Oleh: Muhaimin Iqbal
Karena
konsumsi daging ini terkait langsung dengan protein yang sangat penting
untuk pertumbuhan dan kecerdasan (keturunan) kita, maka sudah
seharusnya rakyat dan pemerintah negeri ini punya perhatian serius
terhadap tingkat konsumsi daging tersebut.
Bisa saja data tersebut keliru, tidak akurat, misleading
dlsb. tetapi punyakah kita data pembanding yang lebih akurat ?, bila
tidak – maka sudah seharusnya kita berinstrospeksi diri rame-rame – agar
kita tidak meninggalkan generasi yang lemah di belakang kita (QS 4 : 9)
!
Asumsinya,
bila data tersebut sedikit mendekati kebenaran saja – betapa
memprihatinkannya kita dalam hal kemampuan untuk mengkonsumsi daging
ini. Bisa saja kita beralasan karena penduduk kita yang sangat banyak,
tetapi bukankah kita juga dikarunia bumi yang subur yang sangat luas ?
Bahkan
ada janji Allah bahwa bersamaan dengan diciptakannya diri kita,
diturunkan pula delapan hewan yang berpasangan untuk kita !
“Dia
menciptakan kamu dari diri yang satu kemudian Dia jadikan daripadanya
istri dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor hewan yang berpasangan
dari binatang ternak…” (QS 39 :6).
Dalam
ayat lain (QS 6 : 143-144), delapan ekor hewan yang berpasangan (4
pasang) tersebut adalah dua ekor ( sepasang) domba, sepasang kambing,
sepasang unta dan sepasang sapi.
Dari
ayat-ayat tersebut saya menangkap satu pesan yang sangat jelas bahwa
sesungguhnya disediakan sumber-sumber daging yang sangat cukup untuk
kehidupan kita di bumi ini. Disediakan olehNya dalam pasangan-pasangan
untuk menjamin kelangsungan keturunannya, untuk sejalan dengan
pertumbuhan kebutuhan manusia yang menjadi sangat banyak.
Jadi
jumlah penduduk yang banyak tidak bisa kita jadikan alasan terus kita
tidak bisa makan daging yang cukup. Lantas mengapa kita tidak atau belum
mampu mengkonsumi daging yang cukup seperti negeri-negeri yang lain ?
Barangkali kita belum melaksanakan perintahNya untuk memakmurkan bumi ini ! (QS 11:61). Padahal semua resources-nya ada di kita dan petunjuk cara-cara memakmurkan bumi ini juga begitu jelas dan detil.
Terpadunya petunjuk untuk menggunakan ketiga unsur tersebut dalam memakmurkan bumi dapat kita lihat di ayat berikut :
“Dia-lah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu.” (Qs 16:10)
Sangat
bisa jadi kita tidak bisa makan daging secara cukup tersebut karena
kita meninggalkan petunjuk yang sangat jelas tersebut. Kita punya hujan
banyak, tanaman hijauan-pun juga masih sangat banyak. Tetapi siapa di
antara kita yang masih menggembala ternaknya ?
Dari
pengalaman kami berternak kambing dan domba lima tahun terakhir ini,
kami belajar bahwa ternyata ‘menggembala’ inilah kata kuncinya. Tidak
heran mengapa seluruh nabi juga menggembala kambing !. Dengan
menggembala bukan hanya kita bisa memberi makan ternak kita secara
murah, tetapi juga mempertahankan kesuburan lahan melalui kotoran ternak
yang menyebar.
Barangkali
kita beralasan kini tidak ada lagi lahan gembalaan yang cukup. Tetapi
alasan ini-pun sulit diterima. Lahan gembalaan bisa diantara
tanaman-tanaman produktif yang ada (QS 80 : 24-32) seperti tanah-tanah
perkebunan dan kehutanan. Bila dilakukan pengaturan yang baik malah bisa
dilakukan di pinggir-pinggir jalan tol dan bahkan juga di padang golf
yang banyak di Jabodetabek ini !
Dengan
menggunakan hewan gembalaan maka pengelola jalan tidak perlu
repot-repot memotong rumput, rumput sudah ada pemotongnya yang alami
sekaligus menyuburkannya. Demikian pula para pengelola lapangan golf.
Intinya
adalah tinggal faktor kemauan kita untuk berfikir serius dalam
mengatasi ketimpangan dalam konsumsi daging yang bisa melemahkan
generasi tersebut di atas.
Sosialisasi
konsep menggembala ini harus kembali menjadi ‘pelajaran’ bagi generasi
kini dan nanti, ini sunnah para nabi – mengapa kita tidak berusaha
mengikutinya ? Empat pasang hewan ternak tersebut memang diturunkan
Allah untuk kita, mengapa kita nyaris tidak kebagian ?
Bagi
Anda yang kembali ingin belajar menggembala atau mengajari
anak/muridnya untuk merasakan dunia penggembalaan, untuk belajar
merasakan sunnah para nabi – peternakan kami seperti yang kami buatkan video terbarunya di link ini bisa menjadi tempat pembelajaran yang baik. Disamping Anda juga bisa ikut memiliki domba atau kambingnya ! Insya Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar