya – karena kambing/domba habis disembelih untuk qurban. Jawabannya antara lain ya menggembala domba dan kambing banyak-banyak, karena inilah cara paling ekonomis untuk menghasilkan daging.

Dengan konsep menggembala ini pula, tiba-tiba kami menyadari bahwa lahan-lahan kami cukup untuk menampung beberapa ratus domba berikutnya – khususnya untuk persiapan qurban 7 bulan mendatang. Maka kami buka lagi kesempatan bagi yang mau kerjasama beternak domba bersama kami, namun karena jumlahnya untuk JonggolFarm belum banyak – kesempatan akan kami berikan kepada yang lebih dahulu menghubungi kami.

Kesempatan berikutnya yang bisa sangat banyak adalah penggembalaan di tanah-tanah perkebunan yang kami kelola, tetapi yang ini masih perlu beberapa persiapan – sehingga mungkin belum mengejar untuk target musim qurban tahun ini, InsyaAllah diumumkan menyusul bila telah siap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar